Part 8

1.8K 51 0
                                    

    Craig David - Unbelieavable

                           
                          ***

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam ketika Nathan melirik jam yang berada di pergelangan tangan kanannya.

Kota new york di malam hari masih terlihat ramai dilalui mobil dan para pejalan kaki.Jangan heran karena kota ini sudah di juluki sebagai kota tersibuk di dunia.

Nathan dan Zac membawa mobil masing-masing.Zac telah lebih dulu sampai mengantar Brie ke asrama.Itu terlihat saat mobil Nathan baru memasuki halaman asrama,Zac baru keluar pintu dengan bersiul-siul dan melambaikan tangannya pada Nathan ketika pria itu turun dari mobil.

Nathan berniat membukakan pintu untuk gadis berkacamata itu tapi,Kath mendahuluinya.Nathan kalah cepat.Kath mengucapkan terima kasih tapi,Nathan mencekal tangan Kath agar gadis itu tidak pergi dulu.

''Kathy!Aku ingin bicara''ucapnya dengan wajah memohon.

''Tolong Nathan jangan panggil aku seperti itu.Kita bukan pasangan lagi''Kath berkata.

''Oleh karena itu Kathy.Aku ingin kita bersama lagi.Aku ingin kita seperti dulu''Nathan menggenggam tangan Kath.

Kath menundukkan kepalanya.Nathan mengangkat wajah Kath perlahan dengan memegang dagunya.Ia lalu menangkupkan kedua tangannya ke wajah Kath yang terlihat muram.

''Aku tahu aku salah.Aku minta maaf.Aku berjanji untuk tidak mengulangnya lagi.Please,Kathy''ucapnya pelan.

Kath mencari kebohongan di mata Nathan.Tapi,tak ia temukan yang ia dapatkan adalah mata dengan pancaran kesungguhan dari pria yang dulu dan juga sekarang ia cintai.

''Kau berjanji?Tidak akan memaksaku melakukan hal yang tidak aku sukai?''tanyanya.

''Ya sayang.Aku berjanji tidak akan memaksamu''Nathan berkata sambil mengangguk-anggukkan kepalanya antusias.

Tanpa perlu kata-kata lagi.Nathan langsung memeluk erat  Kath.Kath pun membalas pelukan itu.Nathan sudah tahu bahwa artinya Kath telah menerimanya kembali.

*

Dione mengedip-kedipkan matanya menyesuaikan dengan cahaya.Dione merasa menyentuh sesuatu yang hangat dan berambut halus.Ia pun menoleh.Ternyata ia menyentuh dada Adam yang kancing bajunya terbuka.

Ternyata ia tidak bermimpi semalam.Ia benar-benar tertidur di dekapan pria berambut keriting itu.Dione menengadahkan kepalanya menatap wajah Adam yang terlihat damai dalam tidurnya.

Ia menyusuri wajah Adam dengan tangannya.Menyentuh kening,mata,pipi,hidung kemudian turun ke bibir Adam.Diusapnya bagian itu dengan ibu jarinya.Berkhayal bagaimana rasa dari bibir itu ketika menyentuh bibirnya.

Usapan dari tangan Dione membuat Adam terbangun dari tidur.Dione segera menjauhkan tangan dan menghindari menatap Adam.

''Kau sudah bangun?''tanya Adam sambil menguap.

Dione menjauhkan dirinya dari Adam.Kemudian ia duduk.Kedua kakinya yang tadi berada di atas sofa ia turunkan perlahan-lahan terutama pada kaki kirinya yang masih sakit.

Adam mengikuti Dione.Ia masih menguap ketika ia duduk di samping Dione.

''Apa tidurmu nyenyak?''tanyanya lagi.

''Ya.Kalau boleh jujur.Ini adalah tidur yang terbaik dalam hidupku''jawab Dione sambil menatap pada Adam.

Adam menaikkan sebelah alisnya''Baguslah''

Adam lalu beranjak dari sofa.Ia kemudian mengulurkan tangannya pada Dione.Dione pun menyambutnya.Membawanya kekamar.

''Bersiap-siaplah.Kau harus terapi pagi ini''ucapnya ketika Dione telah berada di depan kamar mandi.''Aku akan menaruh tongkatmu di depan pintu.Aku juga akan bersiap-siap''

Hello,Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang