TYM -10-

744 22 4
                                    

Enjoy and Happy reading  ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ

.
.
.

"Gunting, batu, kertas!"

Aidan gunting, dan Aira batu. Gadis itu tersenyum penuh kemenangan, karena ia mengalahkan Aidan. Ia kemudian mendongak menatap Aidan yang tengah memasang wajah cengo.

"Ulang-ulang!" pinta Aidan menatap Aira. Memelas.

"Gada, gada. Lo udah kalah, sana cuci piring," ucap Aira seraya menjulurkan lidahnya, mengejek. Gadis itu berjalan dengan santai menuju ruang TV yang jaraknya tak jauh dari dapur. Tak lupa juga ia mengambil cemilan di lemari.

Sedangkan Aidan, cowok itu berjalan menuju wastafel sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal. Sudah ada piring kotor yang menunggunya di sana. Aidan menatap piring dan gelas kotor itu dengan tatapan tajam, seakan-akan itu adalah Aira.

Walaupun tidak ikhlas, ia tetap mencucinya dari pada terlalu lama di dapur. Mulut cowok itu komat-kamit menyumpah serapahi Aira yang tak punya akhlak itu. Masa suami yang cuci piring, tapi ini memang kesalahan Aidan karena kalah adu suit.

Sebenarnya di rumah ini ada pembantu, tapi hanya bekerja dari pagi hingga sore. Setelah itu pulang. Itu semua adalah rencana Mawar dan Ria, mereka ingin anak-anaknya mandiri. Tapi ya ... sudahlah. Mereka tidak tahu saja kelakuan dajjal Aidan dan Aira.

Beberapa menit kemudian, Aidan selesai mencuci piring. Cowok bertubuh tinggi itu berjalan menghampiri Aira yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi. Namun, sesuatu terlintas di otaknya sehingga ia berbelok dan berjalan menaiki anak tangga.

"Lo mau ke mana, Dan?" tanya Aira menatap punggung cowok itu. Jangan-jangan ni anak ngambek, lanjut Aira dalam hati.

Aidan berhenti dan berbalik. "Ke kamar, nonton anime," jawabnya kemudian berbalik lagi melanjutkan jalannya.

Detik berikutnya ia langsung mematikan televisi dan berlari menyusul Aidan. "Ikutt!"

Sesampainya di kamar, Aidan langsung mengambil handuk. Hal itu membuat Aira mengerutkan keningnya. "Katanya tadi mau nonton?" tanyanya.

"Gue mau mandi dulu biar gak bau kerbau kayak lu yang cuma mandi sekali sehari!" ejek Aidan kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

"Gue gak bau kerbau, ya, Nyet! Habis ini gue juga mau mandi!" teriak Aira dengan kesal.

Gadis itu berjalan menuju meja belajar, mendudukkan bokongnya di kursi. Ia meraih ponselnya yang ada di atas meja, menghidupkan data seluler dan detik berikutnya terdengar notifikasi dari ponsel berlogo apel yang sudah digigit itu.

Aira membuka salah satu aplikasi, yaitu WhatsApp karena aplikasi itu tengah ramai. Jari tangannya segera membuka grup yang isinya hanya Linda, Dian, Anna, dan dirinya sendiri.

Cecan SMA Nusa😎🤟
Annawati, Dianwati, Lindawati

Annawati
Gais, gawattt!

Lindawati
Apaan?

Annawati
Tadi waktu gue ke taman, gue ketemu cogan😲

Lindawati
Serius lo? Namanya sapa? Punya nomernya gak?

Annawati
Sejutarius! Gue gak tau namanya dan gak punya nomernya. Gue liat sekilas doang:(

Lindawati
Dahlah, males-_

Annawati
Woy, Dian, Aira! Keluar lo jan nyimak!!!!!

Lindawati
Yang nyimak gak keren:v

The Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang