Epilogue - Akhir Dari Kisah Lama

37 2 0
                                    

Semua sudah memiliki porsinya masing-masing. Di saat Tuhan merasa jika hamba-Nya cukup untuk mencintai manusia lain untuk mengajarinya apa itu rasa cinta kasih sayang, Ia akan mengambil kembali manusia itu untuk memberi pemahaman seperti apa kehilangan. Dan ingatlah, Tuhan hanya ingin menyadarkan jika hamba-Nya tak boleh sampai mencintai makhluk yang dibuatnya lebih dari mencintai Diri-Nya.

_Six Month_

•••

23 November 2025

Keadaan di lorong fakultas lumayan ramai. Tak ayal Lynn mendapat sapaan dari teman-teman seangkatannya, kakak tingkat, atau bahkan adik tingkat yang baru menjadi mahasiswa baru atau maba beberapa bulan lalu, tepatnya di Bulan Agustus lalu.

Hari ini Dia hanya mendapatkan dua kelas, di pagi dan siang hari. Alhasil, seharusnya waktu sore dan malamnya kosong. Namun karena Dia harus menghadiri fansign di sebuah mall yang terkenal di Malang, Ia harus rela untuk tergesa-gesa bersiap dan menemui beberapa wartawan dan fans yang membeli buku-bukunya untuk ditandatangani.

"El!" Seseorang memanggil namanya dengan tergesa-gesa. Dia Adara Savitri, teman sekaligus ketua kelasnya. "Lo sibuk, nggak? Kalau nggak, Lo bisa bantu Gue buat nemuin Bu Sagita?"

Raut wajah Lynn berubah pias, "Sorry banget, Dar. Kali ini Gue nggak bisa. Gue ada kegiatan lain soalnya," tolaknya dengan halus. "Gue duluan ya, Dar!" Dia pun segera pergi meninggalkan Dara yang merupakan teman sekelasnya di kelas Hukum Internasional.

Dara terdiam di tempatnya Ia berdiri. Gadis itu pun hanya bisa menghela napas pasrah. Kalau begini, sih, on the way Dia akan terkena amarah dosen killer yang terkenal di seisi kampus. "Huh, gini amat nasib Gue."

Butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk Lynn sampai ke kamar kos-nya yang bernuansa biru dan putih dengan berbagai motivasi serta foto keluarga dan piagam penghargaan yang tertata rapi sebagai penyemangatnya untuk terus menuai prestasi di masa perkuliahan seperti sekarang.

Cukup baginya untuk bersiap-siap selama dua puluh menit untuk acara fansign kali ini. Dan ini adalah pertama kalinya Ia akan melakukan hal yang Dia pikir hanya akan menjadi mimpi belaka.

Tin tin

Suara klakson mobil membuat lamunan Lynn di kaca rias buyar. Pikirannya yang berkelana ke segala arah pun kembali le tempatnya dalam waktu singkat. Gadis itu segera menyambar tas selempangnya dan bergegas menuju luar gerbang kos puteri yang tak jauh dari Universitas Brawijaya.

Kaca jendela mobil pun terbuka dan sudah ada Serra yang duduk anteng sebagai supir dalam kegiatan sahabatnya kali ini. "Ayo, woy! Katanya mau gercep. Eh, ini malah lambat bener kek siput. Ngelamun dulu Lo di kamar mandi?" Sambarnya dengan perasaan gemas.

Lynn memutar bola matanya malas, "Iye, iye. Sabar napa!"

Setelah memastikan sahabatnya masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengaman, Serra mulai melajukan kendaraannya ke sebuah Mall yang terkenal di Kota Malang, sebuah kota yang sering dianggap para mahasiswa di sana untuk menuntut ilmu adalah sebuah kota di mana para buaya darat tinggal.

Virtual World : Six Month [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang