Part 5

2.2K 51 0
                                    

The Corrs - Runaway

***

Stadion yang mereka masuki telah di penuhi oleh ratusan penonton dan suporter dari kedua tim.Walau pertandingan belum di mulai,namun sorak sorai penonton telah menggema di dalam ruangan.

Ketika mereka melewati pintu masuk,Kath menepuk bahu seorang gadis yang tengah berdiri di tepi lapangan.Gadis itu pun menoleh.

''Brie!Kau ada disini?!''tanya Kath heran.

''Ah!Kath.Kau juga disini.Aku ingin melihat pacarku bertanding''jawabnya malu-malu.

''Ohh pacar,ya.Pantas saja kau sering menghilang di asrama''ucap Kath menggoda.''Oh ya kenalkan ini Dione.Temanku yang biasa aku ceritakan padamu''Kath menepuk bahu Dione yang dari tadi celingak-celinguk mencari sesuatu.

''Dione.Ini Brie.Teman sekamarku''

''Oh.Aku Dionna Dixie.But,just call me Dione''dia lalu mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Brie terdiam beberapa saat baru kemudian membalas menjabat tangan Dione.

''Aku Brie.Nama belakang kita sama.Aku Brynna Dixie''ucap Brie.

''Oh ya''jawab Dione dengan mengangkat alisnya.''Mungkin kebetulan.Lagipula nama itu banyak di pakai di inggris.Apa kau dari sana?''

''Ayahku dari london.Ibuku manhattan''jawab Brie sambil tersenyum.Dione hanya manggut-manggut saja.

Dione lalu permisi untuk ke ruang ganti pemain.Tapi,Kath melarangnya.

''Untuk apa kau kesana,Di?''tanya Kath terlihat khawatir.

''Aku hanya ingin memberikan sesuatu padanya.Dan aku juga akan mengubah strategiku untuk mendekatinya.Kau tenang saja oke!?''Dione berbisik di telinga Kath.

Teman berkacamatanya itu hanya bisa membiarkannya pergi.Mungkin suatu hari Dione akan menyadari kalau apa yang dilakukannya hanya akan menyakiti dirinya sendiri.Kath pun mengajak Brie untuk duduk di bangku tribun.

Dione hendak menginjakkan kakinya untuk masuk ke ruang ganti pemain.Namun,niat itu di urungkannya karena ia berpikir di dalam pasti para lelaki sedang berganti pakaian dan dia tidak ingin di anggap sebagai wanita mesum jika melihat para pria sedang bertelanjang dada.

Oleh karena itu dia memilih untuk menunggu di luar di dekat pintu.Bersandar didinding sambil bersedekapkan kedua tangannya didada.Dione menunggu Adam.Berharap Adam akan segera keluar.

Beberapa saat kemudian Adam pun keluar dari ruangan tersebut.Dione mencegat langkah Adam.

''Hello,Man!Tunggu sebentar''Dione lalu mengeluarkan sebotol minuman dari tas slempangnya lalu memberikannya pada Adam.

Adam melihat itu dengan sikap tak suka.Ia lalu meletakkan kedua tangannya di pinggang.

''Hei!Berhentilah menggangguku.Kau tidak bosan,ya.Sudah berapa kali ku buang pemberian darimu''

''Ambillah minuman ini aku membuatnya sendiri.Khusus untukmu.Di cobalah dulu''sesudah mengatakan itu Dione lalu menarik paksa tangan Adam lalu meletakkan botol itu di tangannya.

Adam hendak melempar botol itu,tapi sebuah tangan mencekalnya.

''Jangan di buang.Kalau kau tidak mau.Buat aku saja''ucap Nathan lalu mengambil botol itu dari tangan Adam kemudian ia meminumnya hingga setengah.

''Ehmm.Ini enak.Rasanya tidak terlalu manis tapi segar''puji Nathan pada Dione.

Dione hanya tersenyum.Sedangkan Adam menatap tak suka pada Nathan.

Hello,Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang