" Duduklah disini, aku akan mengambilkan puding untukmu." Seungmin mengangkat tubuh Felix keatas kursi meja makan. Tuan muda Lee pun duduk dengan tenang di sana.
Jeongin menatap sinis kearah Felix saat Seungmin memotongkan puding itu untuk sang tuan muda.
" Kau mau tambah vla sayang?" Tanya Seungmin lembut. Felix mengangguk manja.
" Kalian makanlah lebih dulu, aku akan memberikan potongan puding lainnya untuk ayah Jeongin. Pelan-pelan makannya ya sayang." Seungmin mencium kening kedua jagoannya dan pergi menemui Hyunjin di galeri.
" Puding datang!" Ucap Seungmin saat memasuki galeri Hyunjin.
" Memiliki dua putra membuat wajahmu lebih cerah dari hari-hari sebelumnya." Singgung Hyunjin sambil terus mengulas kuasnya di atas kanvas.
" Apa iya? Aku bahkan tidak menyadarinya." Ucap Seungmin polos.
" Seungmin..."
" Hm?"
" Apa kau menyukai tuan Lee?" Wajah Hyunjin terlihat sangat hati-hati.
" Maksudmu? Pemilik Emerald Country? Apa kau sedang bergurau?"
" Kau terlihat menyukainya saat tuan Emerald itu menjatuhkan ciuman hangat di pipimu."
" Tidak, aku rasa tidak seperti itu."
Hyunjin tiba-tiba bangkit dan mendesak tubuh Seungmin kearah meja kerjanya.
" Hyunjin apa yang kau lakukan!" Seungmin panik. Dia mencoba menjaga jarak aman dengan terus memberikan dorongan pada dada pria di hadapannya yang semakin mendekat.
" Jika di pikir, hidup bersama selama tiga tahun demi seorang anak, itu bukanlah alasan yang logis Kim Seungmin." Hyunjin mengelus lembut leher Seungmin, tangannya perlahan menekan leher kaos Seungmin hingga bahu putihnya mulai terekspose lebih jelas.
" Apa yang kau lakukan! Jangan begini!"
" Tiga tahun bersama, tiga tahun! Tidakkah ada sesuatu yang aneh dengan itu?"
" Apa maksudmu?"
" Harusnya aku yang bertanya padamu! Apa maksud dan tujuanmu --- Kim Seungmin?!" Hyunjin mendorong tubuh Seungmin hingga terbaring di atas meja kerjanya. Tangan Hyunjin menahan kedua tangan mangsanya agar tak bisa bergerak.
" Hyunjin lepaskan aku!" Seungmin meronta.
" Apa kau mencintaiku?" Ucap Hyunjin tiba-tiba.
Mata Seungmin membulat, dia tak pernah menyangka, setelah tiga tahun tinggal bersama untuk pertama kalinya Hyunjin menanyakan hal itu padanya.
" Tidak! Tidak pernah ada cinta!" Jawab Seungmin tegas.
" Lalu untuk apa kau bertahan selama ini?"
" Aku hanya ada di sini untuk Jeongin. Hanya untuknya."
" Kini Jeongin sudah memiliki pengasuh Jang. Apa kau tidak mau beralih profesi? Menjadi pengasuhku --- Seungmin...." Wajah Hyunjin mendekat. Hembusan nafasnya membelai lembut leher jenjang Seungmin hingga membuat sang empu bergidik.
" Jangan salahi kontrak yang sudah kita buat! Aku bertahan hanya untuk Jeongin. Jika saatnya tiba --- maka aku akan pergi." Seungmin berusaha untuk tetap waras di tengah godaan besar dari sang seniman muda.
" Pergi? Setelah tiga tahun kau masih membicarakan untuk pergi?"
" Bukankah itu sudah jelas tertera di kontrak?"
Alis Hyunjin meninggi. Dia ingat betul perjanjian yang dia buat dan tanda tangani bersama ketika pertama kali mereka di pertemukan.
Tiga tahun yang lalu, Hyunjin yang kebingungan karena tiba-tiba mendapatkan hadiah natal seorang malaikat kecil dari sang mantan pacar pun merasa frustasi dan kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] BLUE EMERALD
Fanfiction[ 2MIN AREA ] 23+ BIJAK SEBELUM MEMBACA!! Book ini mengandung konten dewasa 23+, BXB, Mpreg, dan lain-lain. Bagi yang berbeda pandangan / Belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji. Salam Manis, @Kyuji_25