16

3.3K 349 2
                                    

Saat semuanya sedang asyik bekerja dengan kesibukan masing-masing. Dery pun datang dan diapun langsung ke meja renjun dan memberikan berkas yang diinginkan oleh jaemin.

"Ada apa hyung?"

"Tolong antarkan ini pada Presdir Na. Dia ingin kau yang mengantarkan, katanya dia ingin berbicara mengenai pekerjaan mu yang sempat salah kemarin." Ucap Dery membuat renjun menatap bingung dan tetap menerima berkas itu.

"Wah renjun, semangat aku akan berdoa semoga Presdir Na tak memecatmu." Ucap Jun kyu.

"Aku juga akan melakukannya Hyung." Ucap Jung Hwan.

"Presdir tak akan memecatnya." Ucap Yedam.

"Sudahlah Hyung, kau aneh sejak kemarin." Ucap Jung Hwan.

"Aku akan pergi." Ucap renjun lalu diapun pergi sembari membawa berkas dari Dery.

Ting!

Mark dan haruto serentak melihat kearah lift yang langsung mengarah ke meja mereka berdua. Mark langsung membulatkan matanya sedangkan haruto masih dengan wajah datarnya saja.

"Saya disuruh Presdir Na untuk menghadap." Ucap renjun.

"Silahkan ge." Ucap haruto membuat Mark menatap bingung karena sepertinya haruto sangat mengenal dekat renjun tapi haruto tak perduli sama sekali. Lalu renjunpun mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk!"

Ceklek.

Renjun membuka pintu ruangan dan diapun melihat jaemin yang menatap datar padanya lalu diapun masuk dan menutup pintu bersamaan dengan jaemin yang menjentikkan jarinya hingga ruangan itu menjadi buram dan kedap suara juga terkunci secara otomatis, membuat Mark bingung karena setiap kali renjun yang berkunjung selalu saja ruangan itu menjadi buram.

"Asisten watanabe?" Haruto hanya menatap Mark.

"Apa kau tau kenapa Presdir Na selalu memburam kan ruangannya saat memanggil renjun?" Ucap Mark penasaran.

"Tidak." Datar haruto bahkan dia langsung kembali pada pekerjaannya membuat Mark tidak bertanya soal apapun lagi.

Di dalam ruangan jaemin.

"Ini berkas yang Presdir butuhkan dari Huang Hendery." Ucap renjun meletakkan diatas meja milik kekasihnya itu.

"Kemari " datar jaemin dan renjunpun mendekat pada jaemin lalu berdiri dihadapan jaemin tang sudah menghadap padanya. Dan jaeminpun langsung menariknya hingga renjun jatuh terduduk di pangkuannya sedangkan renjun benar-benar kaget hingga matanya membulat seketika.

"Kenapa jaemin?" Gugup renjun.

"Aku melihat kau pergi ke cafetaria dengan Mark. Ada apa?"

"Aku hanya menemaninya sarapan Nana." Ucap renjun menunduk. Jaemin lantas mengangkat dagu renjun dengan mengapit antara ibu jari dan telunjuk nya hingga renjun menatapnya kembali.

"Kau tau dia menyukaimu bukan?" Ucap jaemin dengan tatapan sangat cemburu miliknya.

"Hmm, dia bahkan mengatakan padaku secara langsung pagi ini nana. Tapi, aku menolaknya " Ucap renjun.

"Syukurlah karena kau menolaknya." Ucap jaemin lalu diapun membawa renjun kedalam pelukannya membuat renjun juga ikut membalas dekapannya.

"Mianhe nana "

"Jangan dekat dengan dominan manapun."

"Hmm, aku akan mengusahakannya." Ucap renjun sembari mengelus punggung lebar kekasihnya itu.  Jaemin lantas melonggarkan pelukannya pada renjun untuk menatap wajah cantik orang yang selalu berada di hatinya sejak lama.

"Sepertinya ini memang hal yang sulit aku lakukan, karena memiliki kekasih sangat cantik, jadi banyak yang ingin. Calon Mama jie benar-benar sangat cantik." Ucap jaemin tersenyum membuat renjun merona seketika.

"Kau malu?" Ucap jaemin kembali sedangkan renjun hanya diam saja dan kembali memeluk jaemin untuk menyembunyikan wajah merona nya di ceruk leher sang kekasih.








Divisi desain grafis.

"Kenapa renjun belum kembali ya?" Ucap jun kyu.

"Sepertinya renjun di marahi habis-habisan " Ucap Mashiho.

"Apa renjun melakukan kesalahan besar?" Ucap Jun kyu.

"Apa renjun Hyung bakalan di pecat?" Ucap Jung Hwan.

"Aku sudah mengatakan dia tak akan di pecat kecuali renjun akan menikah." Ucap Yedam.

"Hyung, kau benar-benar seperti tau segala hal. Apa kau tau sesuatu?" Ucap Doyoung penasaran.

"Nanti kalau waktunya tepat kalian juga bakalan tau " Ucap Yedam ketus lalu diapun kembali ke pekerjaannya.

"Bagaimana jika renjun di pecat?" Ucap jihoon.

"Maka kita akan lembur karena kekurangan orang." Ucap Jun kyu.

"Aku jadi takut berhadapan langsung dengan Presdir Na." Ucap Jeong woo.

"Jangan kau, kami saja yang satu lift masih ketakutan sampai sekarang." Ucap Jun kyu yang diangguki oleh mashiho.




























€€€

Eomma untuk jisung (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang