6

5.1K 503 3
                                    

"Renjun ge juga kerja disini?" Ucap haruto yang kembali dengan sikap datarnya.

"Ya. kalian berdua?" Bingung renjun dan jaemin tersenyum kecil sekali melihat kebingungan renjun yang sangat menggemaskan baginya. Ntah kenapa renjun tidak berubah sejak terakhir kali mereka bertemu.

"Mereka bekerja disini renjun, haruto menjadi asisten pribadiku dan Yoshi akan bekerja sebagai wakil ceo yang baru." Ucap jaemin dengan wajah datarnya.

"Aaaa, tapi seingatku kalian kan berada di Jepang? Kenapa tiba-tiba sekali?" Ucap renjun.

"Memang, tapi kami memutuskan untuk kembali " Ucap Yoshi tersenyum.

"Aaa, kalau kau?"

"Dia memaksa bekerja disini karena ada crush nya." Ucap jaemin datar.

"Crush? Siapa? Aku mengenalnya?" Bingung renjun sembari menatap jaemin. Sampai melupakan soal ketakutannya pada lantai keramat kata semua karyawan itu.

"Namanya siapa?" Datar jaemin melihat kearah adik sepupunya itu.

"Kim Jun Kyu." Datar haruto.

"Benarkah?!" Kaget renjun.

"Kau mengenalnya?" Ucap yoshi begitu pula dengan kedua orang itu melihat kearahnya.

"Ya. Baru saja, karena dia ada di satu divisi denganku. Dilantai 3." Ucap renjun sembari mengangguk.

"Kau bisa membantuku bukan ge?" Datar haruto dengan tatapan berharap. Membuat renjun tersenyum lebar hingga jaemin semakin terpesona tapi juga iri pada adik sepupunya itu. Yoshi adalah orang yang menyaksikan kecemburuan jaemin itu.

"Tapi, aku rasa dia tidak suka orang yang datar. Berusahalah berubah. Aku akan membantu nantinya." Ucap renjun tersenyum.

"Bagaimana caranya? Aku tidak tau." Datar haruto.

"Kau bisa belajar dengan Yoshi " Ucap renjun.

"Aku tidak akan mengajarkan es batu Huang Renjun, dan satu lagi jangan tersenyum lebar-lebar karena ada yang cemburu pada kalian berdua." Ucap Yoshi tersenyum.

"Siapa?" Ucap renjun bingung sedangkan haruto sudah tau siapa itu hingga dia kembali datar.

"Kau akan tau nanti " Ucap Yoshi membuat renjun bingung lalu menatap jaemin dengan tatapan polosnya.

"Apa kau tau jaem?" Bingung renjun dan jaemin hanya berdehem lalu menggelengkan kepalanya.

"Aku benar-benar sangat bingung. Sudahlah, bagaimana kabar jie?" Ucap renjun antusias.

"Kau tau anak jaemin?" Ucap Yoshi kaget. Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya, sedangkan haruto mengerti kalau mungkin saja Mama yang dimaksud oleh jisung adalah renjun.

"Jie baik-baik saja. Dia di mansion bersama dengan bibi dan maid." Ucap jaemin.

"Aku sangat merindukannya. Dia benar-benar sangat menggemaskan. Aku bisa menemuinya bukan?" Ucap renjun penuh harap dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya dengan senyum kecil.

"Baiklah. Aku akan menemuinya jika ada waktu luang. Apa sekarang aku bisa kembali?" Ucap renjun tersenyum dan jaemin hanya mengangguk lalu renjunpun berdiri dan membungkuk lalu keluar dari ruangan jaemin.

Saat keluar, jaemin menjentikkan jarinya hingga kaca jadi transparan dan diapun melihat renjun yang ternyata bercakap dengan Mark, asistennya.

"Sepertinya mereka cukup dekat." Komentar Yoshi.

"Kau mau memanas-manaskan jaemin hyung, Yoshi?" Ucap haruto datar. Dan yoshi langsung memukul kepala adiknya yang tidak pernah sopan itu.

"Aku hanya mengatakan saja. Sepertinya asisten Lee sangat berusaha mendekatinya. Siapa juga dominan bodoh yang akan menyia-nyiakan sosok seperti renjun. Apa dia sudah punya kekasih? Kalau dia masih sendiri, aku ingin berkencan dengannya." Ucap Yoshi tersenyum.

"Kembalilah bekerja. Kau juga haruto." Datar jaemin yang mendadak moodnya hancur begitu saja dan melihat semua berkasnya. Yoshi hanya tersenyum melihat sepupunya itu cemburu, sedangkan haruto langsung keluar karena mau bagaimanapun aura jaemin saat ini sangat mencekam dan bisa membunuhnya.

"Segera ungkapkan perasaanmu itu jaem. Jie juga butuh sosok ibu. Mungkin saja jie hanya ingin renjun, dan kau sudah cukup diam selama ini. Perjuangkan jika kau tidak ingin kehilangan atau keduluan orang lain." Ucap Yoshi lalu diapun pergi dari ruangan jaemin dan menuju ruangannya.















Sekembalinya renjun dari lantai paling keramat itu, diapun langsung disambut tatapan dari semua koleganya.

"Ada apa?" Bingung renjun.

"Apa kau dipecat renjun?" Ucap dejun sangat khawatir.

"Dipecat? Kenapa kalian berpikiran seperti itu?" Bingung renjun.

*Karena semua karyawan yang kembali dari lantai keramat itu akan berakhir di pecat." Ucap Dery.

"Apa Presdir Na tidak suka pekerjaanmu?" Ucap Yedam.

"Apa kau benar-benar di pecat renjun? Padahal kita baru saja saling mengenal " Ucap Jun kyu dengan mengerutkan bibirnya. Dan Doyoung sang kembaran yang mengelus punggung Jun kyu.

"Apa kau akan pergi?" Ucap Mashiho yang juga sedikit tidak rela walaupun dia baru mengenal renjun tapi dia sangat ingin dekat dengan pria cantik yang sangat ramah itu.

"Hyung? Padahal aku sudah senang dengan bergabungnya kau." Ucap Jung Hwan. Dan renjun lantas tertawa melihat ekspresi koleganya itu membuat semuanya bingung dan menatap renjun.

"Aku tidak di pecat. Aku hanya dipuji saja." Ucap renjun di sela-sela tawanya.

"Ne?!" Kaget semuanya.







































€€€

Eomma untuk jisung (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang