22:Gadis arabesque

295 38 0
                                    


.

.

.


Seoul National Ballet,enam tahun lalu.

Watanabe Haruto melangkah ringan,sesekali menggumamkan lagu-lagu '80-an dari bibir tebalnya.Ia hampir bisa dibilang tidak memiliki pekerjaan hari ini,hanya datang ke rehearsal untuk pertunjukkan 'Giselle' lalu kembali ke gedung Seoul National Ballet untuk mengambil beberapa pekerjaannya.Baguslah,ia bisa menjemput Junkyu yang hari ini punya jadwal praktek penuh di rumah sakit,lalu bersantai di rumah-

Sampai ia melewati suatu ruangan latihan yang sedikit terbuka dan suara musik klasik terdengar dari dalam ruangan,entah kenapa menarik perhatian Haruto.Ia mengintip sedikit kedalamnya dan dapati seorang gadis berambut panjang lakukan gerakan arabesque,dari instrumennya Haruto tahu ini Vincenzo Lamagna-yang pasti gadis itu sedang melakukan salah satu adegan dari 'Giselle'.Ia hanya melihat sekilas,mungkin salah satu penari dalam rehearsal tadi.

Karena tak ambil pusing Haruto hendak pergi dari tempatnya mengintip namun sebuah suara benturan yang keras kejutkannya,dari ruangan yang sama.Ia berbalik,hendak masuk untuk memeriksa sumber suara tapi isakan seorang perempuan di dalam ruangan latihan itu hentikannya.Yang menangis...gadis arabesque tadi.Haruto kira ia menangis karena terjatuh setelah lakukan gerakan melompat,tapi sepertinya tidak.

Gadis berambut panjang itu bersimpuh sambil menangis,wajahnya tertunduk dalam-pundaknya bergetar hebat.Terlalu menyedihkan membuat haruto iba,hingga tak sadar ia melangkahkan kakinya masuk tanpa suara.Bertekuk lutut di depan sang gadis,lalu sodorkan sapu tangan.

Seakan sadar ada seseorang lain gadis itu mendongak untuk dapati seorang pria tampan dalam balutan jas semi formal-berlutut di hadapannya sambil menyodorkan sebuah sapu tangan biru.

"A-Ah-"gadis itu tergagap,Haruto sodorkan lebih dekat.

"Ambil ini,"

Haruto berdiri sambil tak lepaskan pandangannya dari gadis arabesque itu.Lalu melangkah pergi keluar ruangan itu,tinggalkan tatapan bertanya dari sang gadis.

Lalu melangkah pergi keluar ruangan itu,tinggalkan tatapan bertanya dari sang gadis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya Haruto malas sekali untuk pergi ke pertunjukkan Giselle hari itu,oleh karenanya ia hanya bergelung di kasur-membuka matanya malas ketika Juno berlari kearahnya yang masih berbaring.

"Haru-yaa,ada Yeonjun,sayang,"

Ucap Junkyu dari ambang pintu,sementara Juno sudah keluar lagi sambil berteriak kesenangan,"Uncle Njun!!"

Haruto hanya mengerang kesal,Yeonjun sialan.Rencanya ia tak akan pergi ke pertunjukkan karena toh ia sudah melihat Rehearsalnya kemarin,tapi si Yeonjun-yeonjun itu sudah datang ke rumahnya duluan pagi-pagi sekali.Junkyu hanya tersenyum,duduk di pinggir kasur sambil mengusak rambut hitam berantakan itu.

"Ayolah sayang,Yeonjun sudah datang loh,"

"Biarkan saja,si sialan itu Cuma mau menumpang sarapan dan menumpang berangkat bersama," Junkyu tertawa,cium dirinya lembut.

"Ya karena itu,segera mandi-sarapan lalu berangkat ke pertunjukkan,"

Haruto diam,menatap Junkyu beberapa saat-"apa hadiahnya untuk aku yang susah payah ke pertunjukkan?"

Junkyu mengerling,berbisik."aku punya set lingerie baru-"baru saja mendengar itu Haruto bangkit bangun lalu berjalan menuju kamar mandi setelah mencuri sebuah ciuman manis dari Junkyu-nya.Yang jadi korban hanya diam,mendesah kecil.

"Dasar,"

Dan hari itu Haruto benar-benar dengan seluruh niatnya datang ke pertunjukkan,bersama Yeonjun yang sudah cengar-cengir disebelahnya.Ia berusaha menikmati nya,duduk di row paling strategis di tengah sambil membaca bookletnya.Akan tetapi matanya tanpa sengaja menelisik ke belakang,melihat satu-satu penari dan pandangannya jatuh disana-pada seorang gadis yang familiar.

Gadis arabesque itu-oh benar sesuai dugaannya,gadis itu adalah salah satu pemain dalam pertunjukkan 'Giselle'kali ini.Sebenarnya bukan pemeran penting,ia hanya muncul di beberapa act dan posisinya ada di belakang-upstage.Haruto mengerinyit dalam,memikirkan skenario-skenario bak drama yang ada di kepalanya.Hingga tak lama kemudian tepuk tangan penonton memenuhi teater sadarkan lamunannya.

"Yeonjun-ah,"

Panggil Haruto,Choi Yeonjun menoleh tatap teman sejawatnya itu.

"Di pertunjukkan kali ini,ada sesuatu kah?"tanya si pria Watanabe,Yeonjun menghela napas seakan pertanyaan Haruto ini ada jawaban pastinya.Ia mengubah posisi duduknya menjadi duduk menghadap Haruto seolah bersiap untuk menggosip.

"Kau tau kan PD kali ini Jung Ilwoon?kata gossip yang beredar sih-si pemeran utama kali ini memang punya backing Jung Ilwoon,ayahnya pemeran utama ini salah satu pendonor terbesar yayasan Seoul National Ballet.Jadi yaah kau tahu lah korelasinya apa?"

Haruto mengerinyit dalam,"Pemeran utamanya siapa?"

"Kim Yerim,harusnya kandidat pemeran utama ini seorang bernama Jang Wonyoung kalau tidak salah-"

Jang Wonyoung?jadi nama gadis itu Jang Wonyoung?

"Juri sepakat kalau ia pemeran utamanya tapi Jung Ilwoon menunjuk Kim Yerim.Kau tahu sendiri pagelaran kali ini dihadiri para diplomat dan duta besar,semuanya adalah orang-orang yang diharap mampu menyokong Tuan Kim-ayah Kim Yerim-yang akan maju ke parlemen korea,"lanjut Yeonjun setengah berbisik,Haruto melihat kedepan-orang-orang berjas yang saling bersalaman dan memberi selamat pada PD Jung Ilwoon.

Jung Ilwoon,dari awal Haruto memang banyak bersitegang dengan tetua itu.Dan terus terang ia tak begitu menyukai pria setengah abad lebih itu,kepentingannya sebagai produser direktur banyak ditunggangi oleh kecurangan-kecurangan dan tentu saja keuntungan pribadi.Tentu saja hal itu bertentangan dengan prinsip Watanabe Haruto,produser direktur muda yang masih idealis kata antek-antek Jung Ilwoon.

"Dari awal aku sudah benar untuk membenci orangtua itu,"gumam Haruto,Yeonjun tertawa keras dibuatnya.

"Aku juga,kau tahu sendiri aku malas kalau produser nya orang itu,"

Harusnya Haruto tidak begitu mempermasalahkan semuanya,tapi entah kenapa....hal ini begitu mengusiknya.



......



PS:Tolong perhatikan time stamps nya yaaah!

Senandika◐Harukyu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang