50

482 73 8
                                    

Jaehyuk menghampiri kedua orang tuanya. "Appa... Eomma... Maafkan aku udah buat kalian khawatir."

Mendengar ucapan Jaehyuk. Jaebum langsung menoleh menatap putranya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Justru ka-kami tidak becus sebagai orang tua yang baik padamu Jaehyuk-ah...."

Jaebum tiba-tiba memeluk Jaehyuk. Pemuda itu kaget ini pertama kali nya Jaebum memeluk nya, selama ini ayah nya terkesan cuek dan dingin padanya.

Doyoung tersenyum tulus saat melihat betapa Jaebum menyayangi putranya.

"Baru kali ini gua liat paman Jaebum nangis, gua yakin sih pasti dia juga terpukul banget." Ucap Yoreum

"Melihat mereka aku ingin memiliki keluarga. Punya istri dan anak di masa depan bersamamu..." Doyoung langsung menatap Yoreum intens

Yoreum menatap bola matanya malas. Namun wajah nya merah merona. "Ck, mulai deh..." Sedangkan Doyoung hanya tertawa kecil

Keluarga Yoon menghampiri Yoreum dan Doyoung untuk mengucapkan terimakasih.

"Yoreum-ah... Terimakasih banyak, mungkin jika kau tidak datang kami tidak tahu Jaehyuk dalam bahaya..." - Ahra

"Sama-sama bibi... Jaehyuk temanku... Jadi saya harus menolong nya juga hehehe..." - Yoreum

"Makasih banget Lo udah nyelametin gua.. Tanpa datang nya Lo, mungkin gua udah jatoh terus mati.." Jaehyuk menatap ke arah Doyoung.

Udah berapa kali mereka mengucapkan terima kasih padaku. - Doyoung

Yoreum seketika bernafas lega karena ia memikirkan suatu hal.

Untung saja Paman Jaebum dan Bibi Ahra kagak nanyak kenapa Doyoung tiba-tiba muncul pas nyelametin Jaehyuk. Kadang mereka lupa kali ya? Ah tapi bagus deh... Ribet yang ada kalo beneran di tanya - Yoreum

***

"SIAL... BONEKA BODOH ITU KENAPA DIA JUGA IKUT CAMPUR...!!!!!"

Madam Chaerry dengan wujud wanita tua. Terlihat murka saat anak buah nya gagal mengambil nyawa manusia. Lalu ia memanggil seseorang menggunakan tenaga Telepati nya.

Raut wajah terlihat semakin marah.

"CIH, KEMANA DIA?!!!! APA DIA MULAI MENANTANGKU SEKARANG....!!!"

Sekarang Madam Chaerry berfikir bagaimana cara ia mendapatkan darah manusia dengan mudah.

"Ah... Seperti nya aku tahu harus meminta tolong pada siapa..." Lalu ia menampilkan senyum yang menyeramkan

***

Jun baru saja selesai belanja di supermarket untuk kebutuhan sebulan ke depan. Ia jalan buru-buru agar sampai ke rumah dengan cepat. Entah Jun rasa bahwa jalanan yang sering ia lewati kali ini terlihat sepi, di tambah malam hari seperti suasana di film Horror pikir Jun.

"Tumben banget di sini sepi.... Nggak kek biasanya, orang-orang udah pada tidur kali ya?"

"Moon Junhui..."

Jun tersentak kaget saat mendengar suara halus wanita yang memanggil nya. Perlahan ia menoleh kebelakang terlihat ada seorang wanita di sana.

"Ma-Madam Chaerry..."

Madam Chaerry tersenyum di wajah cantik nya menatap Jun. "Udah lama ya nggak ketemu, sudah 4 tahun berlalu bukan."

"Eum... A-aku be-benar berterima kasih padamu. Jika saja aku tidak bekerja padamu, mungkin aku tidak akan mendapatkan uang untuk menyembuhkan Jay... Aku berhutang Budi padamu..." Jun berterimakasih pada Madam Chaerry

DOBBY DOLL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang