"Kamu cemburu?"
. . . .
"Ini apa?", tanyaku sambil menerima totebag itu.
Saat aku mau membuka isi nya Fajri ngejawab,"Itu hadiah dari Divnan."
Buat apa Divnan ngasih hadiah?
Meresahkan bund.
"Gimana? Suka?", tanya Fajri usai aku melihat hadiah apa yang di beri Divnan.
Ternyata hadiahnya hoodie warna pink.
:)
Aku menatap Fajri dan menanggapinya dengan senyuman.
Pink?
"Kenapa? Ga suka?"
Gak enak juga kalo bilang gak suka.
Lagian kan ini hadiah, barang gratis. Tapi bahan-nya bagus sih, lembut gitu.
Kurang suka aja sama warna nya.
Kok harus pink?"Suka kok. Bilangin makasih ya ke Divnan," jawabku sambil tersenyum diiringi rasa penasaran alasan Divnan ngasih hadiah gini.
Coba aku tanya aja deh.
"Kenapa dia ngasih hadiah segala?"
Fajri tiba-tiba ngambil semua barang yang aku pegang -pemberian Divnan- dan meletakkannya di lantai.
"Buat tanda permohonan maaf." Jawabnya sambil tersenyum menatapku.
"Tapi kenapa? Memang dia punya salah apa ke aku? Kenal juga belum." Ucapku sewot.
Ya gimana gak kaget gitu, orang yang belum aku kenal tiba-tiba ngasih hadiah kayak gini.
Fajri aja belum pernah beliin aku barang, seringnya beliin makanan.
Tenang, aku bersyukur kok setidaknya Fajri selalu nraktir aku makan lol."Maaf karena Fajrinya sering dipinjem. Itu katanya."
Fajrinya?
Dipinjem?
Oh ngerti.
Jadi dia merasa bersalah karena sering pulang bareng Fajri?"Memang Divnan siapanya kamu sih Faj?" Tanyaku menggebu.
"Adik tiri aku."
Kemarin-kemarin aku tau kalau kakak tiri Fajri namanya Devan.
Sekarang dia punya adik juga?
Ternyata Divnan adik Fajri?
Dilihat dari tutur kata Divnan ke Fajri kayak bukan hubungan kakak-adik sih.Pantesan wajah Divnan asing.
"Kamu punya adik juga? Ada berapa?"
"Iya. Cuman satu gak mau lebih. Mengerikan." Jawabnya sambil menggeleng-gelengkan kepala ditambah kerutan menghiasi keningnya.
"Aku kira Divnan mantan atau pacar kamu haha." Entah kenapa kalimat itu yang terlontar dari mulutku.
Aku langsung membekap mulutku dengan tangan kanan sambil mebelalakan mata, terkejut dengan tingkah laku sendiri.Fajri menatapku, tersenyum, dan perlahan mendekat.
"Kamu cemburu?" Tanyanya masih tersenyum.
Aku memalingkan muka, pandang yang lain aja asal jangan tatap wajah Fajri.
"Se-se-sedi-di-kit." Aku mengatakannya dengan suara yang sangat pelan. Entah Fajri mendengarnya atau tidak. Yang jelas aku gak bisa menatapnya untuk melihat reaksi dia. No!Tanpa melihat ke arahnya, aku merasakan gerakan kecil diatas kasur, gerakan dari Fajri. Entah dia lagi ngapain, aku masih fokus memandang ke arah nakas sebelah kasur.
"Mau denger kisah aku?"
Kalimat itu berhasil membuatku menatapnya. Posisi Fajri yang sekarang, mencondongkan badannya ke belakang dengan kedua tangan sebagai tumpuan dan memandang langit-langit kamarku.
![](https://img.wattpad.com/cover/221852760-288-k524304.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
For him
RomanceF a j r i x R a q i l ⚠ W A R N I N G ! ! ⚠ Cowok doyan cowok Homophobic? Jangan bandel baca | 5 Mei 2020 - |