14

3.4K 365 3
                                    

Setelah beberapa menit, akhirnya pelukan keduanya lepas dan renjunpun menghapus airmatanya, dan merekapun melihat jisung mendekat sembari berlari lalu diapun berdiri dihadapan keduanya.

"Mama dan dydy tenapa tak menyucul?" Ucap jisung.

"Mianhe." Ucap renjun tersenyum lalu jisungpun mendekat dan memegang pipi renjun dengan tatapan bingung.

"Mama menanis? Apa dydy jahat pada Mama?" Ucap jisung dan itu benar-benar sangat menggemaskan.

"Tidak jie, ini tangis bahagia." Ucap renjun tersenyum.

"Nanis bahagia?" Bingung jisung.

"Mama sangat senang sampai menangis."

"Apa kalena jie tangat pintal Mama?"

"Hmm, karena jie sangat pintar." Ucap renjun tersenyum sedangkan jaemin hanyavdiam sembari mendengarkan keduanya juga sesekali mengelus kepala anaknya itu.






Di kamar Yeri

"Noona menurutmu apa mereka sudah selesai dengan pembicaraan mereka?" Ucap Yoshi.

"Mungkin?" Ucap Yeri tak yakin.

"Sepertinya kita harus cepat keluar atau jie akan mengatakan kalau ini rencana kita pada renjun ge." Ucap haruto datar.

"Kali ini aku setuju dengan haruto. Ayo kita keluar noona." Ucap Yoshi dan ketiganya pun keluar.

Kembali lagi keruang tengah jie terlihat sangat senang saat menceritakan apapun yang teringat olehnya. Membuat jaemren tersenyum karena jisung sangat menggemaskan. Bahkan ketiga orang lainnya juga melihat dengan sangat senang, seperti melihat keluarga kecil yang sangat bahagia.

"Sepertinya sangat seru." Ucap Yeri.

"Memang tangat selu imo." Ucap jisung antusias.

"Baiklah kalau memang begitu." Ucap Yeri sembari mengelus kepala keponakannya itu.

"Jadi? Kapan kita akan membuka kadonya?" Ucap Yoshi.

"Nanti saja. Jie akan membuka dengan mama dan dydy di kamal." Ucap jisung.

"Tapi mungkin Mama akan pulang kerumahnya bukan?" Ucap Yoshi sengaja menggoda jie.

"Anio, mama akan tidul dicini cama jie dan dydy." Ucap jisung hingga membuat ketiganya menatap bingung jaemren dan juga menuntut.

"Renjun kekasihku saat ini." Ucap jaemin datar. Membuat ketiganya tersenyum senang bahkan Yeri sampai memeluk renjun.

"Selamat njun. Kau akan selalu diterima di keluarga kami." Ucap Yeri.

"Makasih noona."

"Sama-sama renjun." Ucap Yeri senang lalu melepaskan pelukannya.

"Wah, sebentar lagi sepertinya akan ada nyonya baru di rumah ini. Senangnya. Selamat datang di keluarga ini njun." Ucap Yoshi. Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

"Selamat ge." Ucap haruto datar.

"Ayolah ruto, kau harus lebih baik lagi, kalau seperti ini bisa-bisa orang yang kau sukai akan lari darimu." Ucap Yoshi menepuk bahu haruto.

"Jangan ikut campur urusanku oniichan." Ucap haruto datar dan Yoshi hanya menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah mengenai crush haruto kita pikirkan nanti saja. Sekarang waktunya makan malam, karena bibi kwon sudah memasak makanan lezat."

"Noona benar, aku juga sudah sangat lapar " Ucap Yoshi lalu merekapun segera pergi menuju meja makan.

Di meja makan.

"Aku mau duduk disebelah Mama." Ucap jisung dengan sangat antusias.

"Mama akan duduk disebelah jie. Tenang saja." Ucap renjun lalu diapun membantu jisung duduk disebelahnya lalu merekapun makan bersama dengan renjun yang juga menyuapi jisung, sedangkan jaemin menatap keduanya dengan senyuman tipisnya karena dia sangat bahagia dan merasa lengkap saat ini.

















______________





Hari menunjukkan pukul 22:00kst, renjun benar-benar menginap di mansion jaemin dan terpaksa tidur satu kamar dengan jaemin walaupun mereka tak hanya berdua dan ada jisung diantara mereka, tetap saja ini sangat canggung. Apalagi mereka baru saja resmi sebagai sepasang kekasih. Renjun masih canggung, sedangkan jaemin masih berada di toilet dan jisung yang sudah tidur.

Ting!

Renjun mengalihkan atensinya pada ponselnya yang menyala dan tertera pesan group, sepertinya memang dia baru saja di masukkan atau grup itu baru dibuat. Dia juga tak tau pasti.

Divisi DG.

Jung Hwan.
Wah apa akhirnya divisi kita punya grup. Daebak😱

Jun kyu.
Siapa yang membuat grup ini?🤔

Doyoung.
Kenapa tiba-tiba?🤔

Mashiho.
Yedam Hyung benar-benar semakin aneh.

Jihoon.
Grup ini untuk apa?🤔

Jeong woo.
Apa aku bisa bertanya di grup ini saja?🤔

Dery.
Apa yang akan dibahas sampai memiliki grup begini?🤔

Dejun.
Bukankah kita sepakat tak akan membahas apapun di luar jam kerja?🤔

Yedam.
Aku sengaja membuatnya untuk membicarakan sikap aneh Presdir Na.

Renjun yang membacanya membulatkan mata seketika. Bagaimana mungkin dia bisa membalas jika ini bersangkutan dengan boss sekaligus kekasihnya.

Ceklek.

Renjun lantas mematikan ponselnya dan menatap jaemin kaget. Jaemin mendekat pada renjun dan menatapnya bingung.

"Ada apa Nana?" Gugup renjun dan mengenai panggilan itu, jaemin yang meminta renjun melakukannya.

"Apa ada yang kau sembunyikan injunie?"

"Anio."

"Lalu kenapa kau kaget?"

"Tidak, aku hanya sedikit kaget karena pintu terbuka." Jaemin lantas duduk dihadapan renjun yang saat ini duduk bersila lalu memegang kedua tangan yang lebih mungil itu.

"Aku mohon jangan pernah menyembunyikan sesuatu lagi dariku. Aku tak mau pada akhirnya kau akan meninggalkanku."

"Aku tak akan melakukannya Nana. Aku janji." Ucap renjun tersenyum dan jaeminpun ikut tersenyum lalu mengecup bibir renjun membuat sang empu kaget bahkan sampai merona dan itu benar-benar membuat jaemin merasa sangat gemas pada kekasihnya itu. Dia bersyukur karena mengikuti saran saudaranya jika tidak mungkin dia belum seperti ini dengan renjun.


























€€€



Eomma untuk jisung (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang