Tori Kelly - Paper Hearts
***
Brie berdiri di ambang pintu.Melihat kakaknya dan Pablo berciuman.Ia juga melihat kakaknya mendorong pria itu dan berlari meninggalkannya.
Langkah Dione terhenti ketika melihat adiknya berdiri di depan pintu dengan wajah terkejut.Dione langsung saja menarik tangan adiknya untuk pergi dari sana.
''Di,kau......''
''Anggap saja kau tidak melihat apapun,Brie''ucap Dione sambil tetap berjalan.
''Tapi,Di.......''
Dione menghentikan langkahnya lalu ia melototkan mata pada Brie supaya gadis itu tidak berkata-kata.Tapi,Brie sepertinya tidak terintimidasi karena ia tetap melanjutkan perkataanya.
''Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu''
''Apa?''tanya Dione tetap melototkan matanya
''Perasaanmu''
''Apa maksudmu,Brie?Jangan bicara omong kosong.Lebih baik kita pulang.Karena aku sudah lelah''
Dione menarik tangan adiknya hingga menuju parkiran.
''Kau membawa mobil,Brie?''
''Tentu saja tidak.Kau lupa aku tidak bisa menyetir''
''Lalu dengan siapa kau kemari?''tanya Dione jengkel
''Zac.Tadi siang ia sampai di london dan langsung menemuiku.Aku meminjam mobilmu lewat Ayah.Mobilnya ada disana''Brie menunjuk sebuah mobil sedan merah yang terparkir di pinggir jalan.
Dione lalu pulang bersama Brie dan Zac yang mengemudi dengan kecepatan sedang.Dione yang duduk di kursi belakang memfokuskan pandangannya pada pemandangan di luar mobil.Melihat-lihat keramaian kota london yang sudah dua tahun ia tinggalkan.Belum banyak perubahan yang terjadi di kota ini.Semua masih sama seperti dulu.Tapi,entah dengan hatinya sekarang.
Suara tawa terdengar dari lantai satu kediaman keluarga Dixie.Pastinya kedua orang tuanya sedang menikmati lelucon yang di berikan oleh pacar adiknya.Dione menarik senyum simpulnya sebentar.Ia tak ingin bergabung dengan keluarganya dan lebih memilih tidur mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang lelah.
Lagi,lagi pagi ini Brie yang membangunkannya dari tidur.Waktu telah menunjukkan pukul tujuh pagi ketika ia melangkah menuju kamar mandi.
Dione memilih untuk memakai celana kain berwarna hijau dan kemeja putih yang di masukkan kedalam celana.Tidak lupa dengan sepatu boots favorite melengkapi penampilannya.Rambut panjangnya ia biarkan tergerai.Ketika Dione memilih mengambil snapback kesayangannya dari sekian banyaknya topi dari laci Brie masuk tanpa mengetuk pintu.
''Pablo sudah menunggumu di bawah''ucap Brie melangkah mendekati kakaknya yang berdiri di depan cermin sambil memakai topinya.
Dione tidak berkata apapun saat Brie mengatakan itu.Ia lalu mengambil tas laptopnya yang berada di atas meja dan akan berjalan keluar dari kamar.
''Dione''panggil Brie
Gadis yang di panggil namanya itu menoleh.
''Ada apa,Brie?''tanyanya sambil menggulung lengan kemejanya hingga siku.
''Aku ingin bertanya padamu''
''What?''
''Hal apa yang membuatmu menerima pertunangan dengan Pablo?''
Dione menghentikan gerakan tangannya menggulung lengan kemejanya lalu berjalan mendekati Brie.
''Lalu apa hak mu untuk bisa bertanya seperti itu?''
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello,Man!
Romance18+ Dione adalah mahasiswi baru di kampus.Dione tak menyangka kalau di hari pertamanya dia akan bertemu dan jatuh cinta pada seniornya yang juga atlet basket,Adam Leyton,yang di kenal dingin dan arogan. Dione yang periang dan murah senyum,tidak putu...