46: Honeymoon

18.1K 976 10
                                    

"Waaah!" seru Celine tidak bisa berhenti untuk menutup mulut, sejak setengah jam lalu yang dilakukannya hanya mengagumi pemandangan indah di depannya.

Dafa yang sedang menarik koper berhenti, tersenyum simpul sembari memeluk istrinya dari belakang.

"Pemandangannya indah ya Mas." Ucap Celine dengan mata berbinar-binar.

Dafa mengecup pipi istrinya, "iya indah," dengan sorot mata justru menatap wajah istrinya. "Kita udah perjalanan panjang loh, yuk istirahat dulu." Titah Dafa langsung diangguki Celine, sesuai perintah Ibunya mulai sekarang Celine akan jadi istri yang nurut apa kata suami, biar berbakti.

Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk honeymon di Indonesia, hal itu dilakukan karena Celine menganggap Indonesia punya tempat indah yang tidak kalah dari luar negeri jadi daripada jauh-jauh ke luar negeri Celine memilih di dalam negeri saja.

"Haaah akhirnya bisa ketemu kasur!" dengan semangat Celine berguling-guling di atas kasur king size itu, berjam-jam dalam perjalanan membuatnya capek bukan main.

Dafa menaruh kopernya, melepas kemejanya menyisakan dalaman kaos oblong, dengan lembut duda satu anak itu mengelus perhatian kepala istrinya sesekali memijat pelipisnya.

"Capek banget, hm?"

Celine yang dipijat justru keenakan merem, "kaki aku sekalian dong Mas dipijit." Titahnya justru ngelunjak, bukannya marah Dafa justru terkekeh geli dan menuruti perintah istrinya, sifat galak dan arogan Dafa lenyap setelah menikah.

"Tangannya sekalian nggak?" tawarnya.

Celine cengengesan, dengan tak tau mau menyodorkan tangannya. "Iya deh sekalian." Kekehnya sebenarnya sadar tindakannya salah, tapi sekarang badannya benar-benar seperti mau remuk jadi minta pijit suami sendiri apa salahnya.

Dafa terlihat telaten dan cekatan memijat tubuh istrinya, sebenarnya dirinya sendiri juga lelah tapi kalau melihat istrinya senang rasa lelahnya secara otomatis hilang. Itulah kekuatan bucin!

Dan Celinepun benar-benar tertidur lelap setelahnya, bahkan saking lelapnya sampai terdengar dengkuran kecil. Dafa tersenyum tipis, merapikan posisi tubuh istrinya dan menyelimutinya dengan hati-hati. Setelah itu Dafa mengecup kening istrinya.

"Semoga mimpi indah." Bisiknya.

***

"Ngghh ... " lenguhan pelan terdengar dari bibir Celine, dengan mata masih setengah terpejam Celine memaksa tubuhnya untuk bangun, rasanya nikmat sekali bangun tidur begini. "Eh!" tiba-tiba wanita itu tersentak, dengan panik mencari keberadaan suaminya, "njir bisa-bisanya gue ketiduran!" umpatnya memaki diri sendiri sembari beranjak untuk mencari keberadaan suaminya yang tidak terlihat, ia takut Dafa marah dan meninggalkannya, kan gak lucu mereka berantem di hari honeymoon.

Ceklek.

Kepala Celine reflek memutar kearah suara dan terlihat suaminya yang keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut dengan handuk, Dafapun yang melihat istrinya sudah bangun tersenyum senang.

"Gimana tidurnya, nyenyak?"

Bukannya menjawab Celine justru berlari dan berhambur memeluk suaminya, yang tentu saja membuat Dafa terkesiap heran.

"Maafin aku ya Mas ketiduran, sumpah aku tadi capek banget." Celine mendongak menatap wajah Dafa dengan mata mengerling-ngerling seperti anak kecil yang minta dikasihani.

Dafa mengangkat sebelah alisnya, tanpa sadar justru terkekeh geli, "astaga nggak papa kok, gak perlu sampe minta maaf segala."

Celine memanyunkan bibirnya, "ya tetep aja aku ngerasa bersalah, apalagi tadi malah Mas pijitin aku, aku ngerasa gak becus jadi istri." Dumelnya pelan sambil menggerutu.

Bukan Sugar Daddy(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang