Adam hanya berharap Kath dan Brynna mau memberinya waktu untuk bertemu dengan Dione hari ini.Ia tahu ini bukan waktu yang tepat,tapi ia tak bisa menahan diri lagi untuk tidak bertemu dengan perempuan itu setelah tiga tahun.Sekeluarnya ia dari bandara,Adam langsung memesan taksi menuju kediaman gadis itu.
Rasa rindunya semakin membuncah tatkala ia menatap foto yang selalu ia simpan di galeri ponselnya.Foto ia bersama Dione di jembatan.Saat itu adalah masa terindah di hidupnya dan ia ingin sekali mengulang kenangan itu.
Waktu berjalan lambat bagi Adam.Tiga tahun.Terakhir ia bertemu dengan Dione ketika perempuan itu wisuda,dan pertemuan singkat mereka membuat Adam tersiksa apalagi setelah ia menyampaikan berita yang semakin menghancurkan dirinya dan mungkin juga wanita itu.
Pernikahannya bersama Olivia adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya dan yang paling membuatnya menyesal seumur hidup adalah memilih untuk meninggalkan cinta pertamanya dan menikahi Olivia sesuai kehendak kakeknya.Demi bisnisnya yang hampir bangkrut.
Adam mengusap wajahnya dengan kasar.Ia tampak gugup dan gelisah.Kath dan Brynna berhasil membuatnya menunggu dalam ketidakpastian selama dua jam.Dua wanita itu benar-benar menguji kesabaran Adam.Mereka tidak pernah berubah.Terutama Kath yang sejak pertama tidak menyukai hubungannya bersama Dione.Ya,dia tahu karena Kath tahu jalan cerita sebenarnya.Kath tahu bahwa Adam telah di jodohkan dengan Olivia dan tentu saja wanita itu membenci dirinya karena telah menyia-nyiakan sahabatnya.Adam masih mengingat tatapan meremehkan Kath beberapa waktu lalu dan kalimat sinisnya.
"Kau masih berani menampakkan wajahmu di hadapan Dione?"
"Jangan banyak berharap pada Dione karena dia sudah bahagia bersama Pablo"
"Untuk apa lagi kau datang kemari?"
"Kau ingin meminta belas kasihan dari Dione?"
Adam semakin gusar saat ia melihat beberapa orang sedang sibuk membawa papan-papan bunga dengan berbagai bentuk,tapi ia tak melihat tulisannya karena ada beberapa orang yang berdiri menutupi tulisannya.Ia penasaran,tapi tak ingin beranjak dari tempat ia berpijak.Semenjak menginjakkan kakinya di halaman rumah ini,ia melihat banyak orang yang sibuk melakukan sesuatu.Ia juga melihat Kath dan juga Brynna berpakaian layaknya akan ada sebuah pesta.
"Apa yang terjadi?"
"Apa hari ini ulang tahun Dione"
"Tidak.Aku tahu tanggal lahirnya dan itu sudah lewat dari tiga bulan"
"Apa mungkin...Dione dan Pablo....Tidak,tidak ... Mereka tidak mungkin menikah,kan?"
Di tengah kekalutannya,Brynna datang sambil membawa segelas jus jeruk.Gadis itu menyerahkannya pada Adam tanpa kata,tapi pria itu tak menyambutnya justru menatap gadis itu dengan tatapan bingung.
"Dimana Dione?Aku benar-benar ingin bertemu dengannya,Brie"ucapnya dengan wajah frustasi.
Brie menghela napas.Ia meletakkan gelas jus itu ke atas meja sambil berkata"Tenang.Kau pasti akan bertemu Dione,tapi tidak sekarang"
"Kenapa?"
Brie menegakkan badan.Menatap nanar pada pria itu"Dengar,Adam...aku tak mengerti mengapa kau ada disini.Di rumah kami dan mencari Dione.Bukankah kau sudah bersama Olivia?Dimana dia?Mengapa kau tidak bersamanya?"
Adam menggaruk kepalanya"Itu...aku...kami sudah berpisah"
"Maksudmu?"Kening Brie berkerut dalam.
"Aku dan Olivia sudah bercerai tiga bulan lalu dan sekarang aku ingin bertemu Dione.Berharap ingin memperbaiki hubungan kami"
"Memperbaiki?"Sebelah alisnya terangkat.
"Aku ingin bersama Dione lagi.Aku masih mencintainya"
"Sial"Brie yang seumur hidup tidak pernah mengumpat kini karena pria tidak tahu diri itu ia harus mengotori mulut sucinya.
"Ijinkan aku bertemu Dione"
"Apa kau tahu,Adam?"
"Apa?"
"Kau sudah terlambat.Bahkan sangat terlambat"
"Tidak"
Adam menggeleng tidak percaya.
"Dengarkan aku baik-baik"
"Tidak"
"Dione akan menikah dengan Pablo.Hari ini.Kuharap kau tidak menghancurkan kebahagiaanya"
"Tidak.Kau bohong,kan.Kau sama seperti Kath.Membenciku"Wajah Adam mengeras.
"Terserah kau mau percaya atau tidak.Tapi,aku dan Kath...tidak akan membiarkanmu menghancurkan pernikahan Dione"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello,Man!
Romance18+ Dione adalah mahasiswi baru di kampus.Dione tak menyangka kalau di hari pertamanya dia akan bertemu dan jatuh cinta pada seniornya yang juga atlet basket,Adam Leyton,yang di kenal dingin dan arogan. Dione yang periang dan murah senyum,tidak putu...