24:Swanlake

240 40 6
                                    


.

.

.

"Jadi...kau dapat perannya?"

Jang Wonyoung mengangguk,mengaduk-aduk minumannya dengan senyum manis.Kawan di depannya,bernama Ahn Yujin ikut tersenyum—mengelus lembut tangan Wonyoung diatas meja.

"Aku ikut senang kalau kau berhasil mendapat peran utama,"

Kemudian Yujin sedikit mencondongkan tubuhnya mendekat kearah kawan nya dari masa kuliah itu,

"Ini ada hubungannya dengan tuan Watanabe bukan?" Wonyoung tidak bisa menyembunyikan ekspresinya ketika Yujin bertanya,sebelumnya Wonyoung memang sudah bercerita segalanya kepada sahabatnya itu—dari mulai kecurangan di Seoul National Ballet,hingga yang terakhir tentang Tuan Watanabe yang mau membantunya.

Wonyoung mengusap tengkuknya,"Tentu saja,kau tahu sendiri se berpengaruh apa Haruto-ssi,Yujin-ah"

Yujin mengerjap beberapa kali,"Oh?kau memanggilnya 'Haruto-ssi' begitu?kalian sudah sedekat apa,omong-omong?"

Memang pada dasarnya ini Yujin,yang selalu straight to the point dan tidak bisa basa-basi,entah sudah semerah apa wajah manis Wonyoung hari itu padahal mereka ada di kafe yang cukup ramai tak jauh dari gedung Seoul National Ballet.Menggaruk pipi bersemunya yang tidak gatal,Wonyoung menjawab

"Entahlah...aku heran kenapa Haruto-ssi begitu baik padaku,maksudku ia membantuku,ia juga mengenalkanku dengan Ten Lee—seorang principal dancer dari New York untuk membimbing dan mengawasi perkembangan ku karena ia juga sibuk sebagai produser,jadi tidak bisa selalu mengawasiku."

"Selain itu?"tanya Yujin penuh selidik,

"S-selain itu,yaa...kami hanya beberapa kali makan diluar,kadang ia mengantarkanku pulang jika terlalu malam latihan.Itu saja..."

"Tidakkah kau merasa ia terlalu baik untuk ukuran seorang atasan?maksudku,hei apa itu namanya kalau bukan tertarik denganmu?"oceh Yujin sambil menyentil dahi Wonyoung gemas,yang jadi korban hanya mengaduh sakit.Wonyoung menghembuskan napasnya kemudian,memikirkan sedikit perkataan Yujin.

"Tapi kurasa ia sudah bertunangan atau menikah,Yujin-ah."ujarnya,Wonyoung selalu memperhatikan Haruto yang memakai cincin di jari manisnya,tapi ia tak pernah punya keberanian untuk bertanya lebih lanjut.

Yujin yang ganti menghela napasnya kasar,bersilang tangan."Kau sendiri bagaimana?tertarik padanya atau tidak?"

Wonyoung melempar pandangannya pada jalan raya lewat jendela besar disampingnya,bertopang dagu.

"Siapa yang tidak jatuh cinta jika kau diperlakukan sedemikian baik oleh seseorang seperti Watanabe Haruto?"

"Siapa yang tidak jatuh cinta jika kau diperlakukan sedemikian baik oleh seseorang seperti Watanabe Haruto?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pertunjukkan tinggal menghitung hari,dan semakin sibuk pula Seoul National Ballet.Wonyoung,sebagai pemeran utama yang harus memerankan dua peran Odette sekaligus Odile harus bekerja ekstra—dua peran yang saling bersebrangan,satu memancarkan aura bersih dan anggun sementara satunya memiliki aura jahat namun misterius dan menggoda.

Tapi Wonyoung menyukainya...sangat.Ia didampingi oleh seorang principal dancer bernama Ten Lee yang berasal dari New York City Ballet dan tentu saja jauh lebih professional dibanding dirinya,namun Ten Lee benar-benar mau membimbingnya tiap latihan selama berbulan-bulan ini.Disini Wonyoung juga akrab dengan Hyunjin—pemeran Pangeran Siegfried,bagaimanapun mereka harus dekat untuk membangung chemistry yang kuat.

Wonyoung sedang mencari Hyunjin yang tiba-tiba hilang,ketika ia melihat Watanabe Haruto tengah berbicara dengan Evan Cho dan Kim Hanbin—dua komposer kebanggaan Seoul National Ballet.Pria Watanabe itu mengenakan kemeja biru dongker yang ditekuk lengannya dan celana hitam,setelan biasa namun hari itu Haruto terlihat sangat tampan.

Jang Wonyoung ingin menghampirinya,sekedar mengobrol dan mungkin sebuah usapan di kepala ia bisa dapat seperti biasa karena akhir-akhir ini ia jarang mengobrol dengan sang tuan Watanabe. Baru saja ia ingin memunculkan niat itu,Hyunjin yang begitu berisik datang dengan seseorang.

Dan tentu saja itu menarik perhatian tiga orang pria itu,juga dirinya.

"Hyunjin-ah,singkirkan tanganmu itu darinya,"ucap Evan Cho sambil tertawa,diikuti tawa dua rekannya disamping.Hyunjin Cuma menggerutu membuat tawa mengembang dimana-mana,tapi bukan itu fokus Wonyoung.Tapi Watanabe Haruto yang menyambut pria cantik sekaligus manis itu dalam pelukan dan ciuman mesra,selanjutnya sang Watanabe merangkul pinggang langsing pria cantik itu.

Katakan berlebihan tapi perut Wonyoung bergejolak tidak nyaman melihatnya.

Evan Cho dan Kim Hanbin bergantian memeluk pria cantik itu,menyapa dengan ramah dan sepertinya dekat sekali mereka.Buktinya sekarang mereka tertawa begitu dekat tanpa jarak,dengan tangan kokoh haruto yang masih lingkari pinggang itu.

Beberapa orang membagikan soft cookies yang amat wangi dan sebuah minuman isotonic pada seluruh kru dan pemain di seoul National Ballet,Wonyoung yang masih ada di tempatnya berdiri juga menerima itu.Ia menatap dua benda di tangannya,lalu mencari-cari lagi Watanabe Haruto yang berjalan sambil tetap merangkul mesra lelaki cantik itu.

Mereka berdua menyapa orang-orang yang semuanya tampak sumringah melihat lelaki cantik itu,hingga tatapan Haruto akhirnya jatuh pada Wonyoung yang masih berdiri mematung.Haruto bicara sesuatu pada sang lelaki dalam rangkulannya,entah apa lalu keduanya berjalan mendekati Wonyoung.

Wonyoung walaupun tidak nyaman berusaha menampilkan senyum terbaiknya begitu tahu ia didekati dua orang itu,

"Produser-nim,"sapa Wonyoung terlebih dahulu sambil membungkuk,Haruto tersenyum lalu bicara pada lelaki cantik itu.

"Sayang,ini pemeran utama Odette sekaligus Odille,Jang Wonyoung.Lalu...Wonyoung-ssi kenalkan ini Watanabe Junkyu,Istriku."

Pias rasanya Wonyoung mendengar itu,istri?Jadi selama ini Watanabe Haruto sudah—

"Ahh kau rupanya yang Hyunjin suka bicarakan?Wonyoung-ssi senang berjumpa denganmu,"

Ucapnya ramah disertai sebuah senyuman manis yang memamerkan lesung pipinya.

Lelaki ini sungguh....luarbiasa.Wajahnya amat cantik bercampur manis,polesan riasan tipis di wajahnya menambah kesan cantik itu.Wonyoung samar bisa mencium aroma mawar yang lembut darinya—Seorang yang Watanabe Haruto perkenalkan sebagai istrinya itu juga Nampak anggun,memakai turtle neck cream dan coat cokelat senada,pembawaan dirinya begitu menarik ditambah dengan kalung cantik di lehernya.Semua dalam diri pria itu begitu...sempurna,pun dengan suaranya yang lembut.

Wonyoung mengerjap,sadarkan diri dari keterkagumannya.

"A-ah,senang berjumpa dengan anda juga,Junkyu-nim."

"Ah ya, sudah mendapat cookies dan isotonic?"tanya Junkyu kemudian,Wonyoung menatap dua benda di tangannya kemudian sadar ini dari istri Watanabe Haruto rupanya.

"Sudah,junkyu-nim.Terimakasih atas cookiesnya,enak sekali."ucap Wonyoung manis,membuat Junkyu tersenyum begitu lembut padanya.

"Sudah sayang?katamu kau mau bertemu Ten-hyung?"tanya Haruto,Junkyu mengangguk padanya kemudian menatap Wonyoung—menepuk lengannya lembut.

"Wonyoung-ssi,kami duluan ya.Sukses untuk pertunjukannya,"ujar Junkyu kemudian ia pergi bersama Haruto yang bahkan tak menatapnya...

Wonyoung menatap dua benda di tangannya,lalu menatap punggung pasangan itu yang makin menjauh ditelan keramaian orang-orang berlalu lalang.Sesak di dadanya masih ada,dan entah kenapa Wonyoung tak menyukai perasaan itu.





....



Double update!

Kalian jangan marah ke wony ya,marah nya ke aku aja:v

Senandika◐Harukyu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang