[30] Peringatan

993 63 6
                                    

Author POV

Masih menunggu kisah Fajri dan Raqil setelah resmi berpacaran? Sejujurnya apa yang diharapkan? Hubungan yang romantis dan harmonis kah? Hubungan yang semakin lama semakin dipertemukan dengan segala rintangan kah?

Hmm.. Ini sudah cukup lama dari hari pertama mereka berpacaran. Sudah 1 tahun? Ya benar, time flies.

Yang mengetahui hubungan mereka hanya beberapa oknum saja. Of course both of them –Fajri dan Raqil, keluarga Fajri –Fikhar, Elda, Devan, Divnan, sahabat Aqil –Dian.

Keluarga Raqil? Mereka belum mengetahui bahwa Raqil berpacaran dengan Fajri. Yang mereka ketahui  Fajri is one of Aqil's best friend. Belum ada keberanian dari Raqil sendiri untuk coming out to his family. Raqil belum siap untuk melihat reaksi mereka. He's still scared and just act normally.

Tidak seperti keluarga Fajri yang berlatar belakang 'pelangi'. Walau diawal Fajri dan Raqil coming out sempat ada seseorang yang berubah pikiran –dari yang mendukung menjadi galau karena terbawa larut masa lalu saat pertemuan tempo lalu. Tapi akhirnya 'seseorang' itu bisa memutuskan dengan bijak, demi kebahagiaan anaknya dan itu hanyalah masa lalu.

Fajri Al Fatih dan Raqil Adriansyah, hope you're get everything you're deserve.

| f o r    h i m |

Suara senandung terdengar indah bagi Fajri dipagi hari. Ia mendekati sumber suara, menemukan kekasihnya ternyata pelaku suara indah itu. Mereka hanya berdua di villa milik Fikhar –ayah Fajri.

"Lagu exo wait ya?"

Fajri bergabung dengan Raqil, duduk di tepi kolam renang, hanya memasukkan kakinya. Sama halnya dengan Raqil.

"Hehe kok tau?"

"Lagu yang kamu denger itu exo semua, aku nyampe ikut hafal tuh judul-judulnya." Fajri tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Tak lama dering ponsel terdengar, itu milik Raqil. Ia menyimpan ponselnya tepat disampingnya. Apa tidak takut tercebur ke kolam renang?
Diam-diam Fajri melirik layar ponsel Raqil, kepo siapa yang menelepon kekasihnya tapi percuma, Raqil langsung berdiri dan pergi menjauh. Menganggu waktu berduaan saja.

"Oh iya, nanti dikabarin kalo udah teng. Nuhun gais." Hanya itu yang Raqil ucapkan.

"Apaan yang teng?"

"Dih kepo nih haha."

Fajri secepat kilat menghampiri Raqil sampai membuatnya hilang keseimbangan, tangan Fajri refleks melindungi kepala belakang Raqil agar tidak bersentuhan langsung dengan lantai keramik. Posisi mereka sekarang ambigu, Fajri yang mengukung Raqil langsung mengecupi brutal seluruh tubuh kekasihnya sampai dibuat geli olehnya.

Kekanakan sekali.

"Nakal ya main rahasia-rahasiaan," bisik Fajri sensual.
Raqil menggeliat dan tak hentinya tertawa bersamaan tangan Fajri yang masih terus menggelitiki.

.

.

.

Setelah pertarungan kecil (?) tadi keduanya memutuskan untuk mandi dan berakhir dengan Fajri yang izin untuk tidur siang lebih dulu. Wajar, Fajri kelelahan karena perjalanan dari Bandung ke villa milik ayahnya cukup menguras tenaga. Hal ini menjadi kesempatan besar bagi Raqil yang sedang merencanakan sesuatu dengan Dian dan Divnan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang