DuaPuluhEmpat

2.2K 313 87
                                    







==Hello==













Hampir seminggu berteman baik dengan rumah sakit, akhirnya mulai terlihat perkembangan positif. Naomi kini sudah bisa diajak bicara dan merespon lebih banyak, cukup membuat Shani dan Gracia bernafas lega.

Meski dalam rentang waktu tersebut juga ada banyak drama sana sini. Entah Gracia yang makin keras kepala dan Anin yang beberapa kali selalu  datang tiba-tiba kerumah dengan sejuta alasan prik-nya. Kesabaran Shani benar-benar diuji disini.

Sampai sekarang pun belum ditemukan siapa pelaku yang ingin membunuh Naomi. Entah polisi yang tidak becus bekerja atau Pelakunya yang terlalu licik.

"Mungkin 1-2 hari lagi udah bisa dibawa pulang kalau kondisinya makin bagus." Ucap Jessica. Siang ini mereka semua sedang berkumpul di ruang rawat Naomi.

"Baguslah. Jangan kaget ya Kak kalau nanti pulang kerumah." Ucap Gracia pada Naomi.

"Kenapa emangnya?" Tanya Naomi.

"Dirumah udah kayak pasar."

"Maksudnya?" Naomi semakin bingung.

"Ulah Shani, Bayar security ga kira-kira jumlahnya." Yang disebut namanya hanya senyum tak berdosa.

"Demi Keamanan Ge." Balas Shani seadanya.

"Udah tau. Gue udah denger kalimat itu 100x." Balas Gracia melirik Shani sekilas.

Tidak ada respon apapun lagi kecuali tawa ringan dari semua yang ada disitu. Naomi yang melihat perdebatan itu hanya geleng-geleng kepala saja.

"Kapan balik ke Indonesia?"

Pertanyaan dari mulut Naomi sontak membuat semuanya diam. Shani menatap Gracia, memberi kode untuk menjawab. Sedangkan Gracia malah tampak berpikir keras, seperti takut bahwa jawaban yang diberikan nanti akan mengundang kemarahan dari kakaknya.

"Ge? Kapan?" Tanya Naomi lagi.

"Belum tau Kak. Aku disini dulu aja sampe kakak beneran sembuh."

"Kuliah kamu gimana?"

"C-cuti?" Balas Gracia ragu. 

"Lagi? Ga sayang waktunya? Bentar lagi selesai lho."

"T-tapi?

"Lusa balik aja sama Shani." 

"Disini aja ya Kak. Shani aja yang suruh balik." 

"Ga capek pindah kampus terus? Ga sayang sama waktunya?"

"Y-ya c-cape sih. Tapi kan----"

"Lusa balik aja sama Shani."

"Aku balik sendiri aja kalau gitu."

"Sama Shani Ge."

"Issshh sendiri aja kenapa sih?! Aku berani kok."

Naomi hanya menghela nafas berat. Dia lupa kalau adik satu-satunya ini pas buatnya dulu ada sedikit campuran batu. Makanya keras kepala.

"Kamu pilih, balik sama Shani selesaiin kuliahnya terus setelah itu kamu bebas tinggal dimanapun kamu mau......atau lusa kita semua balik ke Indonesia, selesaiin kuliahmu secepat yang kamu mampu dan kita langsung balik lagi kesini menetap untuk seterusnya?"

Gracia melongo. Sungguh bukan ini rencana yang sudah dia susun di kepalanya selama ini. Rencana tentang kehidupannya di masa depan. Tinggal bersama kakaknya adalah hal yang membahagiakan tapi bukan untuk selamanya. Cepat atau lambat Kakaknya pasti akan punya kehidupan dan keluarga sendiri begitupun dirinya. Dan Prancis bukanlah negara impiannya, setidaknya untuk saat ini.

Meet The BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang