4

5.3K 499 11
                                    

Mark dan renjun sampai di lantai tiga tempat dimana divisi desain grafis berada dan mereka berdua bertemu dengan ketua dan wakil ketua Huang Hendery dan Xiao De Jun.

"Apa ini orangnya asisten Lee?" Ucap dejun.

"Ne. Renjun-ssi. Kenalin ini adalah ketua team ini, Huang Hendery dan wakilnya Xiao De Jun." Ucap Mark.

"Huang Renjun." Ucap renjun tersenyum lalu membungkuk dengan sangat sopan bahkan semua yang ada divisi itu juga terpesona dengan renjun tak terkecuali Kim Jun Kyu.

"Baiklah asisten Lee kau bisa pergi." Ucap Dery dan markpun pergi.

"Baik renjun, ini adalah kolega kerjamu. Bekerja di divisi kami tidak perlu terlalu kaku. Kau bisa memanggil kami bertiga Hyung, aku, Dery, dan dia Bang Yedam lebih tua darimu. Itu Kim Jun Kyu, Kim Doyoung, Takata Mashiho, Park Ji Hoon dan yang paling muda So Jung Hwan." Ucap dejun.

"Salam kenal semuanya " Ucap renjun tersenyum dan semuanya hanya mengangguk sembari tersenyum ramah.

"Kau akan duduk di hadapan Kim Jun Kyu." Ucap dery.

"Ne." Ucap renjun lalu duduk di bangkunya.

"Kalian kembali bekerja. Ingatkan moto kita, tidak ada lembur." Ucap dejun dan semuanya setuju sedangkan renjun hanya tersenyum sepertinya dia akan sangat senang bekerja di perusahaan utama ini.

"Renjun? Salam kenal." Ucap Jun kyu ramah.

"Ne. Tapi, kalian berdua terlihat sangat mirip sekali." Ucap renjun melihat Jun kyu dan menunjuk Doyoung yang tersenyum padanya.

"Kami kembar renjun." Ucap Jun kyu.

"Benarkah?" Kaget renjun.

"Hmm. Dia hyung kembarku." Ucap Doyoung tersenyum karena selain hyungnya juga Mashiho yang menggemaskan ada satu lagi membuatnya sangat ingin mencubit pipi chubby itu.

"Wah." Ucap renjun terpukau.

"Sudahlah. Kita bekerja saja. Ingat jangan sampai kita lembur " Ucap yang paling muda.

"Ne." Sorak semuanya dan renjun hanya mengangguk sembari tersenyum.


Sementara itu jaemin berada di ruangannya yang sangat nyaman itu sembari melihat semua berkas yang tidak ada habisnya itu.

Tok...tok...tok...

"Masuk!"

Ceklek.

Mark berjalan mendekat dan diapun membungkuk pada jaemin.

"Ada apa asisten Lee?" Datar jaemin sembari menatapnya.

"Saya hanya mau memberitahu kalau karyawan yang di mutasi kemari, Huang Renjun telah bergabung dengan divisi desain grafis." Ucap Mark.

"Baiklah. Aku mengerti." Ucap jaemin datar. Lalu pintu ruangan itu kembali terbuka dengan tidak santainya membuat jaemin mendengus karena itu adalah ulah dari sahabatnya Lee jeno.

"Kau bisa keluar Mark." Ucap jaemin datar dan Mark langsung membungkuk lalu bersisian dengan jeno dia masih sangat kesal dengan sahabat atasannya itu karena menikahi orang yang menjadi cinta pertamanya.dia masih dendam ngomong-ngomong.

"Kenapa kau kemari?" Datar jaemin dan jeno langsung duduk dihadapan jaemin dengan tatapan menggodanya.

"Apa yang terjadi denganmu Na Jaemin? Setelah bertemu dengan teman lamamu yang ternyata sahabat istriku kemarin, kenapa secara tiba-tiba kau memutasinya kemari?" Ucap jeno sangat curiga.

"Kareena pekerjaan sangat bagus. Apa lagi memangnya?" Ucap jaemin datar.

"Benarkah? Apa ini tidak ada sangkutannya dengan perasaan dan dengan jisung yang memanggilnya Mama bukan?" Ucap jeno menaik turunkan alisnya untuk menggoda sahabatnya itu.

"Tidak. Sudah kalau kau hanya mau membuang waktuku pergilah." Ketus jaemin.

"Ntah kenapa aku tidak percaya denganmu saat ini." Ucap jeno semakin menatap jaemin.

Ceklek.

"Hyung ini kopi pesanan mu." Ucap haruto datar lalu menghentikan langkahnya karena ada jeno. Jeno bahkan kaget dengan keberadaan adik sepupu jaemin yang sifatnya hampir sama itu.

"Sejak kapan kau ada disini?" Ucap jeno bingung.

"Dia akan bekerja disini jen. Dia menjadi asistenku." Ucap jaemin datar.

"Lalu? Bagaimana dengan Mark?"

"Dia tetap menjadi asistenku. Dia juga." Ucap jaemin menunjuk haruto sedangkan haruto masa bodoh dan diapun mendekat lalu memberikan kopi itu pada jaemin.

"Aku mana?" Ucap jeno.

"Memangnya kau bilang akan datang padaku kemari Hyung? Untukmu tidak ada." Ketus haruto.

"Dasar kalian sangat mirip sekali." Ucap jeno.

"Tentu saja. Aku mengikutinya." Ucap haruto datar sedangkan jaemin hanya menatap malas adik sepupunya itu.

"Kenapa tidak ikuti sifat Yoshi saja." Ucap jeno.

"Tidak sesuai denganku." Datar haruto.

"Karena aku mengungkitnya. Dimana dia sekarang?" Ucap jeno menatap dua sepupu itu.

"Dia juga akan kesini dan bekerja disini. Tapi, kau jangan katakan kalau dia adalah sepupuku mengerti?"

"Wae?"

"Karena tidak ada yang tau. Itu permintaannya." Ucap haruto datar.

"Jadi? Kau akan meletakkan dia sebagai apa Na?" Ucap jeno menatap jaemin.

"Wakil ku." Ucap jaemin datar.

"Aaa, baiklah." Ucap jeno mengerti. Lalu jaeminpun melihat ponselnya yang berbunyi karena ada pesan.

"Kau pergilah ke bandara, Yoshi sudah mendarat." Ucap jaemin datar pada haruto.

"Baiklah. Apa dia akan langsung bekerja hari ini Hyung? Atau dia aku antarkan kerumah?" Ucap haruto datar padahal dia bertanya. Jeno tidak habis pikir dengan dua saudara itu.

"Langsung kau bawa kemari. Kau pergi bersama lucas. Dia akan mengantarkan barang milik Yoshi ke mansion nanti." Ucap jaemin datar.

"Oke" datar haruto lalu diapun segera pergi begitu saja. Sedangkan jeno menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Datar jaemin.

"Tidak. Aku akan pergi juga kalau begitu." Ucap jeno lalu pergi dari ruangan sahabatnya itu. Dia lebih baik dikatai nojam dari pada seperti robot. Menakutkan baginya.

Sedangkan jaemin langsung menghubungi Dery selaku ketua dari divisi desain grafis.

"Suruh Huang Renjun menghadap ke saya sekarang juga. Dan suruh dia membawa pekerjaannya di perusahaan cabang sebelumnya."































€€€

Eomma untuk jisung (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang