WARN!
CW//explicit-implicit content,mature,18+.
Dimohon bijak bagi pembaca
.
.
.
Satu dari beberapa hal yang entah Junkyu harus syukuri atau tidak,karena ia sering bertemu dengan Haruto akhir-akhir ini.Sebenarnya sudah cukup lama dari semenjak kejadian Sano hilang—dua orang dewasa itu jadi lebih sering bertemu satu sama lain,entah bersama anak-anak atau hanya berdua.
Junkyu tak tahu hal itu bagus atau tidak,sungguh.Tapi entah sejak kapan,nalurinya berkata—ikuti saja semua prosesnya,apapun yang terjadi didepan,biarkan saja terjadi.Walau dalam hati sebenarnya Junkyu harus akui ia amat menginginkan sesuatu yang lebih dari itu.
Haruto sering menjemputnya di rumah sakit ketika makan siang,mengajaknya makan siang makanan prancis atau sekedar minum kopi sambil mengobrolkan entah banyak hal.Kadang Haruto juga mengajak anak-anak makan siang sekalian menjemput mereka pulang dari sekolah.Tidak ada alasan yang lebih tepat untuk menguraikan setiap tindakan Haruto,dan Junkyu nyatanya juga mau-mau saja toh?
Junkyu merasa lebih baik dengan Haruto,di depan Haruto ia tidak bisa berpura-pura menjadi dirinya yang lain.Dan jauh di dasar hati,ia sebenarnya menikmati segala momen bersama mantan suaminya itu.
Seperti hari ini,Junkyu sedang berkutat di dapur—menyiapkan segala lauk pauk yang niatnya akan ia bawa ke rumah Haruto.Sano menginap di rumah Haruto karena itu Junkyu sendirian saat ini.Begitu semua masakan selesai,Junkyu beralih mandi untuk menghilangkan bau-bau dapur—oh tentu saja ia harus terlihat sempurna dan wangi di depan Haruto,eh??—Junkyu kemasi satu persatu masakannya,lalu masukkan dalam mobil.
Si manis itu berdeham untuk menetralkan dadanya,memeriksa sedikit penampilannya lalu memencet bel rumah Haruto.Dan haruto dengan kemeja hitam membalut tubuh kokohnya yang menyambutnya.
"Hai?"itu haruto yang menyapa terlebih dahulu,Junkyu tersenyum manis dibuatnya.
"Hai."diam beberapa saat,Junkyu merasa gugup karena Haruto menatapnya begitu lembut disertai sebuah senyuman.Sebelum akhirnya Junkyu berdeham mengakhiri acara tatap-menatap mereka.Ia menunjuk kedalam dengan dagunya,
"Boleh aku masuk?" Haruto tergagap,dengan segera ia bergeser sedikit ke kanan—mempersilahkan Junkyu masuk.
Junkyu melangkah masuk ke ruang makan yang menjadi satu dengan dapur,menata lauk pauk yang ia masak tadi dalam lemari es dengan telaten.
"Ah ya,Haru.Anak-anak mana?"
Haruto mendesah sesaat,"Anak-anak merengek minta menginap di rumah Hyunsuk Hyung,ada Jihoon juga disana karena itu mereka makin lengket lagi."
Mereka berdua tertawa bersama,lalu tawa Junkyu reda karena melihat Haruto menarik sesuatu dari dalam laci penyimpanan entah apa itu.
"Atasan ku memberiku ini—" dan Junkyu cukup terkejut melihat botol wine di tangan Haruto,ia mengangkat sebelah alis sambil menatap Pria Watanabe itu.Maksudnya?Haruto mengajaknya minum?—
"Mau mencicipinya?" Junkyu tersenyum,lamat-lamat menatap anggur merah yang Nampak mahal itu di tangan Haruto.
"Boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika◐Harukyu[END]
Fiksi PenggemarSenandika;se.nan.di.ka(n) Adalah seorang watanabe yang bertemu semu apel merah ditengah hamparan salju, Kim Junkyu, lalu jatuh hati pada hangatnya peraduan diantara dua mata sang Kim.Rumahnya,muse-nya, cintanya, segalanya. Dan adalah seorang Kim, y...