Part 15

1.4K 38 0
                                    

Pada dering kedua ia mengangkat ponselnya.Terdengar helaan napas lega di seberang.

''Kau kemana saja,nak.Tidak bisa di hubungi''suara ibunya terdengar antara lega dan khawatir.

''Aku sibuk mengurus kuliahku,Ma.Aku harus mengejar targetku''Dione merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

''Setidaknya sekali saja kau menghubungi mama.Kami khawatir padamu.Pablo mengatakan kalau kau sempat sakit''

''Hanya flu biasa.Maafkan aku mencemaskan mama''

''Kau akan pulang,kan liburan ini?''

''Kurasa tidak,Ma.Aku ingin disini''

''Ya.Baiklah.Apa Pablo menginap di tempatmu?''

''Ya begitulah.Tapi,kami tidak sekamar''

''Mama percaya pada kalian.Pablo pemuda yang baik.Dia tidak akan menyakitimu''

Aku tidak yakin soal itu,Ma ucap Dione dalam hati.

''Mana Papa,Ma?Biasanya ia akan menyambung obrolan kita''

''Papamu pergi ke Brasil.Menemui orang tua Pablo.Sekalian mengurus bisnisnya di sana.Sudah dua minggu yang lalu''

''Katakan pada Papa,Ma.Jangan terlalu sibuk''

''Kau seperti tidak tahu Papamu.Ya sudah.Selamat liburan ya,nak.Bye''

''Bye,Ma''

Siang ini sangat cerah.Pablo mengajaknya untuk berjalan-jalan mengelilingi new york.Tadinya Dione ingin berdiam di apartemennya.Tidur.Tapi,setelah di pikir-pikir lagi ia merasa bosan berada di dalam kamar beberapa hari ini.Dan ia butuh penyegaran.Akhirnya ia menyetujui untuk mengikuti Pablo.

Pria itu mengajaknya ke tempat-tempat wisata terkenal yang ada kota besar itu.Para wisatawan lokal dan mancanegara memenuhi setiap titik daerah wisata.Wajar saja karena sudah memasuki musim liburan.

Dione menekuk wajahnya.Ia sama sekali tidak terhibur ketika Pablo mengajaknya menonton pertunjukkan di pinggir jalan.

''Aku baru menyadari satu hal,Dionna''

Dione menatapkan pandangannya pada Pablo yang sedang berdiri memandangnya dengan tersenyum kecut.

''Apa?''

''Semenjak kita bertunangan.Kau tidak pernah tersenyum saat bersamaku.Tidak seperti saat pertama kali kita berkenalan.Kau memberikan senyum terbaikmu padaku.Dan itu yang membuatku jatuh hati padamu''

''Kau mengeluh?''

''Tidak,honey''Pablo tertawa miris.''Hanya saja kau terlihat tidak bahagia saat bersamaku''

''Kita jalani saja''

Dione melangkahkan kakinya meninggalksn Pablo di belakang.Pablo memutuskan satu hal bahwa gadis ini tidak akan pernah membalas cintanya.

Pablo melirik jam yang melingkar di tangan kirinya.Waktu menunjukkan pukul lima sore ketika mereka sampai di sebuah kafe di central park.

Dione memilih untuk duduk di teras kafe.Ia meletakkan bokongnya di kursi kayu yang di cat warna coklat.Pablo mengikutinya duduk di sampingnya.Seorang pelayan wanita yang kira-kira seumuran dengan Dione dengan segera menghampiri pelanggan barunya.

Pablo menanyakan pada Dione makanan apa yang ingin di pesannya.Gadis itu mengatakan ia mengikuti pesanan pria itu saja.Pablo pun memesan dua porsi spageti dan dua capucino.

Setelah pelayan tadi pergi,tiba-tiba seorang gadis berdiri di hadapan mereka dengan senyum semringah.

''Aku tidak menyangka kita bertemu disini anak baru''

Hello,Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang