.
.
.
Diantara seribu kursi penonton,dua sejoli itu duduk—kali ini di row terdepan,karena Watanabe Haruto lah sang produsernya.Dan tentu saja kali itu Kim Junkyu ikut mendampingi sang suami.Junkyu selalu datang di pertunjukkan yang melibatkan suaminya atau sahabat-sahabat suaminya sekedar memberi dukungan karena Junkyu merasa apa lagi yang bisa ia lakukan kecuali ini?
Dan harus diakui Haruto amat bersyukur atas itu.
Seperti hari itu dimana akhirnya pertunjukkan Swanlake diselenggarakan setelah membutuhkan waktu berbulan-bulan,Junkyu tahu betapa bekerja kerasnya Haruto selama ini—tapi kali ini sepertinya Haruto bekerja ekstra dua kali lipat entah kenapa.Tak masalah bagi Junkyu selama Haruto selalu ingat tempatnya pulang adalah Junkyu.
Hari itu Junkyu tampak cantik,semakin terlihat cantik dibalut turtle neck yang dilapisi kemeja satin berwarna mauve—karena udara semakin dingin mendekati musim dingin—tak lupa ia mengenakan coat putih tulang yang dilipat karena mereka berada dalam ruangan.Sementara Haruto duduk disebelahnya,dengan sedikit tegang.
"Kenapa,hmm?"tanya Junkyu lembut sambil menggenggam tangan suaminya,Haruto menatap Junkyu-nya dengan tatapan sulit dibaca.
"Aku takut...takut semuanya berantakan,"ucap Haruto lirih,Junkyu tersenyum menangkup pipi tirus Haruto dengan tangan kirinya.
"Lihat aku,Haruto."Dua orang itu bertatapan,Junkyu usap bawah mata Haruto yang sedikit gelap dan terlihat lelah.
"Lihat ini?kau sudah bekerja sangat keras kali ini,tim-mu juga pun dengan Wonyoung dan Hyunjin...mereka pasti bisa.Aku sangat yakin pertunjukkan ini akan sukses besar,kau percaya padaku bukan?"
Haruto menghembuskan napasnya,mengusap tangan lembut itu dipipinya lalu mencium tangan itu.
"Ya aku percaya padamu,"
"Bagus,"gumam Junkyu,lalu mereka berdua kembali fokus pada pertunjukkan.
Hyunjin dan Wonyoung sukses memerankan Odette dan Prince Siegfried dengan amat memukau,Haruto tak main-main dalam segala sesuatu memang jika itu menyangkut Seoul National Ballet.Berkali-kali orang-orang berbisik mengungkapkan betapa Wonyoung seperti Odette yang sesungguhnya,gerakan gemulai dan anggun dalam balutan busana putihnya yang indah—tentu saja Haruto harus berinvestasi banyak pada busana para pemainnya.
Pun dengan sang pangeran Siegfried,yang tampan dalam balutan busana putih senada dan rambut yang agak memanjang disisir kebelakang.Mereka berdua berputar begitu mempesona,mata saling memancarkan betapa jatuh cintanya sang pangeran dengan Odette—begitu pula sebaliknya.
Semua keanggunan dan gemulai gerakan Wonyoung berubah menjadi tajam ketika ia dibalut gaun hitam mewah yang mana ia sedang memerankan sosok Odille yang sedang menyamar menjadi Odette dalam pesta dansa,aura yang Odille pancarkan begitu misterius namun mempesona hingga menarik perhatian Prince Siegfried.
Keseluruhannya sempurna,sangat hingga jalan cerita menuju akhir—ketika Odette mati diikuti Prince Siegfried yang bunuh diri bersama sang kekasih.Kisah cinta yang tragis namun juga mengharukan,oleh karenanya Haruto amat suka cerita ini selain Nutracker.
Tepuk tangan penonton menggema di penjuru ruangan,pun dengan Junkyu yang tersenyum begitu lebar—amat bangga dengan sang suami.Ia tetap duduk di kursinya ketika Haruto dipanggil keatas panggung untuk berdiri bersama dua tokoh utama,Hyunjin dan Wonyoung yang masing-masing memeluk sebuah buket bunga.
Mata Haruto tampak begitu bahagia,Junkyu ikut senang karenanya.
Ketika Haruto turun dari panggung Junkyulah yang menyambutnya pertama kali,dengan sebuah pelukan hangat—Haruto beri kecupan manis di dahi Junkyu,lalu barulah ia saling mengucapkan selamat pada rekan sejawatnya seperti Evan Cho,Kim Hanbin dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika◐Harukyu[END]
ФанфикSenandika;se.nan.di.ka(n) Adalah seorang watanabe yang bertemu semu apel merah ditengah hamparan salju, Kim Junkyu, lalu jatuh hati pada hangatnya peraduan diantara dua mata sang Kim.Rumahnya,muse-nya, cintanya, segalanya. Dan adalah seorang Kim, y...