Part 4

2.3K 55 0
                                    


Dione tengah berbaring telentang di atas ranjangnya.Dua buah bantal berwarna biru tua mengganjal kepalanya.Kedua tangannya tengah memegang sebuah buku.

Di temani pencahayaan dari lampu tidur yang berada di nakas di sebelah ranjangnya,Dione membacanya dengan wajah tidak minat.

Buku yang sedang di bacanya adalah buku yang ia pinjam dari Kath.Sebuah novel klasik yang mengisahkan tentang seorang gadis yang terpaksa menikah karena harus melunasi hutang ayahnya.Dione lalu menutup bukunya yang baru ia baca beberapa lembar.

''Sepertinya aku salah membaca novel.Ini sama sekali tidak menarik.Semoga aku tidak bernasib sama seperti gadis yang ada di novel ini''Dione menghembuskan nafasnya kasar.''Besok aku harus mengembalikannya pada Kath''ucapnya lagi lalu meletakkan buku itu di samping lampu tidurnya kemudian ia mematikan lampu dan tidur.

*

Setelah jam kuliahnya selesai Dione lalu bergegas keluar kelas dan berjalan menuju kantin berharap Kath ada disana.Tadi pagi ia tidak bertemu dengan temannya itu karena ia terlambat datang ke kampus.

Ternyata Kath sudah ada disana seperti biasa duduk sambil menghadap pada laptopnya.

''Kath ini aku kembalikan novelmu''Dione langsung saja menyodorkan buku tersebut pada Kath.

''Kau sudah selesai?Cepat sekali?''tanya Kath sambil mengambil buku dari tangannya.

Dione tidak menjawab ia mengambil kursi dulu untuk duduk di samping Kath kemudian meletakkan tasnya di atas meja serta gitarnya.

''Aku tidak suka jalan ceritanya''

''Memang apanya yang salah?''tanya Kath bingung.

''Aku tidak bisa membayangkan jika dirimu mengalami nasib seperti novel itu.Mengerikan sekali''ucap Dione lalu tanpa permisi menyeruput minuman Kath.

''Kau belum membaca sampai akhir,Di''

''Hah!Tidak perlu.Terima kasih''ucap Dione sambil mengibaskan tangannya.

Kath memperhatikan barang bawaan Dione.

''Kau bermain gitar?!.Bisa mainkan satu lagu untukku?!''pinta Kath antusias.

''Kau ingin lagu apa?''tanya Dione sambil menyetel gitarnya.

''Aku suka lagu lawas.Bagaimana kalau lagu the beatles''Dione mempertimbangkan permintaan Kath lalu mulai memetik senar gitarnya

Kath merasa sangat senang dengan lagu yang di mainkan oleh Dione.Ia pun sekali-sekali mengikuti Dione bernyanyi.

Beberapa mahasiswa yang berada disana pun memperhatikan dan mendengar Dione bernyanyi.Termasuk seseorang yang baru saja memasuki kantin.

Dione mengakhiri nyanyiannya di iringi tepuk tangan dari Kath.Tanpa sengaja Dione menoleh ke kanan dan mendapati Adam tengah memandangnya dengan tersenyum miring lalu menepuk kedua tangannya tanpa suara lalu beranjak dari sana dan meninggalkan kantin.

Dione tersenyum wajahnya memerah malu tak percaya jika Adam mendengar dia bernyanyi.

Kath meminta Dione untuk bernyanyi lagi,tapi Dione mengatakan kalau itu akan mengganggu para mahasiswa dan dia tidak ingin menjadi pusat perhatian.Kath pun mengiyakan namun meminta Dione untuk lain kali bernyanyi lagi untuknya,Dione pun berjanji.

''Hei!!Kalau kau ingin menjadi penyanyi,bukan disini tempatnya.Kau ingin menarik perhatian Adam.Omong kosong''Suara cempreng itu tiba-tiba memekak di telinga Dione.

Ternyata itu adalah suara Olivia.Ia bersama kedua teman wanitanya menatap Kath dan Dione dengan sinis.

Dione hendak membalas perkataan Olivia.Namun Kath melarangnya dengan memegang tangan Dione dan menggelenngkan kepalanya.

Dione menuruti kemauan Kath tapi tidak bisa menjauhkan pandangannya untuk menatap Olivia dengan tersenyum miring.

Kath dengan cepat memasukkan laptopnya ke dalam tas lalu mengambil tas Dione memberikan padanya.Dione lalu mengambil gitarnya tanpa melepaskan pandangannya pada Olivia.

''Apa!!''tantang Olivia.

Kath menarik tangan Dione untuk meninggalkan kantin.Baru beberapa langkah,Dione melepaskan genggaman Kath lalu berjalan menuju Olivia.

Ia menghentikan langkahnya di depan Olivia yang menatapnya penasaran.Dione lalu menarik nafas sekali kemudian mengubah mimik wajahnya yang tadi merah menahan marah berubah menjadi wajah yang tersenyum mengejek lalu berkata.

''Kita lihat siapa yang lebih menarik untuk Adam.Kau atau aku''ucap Dione sambil menunjuk Olivia.

Kemudian ia pergi menghampiri Kath dengan wajah tersenyum.Kath hanya menggeleng-gelenggkan kepalanya.

Sedangkan Olivia berdiri menahan marah dengan mengepal kedua tangannya.

*
Dione melajukan mobilnya membelah jalan kota manhattan,menuju stadion tempat diadakannya pertandingan basket yang diikuti Adam.

Selama sebulan sebelum pertandingan,Dione seperti biasa memberikan minuman atau makananan pada Adam serta perhatian-perhatian kecil,seperti memberikan handuk padanya untuk mengelap keringat atau berteriak memanggil nama Adam memberi semanagat pada pria itu ketika ia melakukan kesalahan saat latihan walaupun Adam tidak pernah memperdulikannya.Tapi,Dione menerima semua itu.

Dione berpikir ini adalah ujiannya untuk mendapatkan hati Adam.Dione tak pernah menyangka kalau ia begitu sangat menyukai Adam.Mungkin ia sudah jatuh cinta pada pria dingin itu.Entah mengapa.Kadang-kadang ia juga merasa jengkel dengan tanggapan Adam yang menyinggung dirinya.Tapi,bukan Dione namanya jika ia menyerah begitu saja.

Seperti saat ini,ia rela meninggalkan kelasnya hanya untuk menonton Adam bertanding.Kath yang bertemu dengannya di parkiran pun memaksa ikut dengannya ketika tahu kalau Dione bolos kuliah hanya untuk melihat Adam.Dan Dione pun dengan terpaksa membawa Kath bersamanya.

''Kenapa kau harus ikut?''tanya Dione ketika mereka telah sampai di parkiran stadion.

''Untuk menjagamu supaya kau tidak berbuat macam-macam''jawab Kath ketus.

''Maksudmu?''Dione bertanya dengan mengerutkan alisnya menatap pada Kath.

''Aku tidak mau kau berbuat hal aneh seperti kemarin.Menari dan berteriak seperti orang gila''

''Tidak seperti itu,Kath.Aku hanya memberikan semangat padanya''Dione beralasan.

''Ya.Tapi yang wajar saja,Di.Kau berharap kalau Adam menyukaimu,kan.Jadi jangan lakukan hal itu lagi''pinta Kath dengan wajah serius.

''Jadi menurutmu itu aneh?''tanya Dione dengan suara di pelankan.

''Ya''Kath menjawab dengan tegas.

''Baiklah.Kalau begitu aku ubah strategi''ucap Dione lalu keluar turun dari mobil sedan sportnya diikuti Kath.

tbc
220118

Hello,Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang