"Segitu mah gak ngebuat aku bangkrut."
. . . .
Aku tersenyum dalam pelukannya setelah mendengar ucapan Fajri, membalas pelukan sambil mencari posisi ternyaman. Aku yang terus mendusel ke dada bidang Fajri, diakhiri sebuah kecupan di kening.
Oh, aku jadi inget kata-kata Fajri sewaktu di garasi.
"Faj, kamu bilang mau nunjukin sesuatu. Mau nunjukin apa?" Tanyaku masih dalam pelukannya.
"Oh itu. Sebentar."
Fajri berdiri dan melangkah ke meja nakas samping kasur, mengambil ponselnya dan mendekat ke arahku.
"Ini." Fajri menyodorkan ponselnya.
Aku meraihnya dan melihat sebuah tiket Cinema XXI yang sudah terpesan di layar ponsel Fajri.
"Kita nonton ini, besok sore."
Aku tahan tawa. Pftt, Fajri suka nonton yang kayak gini kah? Seriusan? Eh tapi kan aku juga suka film semacam drama musikal mau animasi ataupun itu dan aku penggemar film Disney juga. Jadi wajar aja kan?
"Serius mau nonton Frozen 2?" Tanyaku sambil memperhatikan raut wajah Fajri.
"Iya. Kamu kan pernah bilang suka film semacam ini. Jadi aku pilih Frozen 2."
Fajri kembali duduk disampingku. Aku masih memegang ponselnya dan tersenyum, random sekali anak satu ini.
"Kok senyum-senyum?"
"Tontonan kamu sama wajah kamu ga selaras." Ucapku sambil menahan tawa.
"Yaudah kalau gitu, ganti film aja."
Fajri berusaha meraih ponselnya dariku, aku tarik kembali dan mendekap ponselnya.
"Eh jangan. Aku pengen nonton ini."
Fajri tersenyum dan menatapku. Dia menatapku lama sampai aku dibuat salah tingkah juga blushing.
Siapa yang gak blushing kalo ada orang yang natap sambil senyum ganteng gitu.
Oh iya besok itu sekolah libur, tapi aku lupa...
"Eh iya Faj, besok bisa anterin aku ke sekolah dulu?" Tanyaku sambil menetralkan kesalah tingkahan tadi.
Fajri mengkerutkan dahinya dan menjawab, "Ngapain? Besok libur."
"Ehm, itu. Ada rapat osis. Gak lama kok."
"Yaudah sekarang tidur."
Fajri beranjak dari duduk dan membaringkan dirinya. Aku ikut membaringkan diri dan menarik selimut untuk ku dan Fajri.
Sepasang tangan Fajri menarikku kedalam dekapannya yang tak lama membuatku tersenyum.
"Good night, Aqil."
Fajri mengeratkan pelukannya dan mencium keningku. Anjir dibuat blushing lagi sial huhu.
"Good night, Faj."
.
.
.
Usai berpamitan dan berterimakasih pada om Elda dan om Fikhar, aku pun pergi ke sekolah bareng Fajri.
Tak terasa waktu di perjalanan, kita sudah sampai di sekolah. Berhubung hari ini libur, sekolah pun sangat sepi.Tapi begitu aku dan Fajri mendekati sekre osis beda cerita, disana berisik menggelegar :)
Begitu di depan sekre, aku menghentikan langkah dan menatap Fajri.
KAMU SEDANG MEMBACA
For him
Любовные романыF a j r i x R a q i l ⚠ W A R N I N G ! ! ⚠ Cowok doyan cowok Homophobic? Jangan bandel baca | 5 Mei 2020 - |