Jaemin sampai di ruangannya dan diapun langsung mengerjakan pekerjaannya, lalu diapun berhenti untuk mengirimkan pesan pada renjun sebentar.
Injunie.
Injunie, bisa keruanganku sebentar?
Apa kau masih marah padaku?
Sayang?
Kau benar-benar marah?
Tapi aku sudah mengatakan akan menjelaskan semuanya pada sahabatku dan sahabatmu bukan?
Sayang?
Jaemin benar-benar hanya bisa menghela nafasnya karena sepertinya renjun marah padanya. Karena terbukti dari dia yang tak menjawab pesannya sama sekali. Lalu diapun kembali pada berkas-berkas miliknya.
Tok...tok...tok...
"Masuk!"
Ceklek.
Jaemin menatap datar asistennya yang masuk itu.
"Presdir saya sudah memesan salah satu restoran hanya untuk karyawan kita karena kau tak suka ada orang lain pada acara perusahaan."
"Bagus."
"Ini ada beberapa berkas yang harus di periksa Presdir." Ucap Mark memberikan pada jaemin dan jaemin langsung melihatnya.
"Ini berkas dari divisi mana?"
"Desain grafis."
"Milik?"
"Huang Renjun Presdir." Jaemin lantas melihat dan diapun mengeraskan rahangnya seketika.
"Katakan pada Huang Renjun untuk menemui saya sekarang juga. Karena dia melakukan kesalahan yang sangat fatal." Ucap jaemin datar, Mark langsung membungkuk dan diapun keluar dari ruangan jaemin yang sepertinya berada dalam mood yang buruk.
Haruto melihat Mark yang keluar dengan sedikit takut tapi dia tetap berwajah datar, dan diapun melihat Mark menghubungi seseorang.
"Maaf pak hendery, bisa tolong menyuruh pak renjun ke ruangan presdir? Presdir mengatakan berkas milik pak renjun salah total. Dan saya sarankan agar pak renjun bisa mengatasi dengan baik karena sepertinya pak jaemin berada dalam mood yang tidak baik."
"..."
"Segera."
Haruto hanya menggelengkan kepalanya karena dia tau maksud kakak sepupunya itu hanya ingin berduaan dengan kekasihnya itu, dan sepertinya memang mereka berdua tengah bertengkar kecil.
"Asisten watanabe." Haruto hanya menatap datar Mark.
"Apa Presdir Na ada masalah di rumahnya?"
"Saya tidak tau." Ucap haruto datar dan mark hanya mengangguk lagian dia juga percuma bertanya pada haruto karena dia sangat tau kalau jaemin adalah orang yang tertutup.
Divisi desain grafis.
Renjun mengabaikan semua pesan dari jaemin dan dia terus mengerjakan pekerjaannya hingga diapun menyadari Dery yang datang bahkan semuanya juga melihat kearah mereka berdua.
"Ada apa hyung?"
"Renjun, Presdir memanggilmu. Segera kesana karena dia mengatakan berkas yang kau kerjakan salah total. Dan kata asisten Lee sepertinya Presdir Na dalam mood yang buruk." Ucap dery.
Renjun hanya menghela nafasnya karena kekasihnya ini benar-benar memiliki seribu satu cara untuk membuatnya bertemu padahal dia masih sangat kesal.
"Apa itu artinya kita bisa saja kehilangan renjun?" Ucap Jun kyu tak percaya.
"Jangan dong jun kyu Hyung, aku sudah senang dengan renjun Hyung " Ucap Jung Hwan.
"Aku takut nantinya kau di pecat renjun." Ucap Mashiho.
"Aku tak tau akan bagaimana jadinya jika Presdir na dalam keadaan mood yang buruk." Ucap jihoon
"Itu sangat mengerikan dan yang paling buruk adalah—"
"Di pecat?" Ucap Jeong woo memotong dengan perasaan takut.
"Ya benar " Ucap Dery membenarkan. Disaat bersamaan dengan dejun yang mendekat setelah kembali dari pantri.
"Kenapa?"
"Presdir Na memanggil renjun karena dia melakukan banyak kesalahan pada berkas miliknya ditambah lagi Presdir Na dalam keadaan mood yang buruk." Ucap dery pada dejun.
"Dia tak akan memecat renjun." Ucap dejun bersamaan dengan Yedam.
"Kenapa kalian bisa memiliki pemikiran yang sama Hyung?" Ucap Jun kyu menatap Yedam dan dejun dan dejun hanya mengangkat bahunya. Sedangkan Yedam kembali bekerja.
"Sudahlah, aku akan menemui Presdir dulu." Ucap renjun lalu diapun berdiri dan pergi begitu saja.
"Aku rasa yedam Hyung dan dejun Hyung tau sesuatu." Ucap Jun kyu curiga
"Sudahlah tak usah curiga begitu Jun kyu." Ucap Doyoung
"Memang apa salahnya?' ketus Jun kyu.
"Sudahlah kalian tak perlu bertengkar. Cepat kerjakan pekerjaan kalian dari pada kalian di panggil oleh Presdir na dan berakhir di pecat, kalian mau?" Ucap Mashiho kesal pada kedua kembaran itu dan keduanya lantas berhenti lalu kembali mengerjakan pekerjaan mereka sedangkan jihoon juga jeong woo memberikan jempolnya pada Mashiho.
Ting!
Mark menatap renjun yang datang, sedangkan haruto hanya tersenyum kecil karena sepertinya renjun sangat kesal akibat kakak sepupunya itu.
"Semangat renjun-ssi." Ucap Mark sembari memberikan kode dengan kedya tangannya dan renjun hanya menganggukkan kepalanya dengan sedikit tersenyum.
Jaemin sudah bisa melihat kedatangan kekasihnya itu, diapun langsung berdiri dibelakang pintu ruangannya itu.
Tok...tok...tok...
"Masuk!"
Ceklek.
Renjun memelototkan matanya karena jaemin langsung menariknya saat pintu terbuka dan menutupnya begitu saja lalu memburamkan ruangannya dan pintu ruangan otomatis terkunci.
"Ya!" Kesal renjun tapi Jaemin tak perduli dan diapun memeluk erat kekasihnya itu.
"Na Jaemin jinjja." Kesal renjun.
"Maafkan aku sayang~" rengek jaemin. Dan renjun hanya menghela nafas beratnya karena tak menyangka jaemin bisa bersikap seperti bayi.
€€€
KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma untuk jisung (Jaemren)
Fanfictionduda yang memiliki anak satu. Na Jaemin terpaksa mencari ibu untuknya dan bertemu dengan Huang Renjun yang merupakan teman lamanya. apakah renjun akan bersedia menjadi istri jaemin atau menolaknya? Mpreg! bxb homopobic boyslove jaemren area! jaemren...