.
.
.
Ini memang yang kedua kalinya,dan Junkyu harap—ini juga yang terakhir kali baginya.
"Oh?Jihoonie, kenapa?"
Junkyu yang tengah mematut diri di cermin dalam ruangannya, melihat Jihoon masuk dari pantulan cermin.
"Tumben kau memanggil ku Jihoonie?"
Jihoon terkekeh sambil menutup pintu perlahan,si manis Park menatap sahabat dari jaman kuliahnya yang terbalut oleh jas putih dengan aksen bunga-bunga lembut di pundak dan dadanya. Ah,astaga.Cantik sekali sahabatnya hari ini.
"Mana Nao?" tanya Junkyu sedikit heran,
"Nao kutitipkan di ibumu dulu, sedikit rewel karena tak melihat Mamanya pagi ini,"
Ada hening sejenak diantara dua pria manis itu,sebelum Jihoon memecah." Kau bisa menemui si kecil nanti setelah selesai,sekarang tahan dulu."
Jihoon tersenyum kecil, ia menghampiri sahabatnya itu dengan tatapan sulit diartikan.
" Ini untuk kedua kalinya aku menemanimu ke altar,bukan?" Junkyu mengangguk lambat,dadanya sedikit berdenyut sakit mengingat yang dulu dan kemungkinan hari ini. Ketika ia menikah untuk pertama kali,Jihoon yang membawanya menemui Haruto dan kali ini, Jihoon dengan setia menemaninya lagi menuju kehidupan keduanya.
"Ji, terimakasih banyak, aku tak bisa menghitung harus berapa kali aku mengucapkannya padamu,"
Ucap Junkyu lemah, ia menatap sahabatnya itu yang matanya mulai mendanau.Jihoon hanya menepuk pipi tembam Junkyu dengan sayang.Bagaimanapun juga Jihoon adalah satu-satunya,selain sang ibu, yang ada disisinya ketika Junkyu ada di titik terendah kehidupannya berkali-kali. Jihoon juga yang menjadi saksi bagaimana kehidupan pertamanya bermula,dan kini—kehidupan keduanya.
"Semoga kau bahagia dengan pilihanmu, Kim Junkyu." Harap Jihoon,tak lama kemudian pintu ruangan Junkyu terbuka, menampilkan sosok anggun Kim Jisoo dengan bayi perempuan cantik berumur enam bulan di gendongannya.
"Junkyu,Jihoon.Sudah waktunya,"
***
Alunan musik terdengar di ruangan itu begitu pintu dibuka, si cantik Kim Junkyu yang berjalan dengan menggandeng lengan Park Jihoon. Berjalan perlahan menuju pengantin prianya yang tengah menunggu diatas altar. Junkyu melihat ke kiri pada dua putranya yang tampan terbalut jas hitam anak-anak,Sano dan Juno yang melambai dan terkikik padanya. Dan juga sang Ibu dan Nao di gendongannya.
Tinggal dua langkah lagi dan Junkyu rasakan perutnya seperti diaduk-aduk, Haruto luar biasa tampan hari ini dan Junkyu mencoba menahan diri untuk tidak menerjang suaminya itu lalu menciumnya sampai kehabisan napas—hentikan.
"Aku percaya padamu, Haruto."ujar Jihoon pelan pada pria Watanabe, Pria Watanabe hanya mengangguk,menjulurkan tangannya untuk membawa Junkyu naik keatas altar. Dua insan itu menghadap sang pastor yang tersenyum teduh pada mereka, pastor Lee yang sama seperti tiga belas tahun lalu.Sang pastor memulai pemberkatan,dengan kalimat kalimat indah yang didengarkan dengan khidmat oleh Haruto yang menyelami mata indah Junkyu.
Dalam hembusan napas pelan, Haruto memulai janji pernikahannya." Saya mengambil engkau, Kim Junkyu kembali sebagai istri saya.Saya berjanji untuk memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selamanya.Pada waktu susah maupun senang,kelimpahan maupun kekurangan,sehat maupun sakit..."
Dan entah kenapa Haruto tercekat dengan kalimatnya sendiri, ia menatap Junkyu yang balik menatapnya lembut. Ya tuhan, sosok cantik ini pernah menjadi cintanya sejak lama,membersamai haruto dari ia yang bukan apa-apa menjadi ia yang bersinar. Kemudian Haruto menyia-nyiakannya begitu kejam...dan kali ini,untuk kesempatan kali ini Haruto merengkuh kembali kekasih hatinya,yang terlihat begitu cantik dengan balutan putih.
"...untuk saling mengasihi,dan menghargai sampai maut memisahkan kita."
Kim Junkyu menatap Haruto dengan sebuah senyuman manis,mengucapkan janji pernikahannya.
"Saya mengambil engkau,Watanabe Haruto sebagai suami.Saya berjanji untuk memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selamanya.Pada waktu susah maupun senang,kelimpahan maupun kekurangan,sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi,dan menghargai sampai maut memisahkan kita."
Keduanya menyematkan cincin pernikahan masing-masing, dan sang pastor memberikan penutup juga doa.
"Kau boleh mencium pengantinmu,"
Haruto mendekat selangkah,membuka veil tipis yang menutupi wajah Junkyu. Ia mengusap pelan pipi tembam Junkyu yang merah,perlahan mendekat untuk mencium bibir ranum itu. Mata lentik Junkyu terpejam dengan lembut,mengabaikan sorakan heboh tamu undangan melihat momen itu dan pekikan Juno.
"Mama dan Papa kisseuuuuu!"
Terbuka perlahan, Haruto tengah menatap pengantinnya dengan tatapan paling meluluhkan. Kemudian mereka tertawa entah apa yang lucu, ketika Haruto hendak mendekat lagi untuk menciumnya suara bayi Nao memecah momen itu.
"Mmmaaaa!!!"
Haruto memutar matanya dan Junkyu tertawa kencang, ia bahagia,sangat bahagia.Haruto membawa si cantik Nao di gendongannya dari Ibu Junkyu kemudian,lalu berjalan di tengah kursi tamu undangan dengan Junkyu di genggamannya.Para tamu undangan berdiri untuk memberikan tepuk tangan, aroma mawar di udara dan Junkyu,juga Haruto sangat bahagia hari ini.
Untuk sekian lama, mungkin Junkyu harus melewati banyak luka dan pedih, mungkin Junkyu harus menangis terlebih dahulu akan tetapi Haruto kemudian datang padanya,memberi penawar untuknya. Dan mulai hari ini, Haruto akan terus menggenggam tangannya untuk berjalan bersama kembali,sampai kapanpun, sampai melihat Nao berlari dan membawa pangerannya sendiri,sampai Juno dan Sano menjadi tangguh untuk berjalan sendiri.
Dan Senandika, selesai disini.
Dannn dengan berakhirnya bonchap ketiga ini,kuakhiri juga Senandika sampai disini.
Aku ucapkan terimakasih banyak untuk kalian yang sudah setia,dan sangaattt sabar menunggu cerita ini sampai sejauh ini *mengelap air mata* sungguhan tanpa kalian, rasanya aku ga bakal niat buat nyelesaikan senandika yang ga seberapa inii huhuhuhuu.
Vote dan comment kalian tuh sangat berarti dan bikin aku semangat taukkk dan sekali lagi aku ucapin terimakasihhh banyak untuk kalian
Oiya,aku mau tanya tanya donggg! Coba drop disini momen atau scene apa yang paling kalian suka atau greget! Aku bakal seneng banget kalau kalian antusias menjawab pertanyaanku ini soalnya aku kepo bangettt sebagai yang nulis hehehe!:D
Udahh itu aja dan see you all guys di buku buku aku lainnya! Papaiiiiii!!!!<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika◐Harukyu[END]
FanficSenandika;se.nan.di.ka(n) Adalah seorang watanabe yang bertemu semu apel merah ditengah hamparan salju, Kim Junkyu, lalu jatuh hati pada hangatnya peraduan diantara dua mata sang Kim.Rumahnya,muse-nya, cintanya, segalanya. Dan adalah seorang Kim, y...