.
.
.
Musim gugur,enam tahun lalu.
Paruh kedua tahun ini,dimana biasanya pagelaran besar diselenggarakan oleh Seoul National Ballet.Kali ini Watanabe Haruto menjadi produser lagi—Seoul National Ballet akan menampilkan pertunjukan 'swanlake'.Haruto tahu sebagian orang-orang di Seoul National Ballet tidak terlalu menyukainya,yakni mereka yang Haruto dan Yeonjun sebut sebagai 'para orangtua',entah kenapa alasannya Haruto tak tahu.Tapi ia sama sekali tidak ambil pusing soal itu.
"Aku mengusulkan Kim Yerim untuk pemeran utama kali ini,"itu Jung Ilwoon yang bicara,sambil melirik Haruto yang duduk di seberangnya.Haruto hanya diam,dalam hati menunggu antek-antek Jung Ilwoon untuk keluar satu persatu dan mengutarakan pendapat sampahnya.
"Kim Yerim bagus,jika kita menjadikan ia sebagai pemain utama—tuan Kim akan menyumbang beberapa persen lebih untuk yayasan,"timpal seorang pria paruh baya lainnya,ah ini dia,keluar juga antek-antek Jung Ilwoon.Haruto menahan tawanya sendiri,dan hal itu tak luput dari seseorang lainnya.
"Kenapa anda tertawa,tuan Watanabe,ada yang lucu?"tanya Jung Ilwoon dengan tatapan remeh,Haruto diam mengendalikan tawanya lalu menatap pria itu.
"Kalian,"
"Maaf?maksud anda tuan Watanabe?"
Haruto memain-mainkan pena di tangannya lalu menatap satu persatu pria-pria parlente di depannya,
"Kalian,kalian yang lucu..."
"...Tuan kim kalian itu memberi persenan untuk yayasan,atau untuk kalian pribadi—eh?"tanya Haruto datar,tapi terdengar mengejek di telinga oposisi.Jung Ilwoon tersinggung,hendak membuka mulutnya tapi Haruto sudah menyela lagi.
"Akan dilakukan seleksi dan pengayaan mendalam untuk memilih pemeran utama,dan semua peran.Tidak akan ada nepotisme yang kalian tunggangi,semua diputuskan oleh ku dan juri."ucap Haruto tegas,
Jung Ilwoon berdiri tidak terima,menggebrak meja membuat Haruto makin muak satu ruangan bersama orang-orang ini.
"Apa maksud anda?bukankah ini sudah—"
"Aku tak terima bantahan apapun dari kalian,aku akan membentuk tim-ku sendiri,akan kujalankan semuanya bersama orang-orangku,"ucap Haruto tajam,rahangnya mengeras tahan emosi—tapi jika ia luapkan emosinya sekarang,maka ia tak akan ada bedanya dengan 'para orangtua' itu.Disini Haruto adalah produser direktur,kalau selama ini Jung Ilwoon bisa lakukan apapun sesuka hatinya untuk kepentingan pribadinya—maka Haruto bisa lakukan yang seharusnya juga.
"Rapat selesai,kukira kalian bisa mengerti ucapanku,"
Haruto melenggang keluar dari ruangan itu,tak peduli dengan umpatan yang dilontarkan Jung Ilwoon dibelakangnya.Ia sudah memutuskan,tak peduli apapun itu—Haruto akan jalankan semuanya sebagaimana harusnya.
Bagaikan dejavu,Haruto dengar suara musik dari ruangan yang familiar.Ia menengok lewat celah pintu dan melihat seorang gadis berambut panjang tengah melakukan gerakan act II swanlake seorang diri.Gadis itu...gadis yang sama,yang menangis di ruangan ini.
Dan entah dorongan dari mana Haruto melangkah masuk,lalu berkata basa-basi,"Kau harus lebih cepat menyelesaikan tarianmu sebelum ruangan ini dikunci,"
Gadis itu menoleh mendapati pria yang pernah meminjamkan sapu tangannya,pria yang sama.Siapa yang tak mengenal pria ini?Salah satu produser muda berbakat yang baru-baru ini ia tahu bernama Watanabe Haruto.Gadis itu membungkuk dalam pada Haruto,
"Anyeonghaseyo,Tuan Watanabe"
Haruto hanya melambaikan tangannya menyuruh gadis itu berdiri tegak kembali.Ada jeda beberapa saat ketika Haruto menatap gadis bermata sayu itu yang menunduk.
"Jadi namamu Jang Wonyoung?"gadis itu,Wonyoung terbelalak mendengar ucapan Haruto,terkejut tentu saja saat orang penting seperti tuan Watanabe tahu namanya.
"Bagaimana anda tahu—a-ah iya,saya Jang Wonyoung,"jawabnya gelagapan,undang tawa kecil dari Haruto.Wonyoung akhirnya memberanikan diri untuk bertanya,
"Bagaimana anda tahu nama saya,Watanabe-ssi?"
Haruto tersenyum,berjalan ke pinggir untuk menyandarkan bahunya."Kau sendiri,bagaimana tahu namaku?"Langsung saja merah menghiasi wajah gadis itu,
"A-ah,tentu saja.Anda seorang yang terkenal—sedang saya hanya penari di corps de ballet"
"Ahh jadi kau penari di corps de ballet?aku beberapa kali seperti melihatmu,entah benar atau tidak.Tapi kau kemarin ikut audisi untuk pemeran utama Giselle bukan?"
Tanya Haruto,dan reaksi gadis Jang itu masuk dugaannya.Gadis itu menunduk,memainkan jemarinya sambil menjawab "Iya,saya ikut audisi kemarin."
Benar berarti perkataan Yeonjun tempo hari soal Kim Yerim dan kekuasaan ayahnya,Haruto gigit pipi dalamnya sambil berpikir.
"Beberapa saat lagi akan ada audisi untuk pemeran utama Swanlake,pastikan kau ikut,aku tak mau melihatmu kalah lagi dari Kim Yerim-Kim Yerim itu,"ucap Haruto tanpa bisa dibantah,Jang Wonyoung terbelalak lagi—Tuan Watanabe Haruto benar-benar tidak bisa ditebak.
"T-tapi,tuan—"
"Aku bisa melihat kau sangat berbakat,Wonyoung-ssi.Aku tahu ini mungkin kedengarannya mendadak bagimu,tapi kau harus tau kalau kau ikut audisi ini dengan seluruh bakat dan kemampuanmu—aku ada di belakangmu dengan orang-orangku—"
"—dan posisi itu bisa kau dapatkan,ini kesempatan besar untuk debutmu sebagai soloist,"
Jang Wonyoung tampak diam,memikirkan perkataan Haruto barusan.Haruto melenggang pergi tapi langkahnya terhenti karena Wonyoung memanggilnya,
"Watanabe-ssi!"
Haruto menoleh beberapa derajat ke belakang,melihat gadis itu penuh dengan keyakinan di matanya.
"Saya—saya akan ikut audisi,"
Haruto sunggingkan senyum,mengangguk."Bagus,persiapkan dirimu."
.....
Halo semuaanyaa!gimana episode ini?
Kalau aku pribadi yak ,sebagai orang yang nulis cerita ini--aku kesel sendiri sama haruto gatau kenapaT-T.
Aku jujur males banget masuk ke tahap cerita yang ini,tapi demi kelanjutan cerita dan perkembangan cerita akan kulawan rasa males ini:') demi kalian loooh ini biar enjoy bacanya!
Udah deh ya,love.
-Nala-
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika◐Harukyu[END]
FanfictionSenandika;se.nan.di.ka(n) Adalah seorang watanabe yang bertemu semu apel merah ditengah hamparan salju, Kim Junkyu, lalu jatuh hati pada hangatnya peraduan diantara dua mata sang Kim.Rumahnya,muse-nya, cintanya, segalanya. Dan adalah seorang Kim, y...