Adam sedang mengobrol dengan kedua temannya,Zac dan Nathan ketika seorang pelayan menghampirinya sambil membawa nampan yang berisi segelas minuman lalu menaruhnya dimeja dihadapannya.Adam pun mengerutkan keningnya.''Aku rasa belum memesan apapun''protesnya.
Pelayan itu kemudian mengarahkan jari telunjuknya pada seseorang yang duduk kursinya dan sedang melambaikan tangan padanya.
''Minuman ini dari gadis yang duduk disana.Namanya Dione''ucap pelayan pria itu lalu pergi dari sana.
Gadis itu lagi.Lihat saja.Aku ingin tahu seperti apa reaksinya saat aku menghabiskan minuman ini.
Tanpa basa basi,Adam lalu mengambil minuman itu dan menumpahkan isinya ke lantai.
Di luar perkiraan Adam,dia berpikir kalau gadis itu akan memasang wajah kecewa atau marah.Tapi,ternyata gadis itu malah masih tersenyum padanya.
Gadis aneh,pikir Adam.
''Kenapa kau membuangnya,kan sayang''ucap Nathan sambil menyandarkan punggungnya di kursi.''Sepertinya gadis itu menyukaimu''ucap Nathan yang memandang pada Adam.''Siapa tadi namanya''.
''Dione''jawab Adam sambil memandang pada gadis pirang itu yang duduk membelakanginya dan terlihat sedang mengobrol dengan teman perempuannya yang duduk di hadapannya.
''Sudah abaikan saja.Seperti gadis-gadis yang lainnya''ucap Zac.''Kecuali Olivia.She's so hot''ucapnya lagi sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.
''Jangan terlalu berharap,Zac''ucap Adam menatap tajam padanya.
''Iya.Iya.Tenang saja.Aku tahu dia milikmu''ucapnya masih dalam posisi yang sama.
''Dia bukan pacarku''gumam Adam.Tapi,Nathan dan Zac mendengarnya.
''Lalu kenapa kau melarangku?''tanya Zac bingung.
''Kau dengarkan aku.Jangan dekati dia.Itu saja''ucap Adam tajam.
''Turuti saja kemauan Adam,Zac.Kalau masih ingin berteman dengannya''ucap Nathan.
''Baiklah.Aku akan mencari gadis lain saja''Zac merajuk.
Nathan hanya tersenyum geli.Sedangkan Adam kembali memandang Dione yang akan pergi bersama temannya meninggalkan kantin.Tapi,gadis itu tidak menoleh sedikitpun padanya.
*
Kath mengajak Dione untuk mampir ke kamar asramanya.
''Aku heran padamu.Kenapa kau memilih tinggal di asrama daripada di rumahmu sendiri.Bukankah rumahmu tidak jauh dari sini?!''ucap Dione sambil duduk bersila di kasur Kath.
''Lebih enak disini.Aku tidak sendirian''jawab Kath yang sedang merapikan buku-bukunya di atas meja.
''Apa kau tidak bosan bertemu dengan teman-teman sekelasmu setiap hari?''
''Tidak, Di.Disini lebih baik daripada dirumah.Orang tuaku sering tidak ada dan aku merasa kesepian''ucap Kath sedih.
Dione menarik Kath untuk duduk di sebelahnya.Lalu merangkul Kath dengan sebelah tangan.
''Bagaimana kalau kau tinggal bersamaku di apartemen?''tawar Dione.
''Itu tidak perlu,Di.Lagipula kau lihat aku tidak sendiri di kamar ini''jawab Kath sambil menunjuk tempat tidur di hadapannya secara tidak langsung mengatakan kalau ia punya teman sekamar.
''Pria atau wanita?''goda Dione.
''Ya Tuhan,Di.Tentu saja wanita.Kau kira aku suka mesum''jawab Kath sambil membulatkan matanya.
''Just kidding''ucap Dione sambil tertawa.''Oh ya.Siapa namanya?''tanya Dione sesudah mereda suara tawanya.
''Brie.Dia teman yang baik''jawab Kath.
''Baguslah.Kalau dia tidak baik padamu maka dia akan berhadapan denganku''ancamnya sambil mengepalkan tangan.
''Itu tidak perlu,Di''Kath memutar bola matanya jengah dengan ucapan temannya ini yang bertingkah berlebihan.
Dione beranjak dari duduknya lalu duduk di kursi belajar Kath sambil melihat-lihat buku koleksi temannya itu.
''Boleh kupinjam buku ini?''tanyanya sambil menunjukkan buku bersampul merah itu pada Kath.
''Kau suka baca novel?''tanya Kath bingung.
''Kau lupa ya kalau aku ini suka membaca''protes Dione.
''Aku kira kau hanya suka membaca sejarah daripada novel percintaan seperti itu''
''Buku ini sepertinya bagus.Aku pasti akan mendapatkan ide untuk mendekati Adam setelah membaca novel ini''ucapnya dengan wajah ceria.
''Huh.Adam lagi.Kau belum jera ya dengan kejadian tadi''
''Kath.Itu belum apa-apa.Lagipula itu wajar saja menurutku''
''Dasar.Kalau seseorang sudah jatuh cinta pasti yang pahit pun terasa manis.Aku berharap semoga kau tidak menyesal nantinya''Kath berkata sambil menyandarkan badannya di kepala ranjang.
''Itu tidak akan terjadi''ucap Dione lalu mengedipkan sebelah matanya.
Kath melempar bantal kearahnya dan Dione berhasil menangkapnya lalu meletakkannya diatas pangkuannya.
*
Hari ini Dione sengaja berjalan melewati gedung olahraga berharap kalau Adam ada disana.Sudah dua hari ini ia tidak melihat Adam baik di kantin atau di kelasnya.
Dione membuka pintu ruang tersebut perlahan-lahan kemudian melangkahkan kaki memasuki ruang itu.Dan benar saja,Adam berada disana sedang memainkan bola basketnya.
''Hello,Man.Kita bertemu lagi''sapa Dione.
Adam menoleh padanya dan memandang dengan sikap bosan.
''Kau lagi.Kenapa kau kemari?''ucapnya sambil menghela nafas.
''Tidak.Hanya intuisiku mengatakan kalau kau ada disini''jawab Dione sambil mengendikkan kedua bahunya.''Ini minumlah''ucapnya sambil memberikan sebotol minuman pada Adam.
Adam hanya memperhatikan botol itu sambil mengangkat alisnya sebelah.
''Aku dengar kau akan bertanding bulan depan.Jadi,kau perlu menyiapkan dirimu.Dimulai dari makanan dan minuman yang sehat''Dione lalu menyerahkannya lagi pada Adam.Namun,ia tidak mengambilnya.
''Jangan sok tahu''
Dione mengendikkan bahunya lagi kemudian ia mengambil tangan Adam dengan paksa lalu meletakkan botol minuman itu ketangan Adam.
''Terserah padamu.Kau membuangnya seperti kemarin juga tidak masalah.Itu hakmu.Aku hanya ingin memperhatikanmu.Itu saja.Bye''
Dione pun berlalu.Adam memandang gadis itu yang berjalan menjauh darinya dengan tersenyum miring.
Kita lihat sejauh mana kau bisa bertahan gadis manis.
''Hei!Dione!''teriak Adam.Dione pun menoleh terkejut.
Adam berjalan perlahan-lahan mendekatinya lalu menghentikannya setelah berjarak dua langkah dari Dione.Adam lalu mengangkat botol itu lalu melemparkannya kedalam tong sampah yang berada tak jauh darinya.
Dione melihat itu,dan lagi-lagi dia hanya tersenyum lalu berkata.
''Tidak masalah.Yang penting kau sudah tahu namaku''
tbc
210118
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello,Man!
Romance18+ Dione adalah mahasiswi baru di kampus.Dione tak menyangka kalau di hari pertamanya dia akan bertemu dan jatuh cinta pada seniornya yang juga atlet basket,Adam Leyton,yang di kenal dingin dan arogan. Dione yang periang dan murah senyum,tidak putu...