8

4.6K 474 4
                                    

Hari sudah menunjukkan waktu untuk pulang kerja, semua yang berada di divisi yang sama dengan renjun telah bersiap untuk pulang. Sedangkan jaemin, haruto, Yoshi dan Mark selaku asisten jaemin di kantor tengah berjalan menuju lift dari lantai paling atas.

"Kau serius ingin kerja sama dengan Presdir Toyota itu?"

"Kenapa?" Datar jaemin.

"Ayolah jaem. Kau yakin? Ini akan membuat kita rugi, jangan sampai kita ikut rugi nantinya dengan jeno. Aku yakin kau mengerti." Ucap Yoshi dengan bahasa Jepang karena Mark tidak tau kalau dia adalah sepupu jauh jaemin juga.

"Aku tau." Ucap jaemin dengan bahasa Korea.

"Lalu?" Balas yoshi dengan bahasa Jepang.

"Aku akan melakukan yang terbaik." Ucap jaemin kembali.

"Tapi ini sangat berbahaya Hyung." Ucap haruto datar sembari menatap jaemin.

"Mark, kumpulkan semua karyawan di ruangan meeting. Semuanya. Kita akan lembur beberapa hari kedepan dimulai hari ini." Ucap jaemin.

"Kau serius Presdir? Tapi, tadi asistenku sudah kembali karena ada urusan penting." Ucap Yoshi kaget.

"Mark hubungi asisten choi Hyun suk, tidak ada satupun karyawan yang boleh pulang cepat mulai hari ini dan beberapa hari ke depan." Perintah jaemin.

"Baik Presdir." Ucap Mark lalu diapun langsung menghubungi Hyun suk selaku asisten Yoshi.

Semua karyawan terlihat lesu seketika saat jaemin mengatakan semua karyawan harus lembur hingga beberapa hari kedepan. Bahkan rencana mereka akan bersantai di kasurpun hanya tinggal angan-angan saja.

Semuanya sekarang telah berkumpul di ruang rapat yang sangat besar itu, dengan jaemin yang masuk menggunakan wajah datar dan aura mencekamnya itu. Membuat semua karyawan benar-benar ketakutan. Mark dan haruto langsung membagikan materi yang menjadi agenda rapat mendadak ini.

"Kalian bisa melihat dengan jelas bukan. Saya tidak mau terjadi kesalahan dalam proyek ini. Saya tidak suka rugi jika kalian berhasil maka saya akan menaikkan jabatan kalian, tapi jika kalian membuat kerugian sedikit saja maka saya akan memecat mu sesegera mungkin. Apa kalian mengerti?" Datar jaemin.

"Baik Presdir." Ucap semuanya sembari melihat berkas itu.

"Semua divisi harus terus memantau apa yang kalian kerjakan. Tidak ada pulang cepat dalam beberapa hari ini, bahkan tidak ada waktu untuk bersantai. Setiap kepala divisi nantinya akan terus melaporkan semua hal pada saya. Mengerti."

"Iya Presdir."

"Kalian boleh bubar." Ucap jaemin datar lalu pergi dengan Mark, haruto, Yoshi serta Hyun suk asisten Yoshi.

"Hah, ini yang paling aku benci dari lembur." Ucap Jun kyu.

"Kita tidak akan bisa tidur nyenyak dan makan teratur. " Ucap Mashiho.

"Kita hanya lupa saja hyung, kalau Presdir na adalah orang yang gila kerja." Ucap Jung hwan.

"Kau benar juga." Ucap Jun kyu setuju.

"Sudahlah ayo kita segera kembali dan bekerja." Ucap dejun sembari merangkul renjun yang bingung.

"Mungkin kau sangat menyesal karena setuju pindah ke perusahaan utama. Karena perusahaan utama adalah neraka." Ucap dejun tersenyum kecil lalu diapun langsung pergi setelah melepaskan rangkulan pada renjun, sedangkan renjun hanya mengikuti koleganya yang sudah lesu. Renjun hanya bingung, bukannya kalau lembur itu wajar ya? Itulah yang ada didalam pikirannya.








At. Mansion Na.

Yeri hanya diam sembari melihat jisung yang bermain dengan mainan barunya yang dibawakan oleh Yeri. Bahkan Yeri juga melihat bibi kwon yang mengangkat telpon yang berbunyi.

"Siapa bi?"

"Tuan Na, nona."

"Kenapa dia belum pulang? Dia tidak merindukan anaknya begitu?"kesal yeri.

"Tuan na mengatakan kalau dia akan lembur selama beberapa hari nona."

"Apa dia sering seperti ini?" Kesal yeri karena adiknya itu benar-benar penggila kerja seperti ayah mereka.

"Terkadang iya nona."

"Jam berapa dia akan pulang biasanya?"

"Mungkin sekitar jam 03:00kst.  Atau tidak pulang sama sekali." Ucap bibi kwon.

"Wah, anak itu. Aku bersumpah akan menghajarnya saat dia pulang nanti. Harusnya dia pulang tepat waktu untuk menghabiskan waktu dengan jie, bukan malah sebaliknya." Kesal yeri.

"Sudahlah nona. Nona ingin makan malam dengan apa?" Ucap bibi kwon.

"Terserah saja bi." Ucap Yeri ketus.

"Baik nona kalau begitu saya permisi dulu." Ucap bibi kwon lalu pergi kembali ke dapur.












Kembali lagi ke perusahaan Na.

Renjun benar-benar telah kembali fokus pada pekerjaannya dan melakukannya dengan seksama.

"Sepertinya aku akan memutuskan menginap di perusahaan. Pulang terlalu malam sangat berbahaya." Ucap Jun kyu. Renjun sontak saja langsung menghentikan pekerjaannya seketika.

"Memangnya boleh menginap?" Ucap renjun bingung.

"Hmm, hanya saja kau akan merasa sangat kesulitan saat mandi di toilet kantor " Ucap Mashiho.

"Kalian sering menginap?"

"Hmm. Kami adalah yang paling sering menginap." Ucap Yedam sembari melihat berkas sebelumnya.

"Kalau begitu, hari ini aku akan menginap saja." Ucap renjun.

"Baguslah. Mari kita menginap dan berdoalah ini tidak lebih dari seminggu. Bisa-bisa kita jadi sakit bersama." Ucap Jung Hwan lalu semuanya langsung mengangguk setuju. Renjun kembali mengerjakan tugasnya tapi sebelumnya diapun mengeluarkan ponselnya.

Haechan.

Haechan, tolong aku.
Besok datanglah ke apartemenku dan bawakan beberapa baju kantor milikku, kau tau kan tasnya aku letak dimana?
Aku benar-benar tidak bisa pulang karena harus lembur sampai beberapa hari kedepan. Terimakasih.

Setelahnya renjun langsung mengerjakan kembali pekerjaannya. Hingga malam semakin larut dan semua anggota divisi renjun itu telah jatuh tertidur dengan komputer dan berkas yang berserakan diatas meja.

Ting!

Lift terbuka, terlihat jaemin mendekat pada meja dimana renjun berada dan tertidur. Laku diapun membungkuk sedikit dan melihat wajah tenang juga lelah renjun.

"Mianhe. Kau jadi, harus tidur disini. Aku akan berusaha agar semua ini berakhir dengan sangat cepat." Ucap jaemin pelan sembari mengelus kepala renjun. Renjun hanya bergerak sebentar tapi tetap menutup matanya. Jaemin tersenyum dan diapun memakaikan selimut pada tubuh mungil itu, lalu mengecup kepala renjun. Tanpa dia ketahui Yedam sedikit tersentak dalam tidurnya dan melihat apa yang terjadi.

"Benarkah itu Presdir Na? Atau aku hanya sedang berkhayal?"


























€€€

Eomma untuk jisung (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang