4:Memories

538 95 0
                                    

Seoul dingin,hampir menyentuh pucuk salju pertama.

Dan mari kita lihat Gedung Opera Pusat kesenian Seoul,dan hiruk pikuk Seoul city ballet.Lelaki Ajaib yang menyimpan tampannya itu tersenyum,sapa sana-sini.Choi Hyunsuk namanya,yang sedang bangga luar biasa.

"Hyunsuk!Hei,siapa ini?tampannya!"

"Keponakanmu?heii tentu saja,bibitmu tak mungkin sebagus ini!"

Hyunsuk Cuma nyengir lebar sambil merangkul keponakannya tersayang yang sangat tampan hari ini,ia diam-diam bangga terhadap pertumbuhan keponakannya Sano yang luar biasa.Sedangkan Sano sendiri,ia malu,tapi tidak bisa tidak kagum dengan bangunan megah teater dan orang-orangnya.Hyunsuk-pun terlihat menakjubkan,kaus putih dan celana tiga perempat berubah menjadi tampilan klimis dari atas ke bawah,lengkungan rambut di jidatnya sesuatu sekali,Sano sampai berdecak kagum.

Sano-pun Mama dandani sebagus mungkin,setelan navy dengan kemeja putih sebagai dalaman,jangan lupa coat tipis hitam yang begitu pas di tubuh tinggi nya—sebenarnya itu milik Papa sih,Mama yang memakaikan.

"Mama,ini kan punya Papa?memang Sano boleh pakai?"Kim Junkyu tersenyum tipis,rapatkan dua sisi coat hitam di tubuh tinggi putranya.

"Tentu saja boleh,Papa juga suka pakai ini."

Tampan sekali,ya,karena itu Choi Hyunsuk dengan bangga bawa sang keponakannya ini beberapa jam lebih awal ke backstage,pamer ceritanya.Sano di rangkulnya bawa sapa orang-orang mulai dari pertama kali masuk ke Gedung Opera.

Sungguh Sano suka tempat ini.Bahkan ia ditawari lebih dulu souvenir dari orang-orang pertunjukan—kata Paman Suk boleh,ambil saja,sekeranjang pun boleh ia ambil—suasana musim dingin benar-benar terasa dimana-mana,ia suka itu.

Artis-artis yang memakai baju cantik dan mewah,penata rias,orang-orang sibuk lalu Lalang sudah biasa bagi Sano.Ini yang ia lihat dari dulu saat ikut Mama ke studio pemotretan.

"Hyunsuk?tumben datang awal?—hei siapa ini?"Sano menganga—Hyunsuk tersenyum remeh,menepuk-nepuk bahu Sano yang tercengang.

"Tentu saja,ini keponakanku Sano.Sannie tahu siapa Om ini?"Siapa yang tak tahu!Pria tampan dengan lesung pipi samar,ia mensejajarkan wajahnya untuk menyapa Sano.

"Hei Sano,aku Choi Yeonjun,salam kenal!"

Ia menepuk-nepuk rambut legam Sano,lalu tertawa lihat ekspresi Sano.Choi Yeonjun,kenapa Paman Hyunsuk tak cerita kalau temannya ini dancer solois kebanggaan korea?Sano curiga kalau jangan-jangan Pamannya ini kenal bae suzy juga.

Choi Yeonjun tatap lamat-lamat Sano,lalu menoleh pada Hyunsuk.

"Putra Watanabe Haruto?"

Pria dewasa satunya mengangguk,"Ya,tentu saja?"

"Dari Kim Junkyu?ah,aku ingat sekarang.Ini si kecil yang suka kau bawa ke studio 'kan?aku bertemu ibunya di Elle natal tahun lalu."

Sano baru menyadari sesuatu,sejak kapan Mama dan Papa kenal Choi Yeonjun?Sano dengarkan dua pria itu bicara akrab,sesekali menyebut nama sang Papa.Lucu,yang benar saja?Choi Yeonjun sepertinya orang yang supel,sekarang ia ganti merangkul Sano.Kalau ini lima tahun lalu,Sano pasti akan memberondong Papa dengan pertanyaan kenapa papanya tak bilang kalau temannya adalah seorang Choi Yeonjun?bahkan juga seorang model sekaligus dancer,Takata Mashiho?ini tidak adil.

Sudahlah pokoknya ingatkan Sano untuk pamer ke temannya Hyunjin kalau dia duduk di sebelah Bae Suzy—iya ,ada Bae suzy sungguhan ternyata.

Sudahlah pokoknya ingatkan Sano untuk pamer ke temannya Hyunjin kalau dia duduk di sebelah Bae Suzy—iya ,ada Bae suzy sungguhan ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senandika◐Harukyu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang