15:Petaka

347 55 5
                                    

.

.

.


Juno mengerinyit,sambil memakan sandwich cemilan siang yang Mama buatkan.Ia sekarang sedang memata-matai Mamanya yang baru saja turun dari sebuah mobil SUV hitam yang asing,memata-matai bagaimana kalau Juno saja saat ini sedang terang-terangan berdiri di ambang pintu depan?Lucu sekali Juno ini.

Sang Mama turun,lalu tak lama seorang laki-laki tampan turun dari mobil itu dan berdiri berhadapan dengan Mamanya.Mereka tampak berbincang-bincang,sesekali tertawa,dan Juno tak suka itu.Mama dan Papanya saja tidak sedekat itu,

"Oh,Juno.Kok sudah pulang,sayang?"Junkyu baru saja sadar putra kecilnya berdiri diambang pintu sambil mengunyah sandwich buatannya dalam diam,si pria tampan ikut menoleh dan tersenyum lebar melihatnya.

"Sini sayang,"Junkyu melambaikan tangannya,menyuruh Juno mendekat yang mau mau saja dia lakukan.Junkyu merangkul kesayangannya itu dan kemudian sang pria tampan bertanya,

"Ini yang bungsu?" Junkyu mengangguk,

"Iya ini Juno namanya,Juno kenalkan ini Uncle Jaehyun,teman Mama"

Sebagai anak kecil Juno lakukan gesture menolak—yaitu malah bersembunyi di pelukan Ibunya.Junkyu diam-diam sedikit heran dengan Juno yang bersikap seperti itu,biasanya dia yang paling antusias jika bertemu orang baru—kata Haruto sih.Junkyu dan pria tampan yang ia kenalkan sebagai Uncle Jaehyun itu hanya tertawa,lalu tak lama Jaehyun pamit.

"Kalau begitu aku kembali ke rumah sakit lagi,Junkyu-ya.Jangan lupa makan malam,eoh?"ucapnya perhatian,cih apa-apaan mana bisa Mama lupa makan malam,pikir Juno.

"Ah iya,terimakasih.Jaehyun-ah.Hati-hati menyetirnya,"ujar Junkyu,Jaehyun mengusak rambut Juno lembut lalu melambaikan tangannya terakhir kali sebelum masuk lagi ke mobilnya.

Junkyu memperhatikan sampai mobil hitam itu menghilang dari pandangan,sementara Juno menelisik wajah Mamanya.

"Mama..."

"Iya sayang?"

"Mama suka Uncle Jaehyun?"tanya Juno polos,dan Junkyu hanya tergelak sambil menciumi puncak kepala sang putra bungsu.

"Juno ini mau tahu saja,Uncle Jaehyun itu teman Mama."

Berarti tidak,itu pikir Juno sambil masuk mengekori Mamanya ke dalam rumah.Juno harus menanyakan ini pada kakaknya Sano,pokoknya!

***

"He asked me,to go on a date with him"

"YAAMPUN!JUNG JAEHYUN??—"

"Jihoon,stop berteriak."terdengar kekehan kecil dari seberang,Junkyu hanya menggeleng-geleng sendiri.

"Oke,maafkan aku.Kembali lagi ke yang tadi,jadi bagaimana?kau mau?"

Junkyu menghela napas kasar,mengaduk-aduk milk tea-nya—ia sedang duduk di bar dapur omong-omong.

"Entahlah,kau tahu sendiri aku sedang bersama Juno sekarang."

"Kenapa?kau takut Juno mengadu ke Haruto kalau Mamanya punya pacar begitu?"

Junkyu terdiam sejenak,lalu mendengus keras."Ayolah,Ji.Aku dan Haruto sudah bercerai,kami sudah punya hidup masing-masing.Masalahnya ini bukan Sano yang pengertian,ini Juno,respon tiap anak berbeda sekalipun keduanya adalah anakku."

"Pergi saja Kyu,tidak enak juga kau sudah berkali-kali menolak ajakannya.Selama ini kau selalu menahan diri,memprioritaskan anakmu...Kali ini biar kau prioritaskan dirimu,soal Juno.Kau sudah bilang kan kalau kalian hanya teman?kukira anakmu satu itu sudah bisa mengerti kok,"

Senandika◐Harukyu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang