7

4.7K 442 5
                                    

"Ne!"

________________________








"Kau yakin Presdir hanya memujimu?" Kaget dery dan dejun.

"Iya. Memangnya kenapa?" Bingung renjun menatap semua koleganya.

"Wah, apa Presdir Na terbentur sesuatu?" Ucap Yedam.

"Mungkin saja." Ucap Doyoung menyetujui perkataan kekasihnya itu.

"Atau mungkin saja Presdir Na jatuh cinta padamu? Makanya dia memujimu." Ucap Jun kyu. Yang langsung mendapatkan pukulan sayang pada kepalanya dari Mashiho.

"Kau terlalu jauh Jun kyu-ah." Ucap Mashiho.

"Kan aku hanya berpendapat." Ucap Jun kyu mempoutkan bibirnya.

"Sudahlah Hyung, bukannya itu bagus ya, karena Presdir Na tidak memecat renjun Hyung, lagian kita tidak akan kekurangan staf bukan?" Ucap Jung Hwan yang hanya menyaksikan pertengkaran koleganya itu.

"Aku setuju dengan Jung Hwan." Ucap dejun. Disaat bersamaan salah satu dari divisi marketing, datang.

"Maaf pak Dery." Ucapnya.

"Oh, Jung woo? Ada apa?" Ucap Dery pada ketua marketing yang datang kim Jung woo.

"Ini saya di suruh berikan beberapa data orang yang akan magang di kantor ini, dan ini bagian divisi kalian." Ucap Jung woo.

"Aaa, oke makasih." Ucap Dery.

"Apa dia karyawan baru yang di bicarakan semua orang?"

"Apa banyak karyawan yang membicarakannya?" Ucap dejun penasaran sedangkan sang oknum yang menjadi pembicaraan hanya diam saja.

"Hmm, semua divisi membicarakannya karena dia sangat cantik." Ucap Jung woo.

"Kau bisa saja. Kenalin namanya Huang Renjun, renjun ini adalah ketua marketing Kim Jung woo." Ucap dejun memperkenalkan kedua orang itu.

"Huang Renjun.* Senyum renjun.

"Kim Jung woo." Senyum jung woo kembali.

"Yasudah, saya kembali dulu." Ucap Jung woo lagi dan segera pergi karena dia masih banyak pekerjaan lainnya.

"Ada berapa orang der?" Ucap Yedam.

"2. Hanya ada 2 orang."

"Namanya?" Ucap Doyoung penasaran.

"Park jihoon dan park Jeong woo." Ucap Dery.

"Siapa yang akan menjadi pemerhati mereka selama magang disini?" Ucap Jung Hwan penasaran.

"Yang pasti bukan kau So Jung Hwan." Ledek dejun.

"Ayolah dejun Hyung, berikan aku satu orang saja." Ucap Jung Hwan.

"Tidak. Yang akan membimbing Park Jeong woo aku berikan pada Jun kyu, dan Park jihoon pada Mashiho. Karena tidak mungkin pada renjun, dia masih baru bahkan mungkin belum hafal sama perusahaan ini." Ucap Dery.

"Hyung?" Kesal Jung Hwan.

"Aku tidak terima apapun lagi. Kembali bekerja." Ucap Dery datar dan semuanya kembali ke meja kerja masing-masing dengan Jung Hwan yang menekuk wajahnya sedangkan Dery dan dejun kembali ke ruangannya masing-masing.















At. Mansion Na.

Terlihat seorang wanita yang baru saja datang dengan sebuah koper besar juga paper bag yang cukup besar itu, jangan lupakan kaca mata yang bertengger pada hidungnya itu. Membuat penampilan nya menjadi sangat mempesona dan terdapat kesan angkuh.

Ting! Tong!

Ceklek.

"Siapa?" Ucap bibi kwon yang membukakan pintu dan menatap bingung pada wanita itu. Wanita itu langsung tersenyum ramah dan membuka kacamata hitamnya.

"Hai bi." Ucap sih wanita sembari tersenyum ramah berbeda dengan tampang angkuhnya.

"Nona Yeri?!" Kaget bibi kwon melihat wanita yang merupakan kakak kandung dari Na Jaemin yang selama ini berada di Canada.

"Bibi kaget?"

"Tentu saja, silahkan masuk nona." Ucap bibi kwon dan Yeri langsung masuk dengan bibi Kwon yang membawakan kopernya.

"Dimana jaemin?"

"Di perusahaan nona."

"Lalu? Jie?"

"Tuan muda sedang menonton diruang tengah."

"Apa jaemin memberikan babysitter untuk anaknya?"

"Tidak nona." Sontak saja yeri berhenti dan berbalik.

"Kenapa tidak? Apa yang salah?"

"Tuan muda tidak bisa menerima orang baru nona, itulah kenapa bibi menjaga tuan muda."

"Aaa, anak itu semakin mirip dengan jaemin." Kesal yeri lalu kembali berjalan untuk bertemu dengan jisung sedangkan bibi kwon hanya tersenyum melihat kakak dari atasannya itu.

"Jie! Imo datang?!" Teriak Yeri. Jisung yang sedang menonton televisi langsung melihat kedatangan yeri dan diapun mendekat lalu memeluk Yeri yang telah berjongkok dan menangkapnya lalu menggendong keponakannya itu.

"Merindukanku?"

"Hmm." Angguk jisung dengan sangat menggemaskan.

"Kau semakin menggemaskan." Ucap Yeri lalu diapun langsung menciumi pipi keponakannya itu.

"Jie kenapa tidak ikut dengan dydy?"

"Bosan. Jie tidak nau." Ucap jisung sembari cemberut.

"Aaa, kau benar-benar sangat menggemaskan. Tenang saja, imo akan tetap disini bersama jie agar jie tidak kesepian." Ucap Yeri tersenyum.

"Hore!" Senang jisung.


































€€€

Eomma untuk jisung (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang