26

1.5K 176 4
                                    

Keesokan harinya, terlihat Jun kyu, dan beberapa yang jelas kalah dalam taruhan itu akhirnya mengambil alih pekerjaan yang lainnya. Sedangkan yang menang dan berada di pihak Yedam sedang bersantai saat ini.

"Aku menyesal mengajak bertaruhan seperti ini jika pada akhirnya akan kalah." Ketus Jun kyu.

"Kan kau yang bersikeras Jun kyu, bersyukur lah setidaknya yedam Hyung tak menyerahkan tugasnya pada kalian." Ucap Doyoung yang dengan senang hati bersantai.

"Yedam Hyung, mengaku padaku sekarang, kau pasti tahu soal ini bukan?" Kesal Jun kyu.

"Ya, saat malam kita lembur itu, aku melihat dengan langsung kalau Presdir Na datang dan menyelimuti renjun, bahkan mengecup keningnya." Ucap Yedam.

"Kau curang." Kesal Jun kyu.

"Aku tidak curang, hanya saja kau yang keras kepala." datar Yedam.

"Aish." Ucap Jun kyu sembari menghentakkan kakinya dan melihat pekerjaan yang menumpuk, bahkan tak berbeda dengan Dery yang juga berada satu kelompok dengan Jun kyu dalam memihak siapa yang berhak berkencan dengan renjun.

Ting!

Renjun masuk kedalam ruangan khusus divisinya lalu melihat meja Jun kyu juga beberapa orang yang lainnya sangat penuh dengan berkas-berkas. Dia jadi bingung sendiri, apa mungkin ada banyak pekerjaan dalam waktu sehari?

"Pagi renjun." Ucap Doyoung tersenyum dan renjun membalas hanya dengan senyuman saja.

"Apa kita punya banyak pekerjaan?" Ucap renjun.

"Tidak juga."

"Tapi itu—" tunjuk renjun di beberapa meja yang penuh.

"Jun kyu melakukan taruhan dengan Yedam Hyung, dia bersikeras kalau kau akan berkencan dengan asisten Lee, sedangkan Yedam Hyung bersikeras kalau kau akan berakhir dengan Presdir Na. Jadi kami memilih salah satu dari mereka. Dan karena Jun kyu kalah maka dia dan yang satu suara dengannya harus menerima konsekuensi ini." Ucap Doyoung.

"Tapi aku tidak memberikan berkas ku padanya renjun, kau tahu aku harus sering kelapangan dengan wakil ceo Kanemoto." Ucap Mashiho.

"Kenapa melakukan itu Jun kyu?"

"Karena aku merasa kau dan asisten Lee pasti akan saling mencintai tapi ternyata aku salah. Sudahlah tidak masalah lagian hanya seminggu." Ucap Jun kyu.

"Kalau begitu aku akan membantu." Ucap renjun lalu diapun mengambil separuh berkas diatas meja Jun kyu dan membawa ke meja nya.

"Bagaimana jika nanti Presdir Na marah karena kau bekerja sangat banyak." Ucap Jun kyu takut, dia tidak siap jika harus di pecat saat ini.

"Tenang saja dia tidak akan marah. Sudah tak masalah. Lagian jika kau takut di pecat itu tak akan terjadi, kalau sampai terjadi perusahaan ini bisa menjadi es." Ucap renjun lalu duduk di kursinya untuk segera mengerjakan pekerjaan itu.

"Apa maksudnya renjun?" Ucap Doyoung bingung.

"Kalau sudah saatnya bakalan tahu kok." Ucao renjun lalu mulai membuka komputernya dan mengerjakan berkas-berkas yang banyak itu.

Jam makan siang pun telah tiba, renjun masih sibuk dengan beberapa berkas yang tadinya lumayan banyak kini sudah berangsur sedikit, tapi dia masih terus melanjutkannya.

"Ren? Kita makan siang dulu bagaimana?" Ucap Jun kyu yang masih merasa tak enak.

"Kalian duluan saja. Ini masih tanggung." Ucap renjun tersenyum.

"Apa tak masalah hyung?" Ucap Jung Hwan.

"Tentu saja, pergilah." Ucap renjun tersenyum dan merekapun pergi untuk makan siang meninggalkan renjun yang sedang asyik dengan berkas-berkas nya sendiri.

Hingga beberapa menit berlalu, renjun masih saja mengerjakan berkas-berkas itu tanpa menyadari kedatangan seseorang. Renjun tersadar ketika ada tangan yang memeluk lehernya.

"Jaemin?"

"Kenapa tidak makan? Kau tidak lihat semua karyawan bahkan sudah mulai makan siang dengan nikmat, kau tidak lupa aku membuat pesta makan siang bukan?"

"Aku tidak lupa Nana. Hanya saja pekerjaan ini tanggung." Ucap renjun.

Jaemin tidak menerima alasan apapun, diapun memutar kursi renjun hingga sang empu berhadapan dengannya dan jaemin seketika menggendong renjun hingga sang empu langsung melingkarkan tangannya pada leher jaemin.

"Kalau kau masih seperti ini, aku akan memecatmu." Ucap jaemin yang menggendong renjun.

"Jangan jaemin, aku masih butuh pekerjaan." Ucap renjun cemberut.

"Kau tidak akan butuh pekerjaan apapun. Karena setelah aku memecatmu, aku akan menikahimu." Ucap jaemin datar dan renjun hanya berdecih saja, bahkan renjun tidak perduli jaemin akan membawanya kemana saat ini. Karena jujur saja badannya pegal saat ini, pekerjaan ini benar-benar sangat banyak ditambah dia memang sudah merasa badannya tak enak sejak pagi hanya saja dia tak mengatakan apapun pada jaemin. Dia hanya berharap semoga saja dia tak jatuh sakit nantinya.


















































~***~

Eomma untuk jisung (Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang