Dulu, pernah ada masanya ia begitu mencintai hidupnya.
Kim Junkyu tahu ia tak begitu jenius, ia mencintai dunia modelling. Ia bahagia di depan blitz kamera, dan tunduk pada arahan direktur; menengadah,tersenyum,apa saja itu.
Kim Junkyu juga tahu, akan tetapi, kalau ia mencintai bau-bau alkohol rumah sakit, ia juga cinta seragam biru rumah sakit nya, ia suka senyum pasien padanya. Hidup Kim Junkyu adalah dualiti:Kim junkyu yang atraktif penuh feromon pesona di depan kamera dan pada halaman-halaman majalah, dan dokter Kim Junkyu, yang hidupnya adalah pasien.
Lalu tentang seorang pria watanabe, yang bilamana ia mencintai pria itu maka tentu saja harus ada yang ia lepaskan. Maka Kim Junkyu berterimakasih pada seluruh staff elle, menutup perjalanan di dunia modeling dan gemerlapnya—beberapa bulan sebelum Watanabe Haruto menikahinya.
Dan di sebuah rumah sakit di tengah seoul, ia berakhir hingga tahun-tahun berikutnya. Saat ia harus 24 jam tanpa tidur bahkan, meskipun menjadi dokter umum namun tetap saja sama beratnya.
Karena itu Junkyu tak terkejut lagi dengan sebuah sirine di seluruh penjuru rumah sakit,bahkan di kafe rumah sakit pun terdengar.
Alarm code blue, dimana keadaan pasien yang mengalami kondisi-kondisi mengancam nyawa sehingga para tenaga medis wajib menangani segera,dimanapun--kapanpun.
"code blue dari mana ini? "
Junkyu mengerinyit, melihat seorang dokter residen baru saja berlari lewat.
"Oh—?ini white code,ssaem.bukan blue code, dari IGD"
Itu seorang koass yang menjawab. White code—?jarang sekali. Junkyu serahkan cup kopinya pada si koass, entah mengapa firasatnya buruk.
"Doyoung-ah, tolong siapkan ruangan dulu. Aku periksa IGD sebentar, "
Si koass hanya mengangguk patuh. Tergesa, Junkyu tak bisa tak gigit bibirnya gugup waktu suara-suara sibuk dan temptasi terdengara begitu dirinya mendekati IGD.ada yang tak beres walaupun Junkyu tak mengerti darimana datangnya firasat tidak enaknya.
Sosok semampai itu dekati seorang kawannya yang kebetulan berdiri tak begitu jauh darisana, berniat menegur—tanya bagaimana kondisi pasien white code yang barusan datang, namun belum sempat, Kim Junkyu kehilangan keseimbangannya.
Pandangannya menyempit buram, dan instingnya perintah untuk menjerit histeris.
"JUNO!!? "
Watanabe Haruto rasakan dunianya berhenti berputar.
Acak surai gelapnya, bunyikan klakson tak sabaran. Rasanya ia sudah ambil keputusan yang sangat salah untuk menyetir sendiri, tangannya basah berkeringat dan dadanya bertalu-talu kencang. Panik hinggapi dirinya.
Ini sudah kedua kalinya ia ada di posisi yang sama persis. Di rumah sakit yang sama bahkan.
Mata monolidnya tangkap sosok pria yang ia kenali sebagai wali kelas Putra bungsunya, sama paniknya dengan ia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika◐Harukyu[END]
FanfictionSenandika;se.nan.di.ka(n) Adalah seorang watanabe yang bertemu semu apel merah ditengah hamparan salju, Kim Junkyu, lalu jatuh hati pada hangatnya peraduan diantara dua mata sang Kim.Rumahnya,muse-nya, cintanya, segalanya. Dan adalah seorang Kim, y...