Ed Sheeran
*How Would You Feel*
***
''Dionna!Apa yang kau lakukan disini?''
''Pablo,kakimu.......Apa yang terjadi pada kakimu?''
Pablo menurunkan kaki celananya yang tergulung tadi menutupi sesuatu yang seharusnya tidak di lihat oleh Dione.Tapi,kini gadis itu telah mengetahuinya.
Dione tidak dapat membendung air matanya yang jatuh begitu saja membasahi pipinya.Ia berjalan mendekati Pablo yang berdiri di samping sofa.
''Dionna''
''Pablo,katakan padaku.Apa ini karena kecelakaan itu?''
''Dionna,please''
''Jawab aku,Pablo.Aku butuh penjelasan''
''Ya.ini terjadi karena kecelakaan itu''
Dione menutup mulutnya mendengar jawaban dari Pablo.
''Mengapa kau tidak mengatakannya padaku,Pablo?Kenapa?Jangan bilang kalau hanya aku yang tidak mengetahuinya''
Pablo tidak dapat berkata apa-apa.Tenggorokannya terasa kering.Ia menelan ludah membahasi tenggorokannya.Ia hanya mengangguk menjawab pertanyaan Dione.
''Apa karena ini kau memutuskan pertunangan kita?''tanya Dione lagi.
Pablo menundukkan wajahnya tak sanggup memandang wajah Dione yang begitu terluka.
''Jawab aku,Pablo''Dione berteriak di depannya.Ia mengcengkram kemeja Pablo dengan jarinya.
''Dionna.Aku tidak mau kau merasa bersalah atas kejadian ini''
''Aku memang patut untuk di salahkan Pablo.Kenapa kau menutupinya dariku?''
Tangisan Dione semakin tak terbendung.Ia membenamkan wajahnya di dada Pablo.Membuat kemeja pria itu basah karena air matanya.Pablo memeluknya dengan erat.Ia mencium kepala gadis itu.Menghirup aroma gadis itu.
''Kau membenciku.Itulah alasan kenapa aku tidak mengatakannya''
''Omong kosong.Aku tidak pernah membencimu.Aku kecewa padamu.Aku tidak pernah memintamu untuk mengakhiri hubungan kita''
''Kau memang tidak mengatakannya.Tapi,saat kau bersamaku kau terlihat tidak bahagia''
''Karena aku kecewa padamu.Kau tahu alasannya''
Pablo menangkup wajah Dione dengan kedua telapak tangannya.Meminta gadis itu untuk menatapnya.
''Maafkan aku,Dionna''
Dione menggeleng.Matanya sembab.
''Tidak,Pablo.Kau tidak salah.Aku yang harus minta maaf.Aku sudah bersikap kasar padamu''
''Aku yang salah,honey''
''Tidak,Pablo.Kau hanya melakukan satu kesalahan dan aku malah memberimu hukuman yang harus kau tanggung seumur hidupmu.I'm really sorry''
Pablo mengecup kening Dione.Ia mengecup kedua pipi Dione dan menyeka air mata gadis itu demgan jarinya.
''Aku mencintaimu,Dionna''
''Aku juga mencintaimu,Pablo''
Hal yang tak di sangka Pablo bahwa Dione membalas ucapan cintanya.Ia lalu mencium bibir gadis itu dan Dione membalasnya.Melepaskan semua rasa rindu dan kekesalan di hati.Mereka berciuman seperti tak ada lagi hari esok.
Dione menikmati setiap kecupan yang Pablo berikan di bibirnya.Ia membiarkan pria itu menghisap,menggigit,mengulum bibirnya.Ia juga membiarkan tangan Pablo meremas payudaranya yang bulat.Ia melenguh merasakan kenikmatan yang Pablo berikan padanya.
Sebuah suara menyadarkannya bahwa yang di lakukannya bersama Pablo adalah salah.
''Pablo!Kau dimana?''itu suara Jenny.
Dione melepaskan dirinya dari Pablo.Tapi,pria itu tidak mau melepasnya karena ia masih memeluk pinggang Dione.
''Dionna,please.Aku masih ingin bersamamu''
''Pablo,lepaskan aku.Aku tidak mau Jenny melihat aku bersama dengan pacarnya''
Pablo melepaskan pelukannya pada Dione.Membebaskan gadis itu.
Dione mengatakan pada Pablo bahwa ibunya telah menunggunya di bawah dan Pablo menjawab bahwa ia akan segera turun.Dione berlalu begitu saja meninggalkan Pablo.Ia berlari menuruni tangga dan menuju kamar mandi di dapur.Ia menyiram wajahnya.Menghilangkan sisa-sisa tangisnya.Ia mengambil tisu dari tempatnya dan mengeringkan wajahnya.
Seseorang tiba-tiba berdiri di belakangnya menepuk bahunya.Langsung saja Dione menoleh dan melihat itu adalah Jenny.
''Jenny,kau mengagetkanku''
''Maaf.Apa kau menemukan Pablo?Ibunya dari tadi menunggunya''
''Ya.Kurasa Pablo sufah turun dari tadi''
''Baguslah.Dione,apa kau habis menangis?''Jenny memperharikan wajah Dione yang pucat dan matanya sembab.
''Ah,tidak.Tadi mataku kemadukan debu''
''Oh,kukira kau merindukan pacarmu.Ini ambillah.Pakai bedakku.Kau harus menutupinya''
''Terima kasih,Jenny''
''Aku ke luar dulu''
Dione membubuhkan bedak pemberian Jennya pada area bawah matanya.Ia lalu kembali bergabung bersama para tamu yang lain.Ia berdiri di antara kecua orang tuanya menyaksikan orang tua Pablo yang memotong kue ulang tahun pernikahan mereka.
Dione melihat Pablo yang tersenyum padanya.Dione sangat merasa bersalah.Karena dirinya,Pablo harus kehilangan satu kakinya.Kakinya Pablo di amputasi karena kecelakaan yang di sebabkan olehnya.Walaupun Pablo bisa berdiri dengan normal karena bantuan kaki palsunya, tapi,Dione tidak bisa memaafkan dirinya yang telah membuat pria itu cacat.
tbc
260218
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello,Man!
Romance18+ Dione adalah mahasiswi baru di kampus.Dione tak menyangka kalau di hari pertamanya dia akan bertemu dan jatuh cinta pada seniornya yang juga atlet basket,Adam Leyton,yang di kenal dingin dan arogan. Dione yang periang dan murah senyum,tidak putu...