Tamu Tak Tahu Diri

28.6K 1.2K 20
                                    

Hela nafas panjang keluar dari bibir Alana saat melihat sepeda motor matic terparkir di halaman rumah yang sudah di huninya selama satu setengah tahun lebih bersama suaminya, Kalingga Dharmawan. Dan tanpa harus bertanya pada Anggota suaminya yang sedang bertugas di gerbang depan Alana sudah tahu siapa pemilik motor matic tersebut.

Raut wajah sendu tidak bisa di tutupi Alana saat pandangannya bertumbuk pada pemandangan menyakitkan di depan sana, tepat pada suaminya yang tengah tersenyum bahagia bermain dengan Caraka dan juga Carita, kedua balita putra dari almarhum Rizky Fernanda, sahabat suaminya, lengkap dengan ibu kedua balita tersebut, Nadya.

Sungguh hati Alana terasa sakit mendapati potret keluarga bahagia yang tengah di mainkan oleh suaminya tersebut, Alana tahu jika suaminya sangat menginginkan seorang anak, tapi haruskah dia berlaku seperti ini terhadap Alana?

Mengobati luka atas kehilangan dengan berbahagia bersama dengan orang lain? Membawa wanita dan anak yang tidak seharusnya mendapatkan senyuman dan menjadikan mereka sebagai pengobat lara?

Sungguh Alana terluka untuk kesekian kalinya, Alana sakit dan sedih karena keguguran untuk kedua kalinya, dan Alana menjalani semuanya dalam kesendirian berjuang agar dia tetap waras setelah kehilangan separuh nyawanya.

Alana tidak bisa menahan air matanya, dia menangis tertelungkup di atas setir menumpahkan segala sesak di dalam hatinya. Rasanya hati Alana seperti di remas keras, Alana benar-benar merasa dia gagal menjadi seorang istri, seperti yang selalu di tegaskan oleh Kalingga yang berulangkali menyebutnya tidak becus menjaga bayi mereka, menjaga calon buah hati yang sangat dia harapkan.

Lama Alana terisak, menata hati agar dia mampu menghadapi Kalingga dan Nadya yang sama sekali tidak terganggu hadirnya bahkan dengan deru mobil Alana karena terlalu seru bermain.

Sampai akhirnya di rasa hatinya sudah kembali menguat untuk menghadapi keasingan di rumahnya sendiri, Alana memutuskan untuk turun.

Di sini, siapapun yang mengenal Alana pasti akan mengakui jika dia adalah seorang dokter anak dengan paras memikat, tubuh langsing, berkulit kuning Langsat yang bersih dan juga wajah oval yang menawan, Alana adalah sosok wanita yang sukses membuat siapapun yang melihatnya menolehkan kepala dua kali, sayangnya kecantikan Alana tidak membuat Kalingga menjadikannya prioritas.

Terbukti saat Alana berdiri di pinggir taman lengkap masih dengan Sneli di tangannya mereka semua sama sekali tidak melihat sampai akhirnya Alana berdeham membuat semua kegiatan mereka teralihkan.

Bisa Alana lihat Nadya tersenyum kikuk terlihat canggung karena sebelumnya dia begitu lepas tertawa dengan Lingga yang tengah menggendong Carita sembari mengejar Raka, berbeda ekspresi dengan Nadya, Lingga sama sekali tidak peduli dengan kehadiran istrinya, bahkan tidak menyapa Alana layaknya suami yang normal.

Sungguh luar biasa bukan Bapak Danyon satu ini? Lingga bisa menjadi sosok pemimpin yang luar biasa di Kesatuan tapi dia nol besar sebagai suami untuk Alana.

Bohong jika Alana baik-baik saja dengan sikap Lingga, tapi untuk Alana memperlihatkan kelemahannya adalah hal yang tidak akan dia lakukan apalagi di depan dua orang menyebalkan di hadapannya sekarang.

"Mbak Alana pulangnya sore amat, klinik penuh ya Mbak?"

Sembari bersedekap Alana mencibir basa basi busuk dari Nadya, Alana sama sekali tidak bersusah payah menyembunyikan ketidaksukaannya pada Janda dua anak di hadapannya sekarang.

"Sudah tahu sore, masih juga ngejogrok di rumah orang? Udah basi tahu nggak caper pakai tameng anak! Tamu nggak tahu diri"

KALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang