13

693 78 10
                                    

Permainan mobil selalu menjadi arena paling seru dari semua spot di wahana bermain. Seungmin mengendarai mobilnya dengan riang meski harus terhantuk-hantuk karena tumbukan yang terjadi si manis itu masih takbterkalahkan di jalurnya.

Minho yang duduk di samping Seungmin hanya bisa melebarkan telapak tangannya untuk menghalangi kepala yang muda di sampingnya agar tidak terbentur terlalu kencang. Melihat senyum lebar Seungmin, Minho pun ikut bahagia.

" Berikutnya perahu viking! Apa kau siap?" Tantang Seungmin dengan senyum menggoda.

" Siapa --- takut!" Jawab Minho sambil menelan pahit rasa takut yang memuncak di kepalanya.

Seungmin dan Minho menaiki wahana tersebut. Wajah Minho mendadak pucat saat besi pengunci mulai di tekan pada porosnya.

" Kemari!" Seungmin merentangkan tangannya pada Minho.

" Pegang tanganku supaya tuan tidak takut."

Minho menatap wajah manis Seungmin yang terus tersenyum padanya. Tangan Minho perlahan mengisi kekosongan tangan Seungmin. Seungmin memegang erat tangan sang tuan yang terasa dingin dan berpeluh.

Perahu pun mulai berayun, semakin lama semakin tinggi. Seungmin bersorak bahagia, sementara sang tuan sesekali terpejam takut, ketika ayunan perahu itu terasa menghanyutkan jantungnya.

Menit permainan telah berakhir. Pengunci pun mulai terbuka, namun tidak dengan kaitan lengan Minho yang seperti enggan beranjak.

" Tuan, ayo kita turun!" Ajak Seungmin yang mulai melonggarkan genggamannya. Minho menatap lengannya yang kini terasa hampa tanpa kulit halus lawan yang menyentuhnya.

" Terimakasih telah menemaniku malam ini. Tuan pulanglah, aku bisa pulang naik bus. Sekali lagi terimakasih." Seungmin merunduk puas.

" Tunggu! Siapa bilang malam ini telah berakhir?!" Minho menahan langkah Seungmin.

" Hah? Maksudnya?" Mata Seungmin membulat ketika Minho menajamkan ujung matanya pada satu wahana yang selalu Seungmin lewati.

" Mau masuk?!" Tantang Minho.

" Hm --- itu..." Seungmin menggaruk kepalanya.

" Kau takut?" Minho tersenyum miring dengan nada meremehkan.

" Siapa yang takut?! Aku --- aku hanya tidak suka ruangan gelap. Itu saja..." Seungmin tertunduk. Minho melangkah maju, jemarinya meraih dagu yang muda dan mengangkat pandangan lawan kearahnya.

" Tenanglah, ada aku. Kita pasti bisa melewatinya bersama." Bujuk Minho.

Karena merasa tak enak hati pada sang bos, Seungmin akhirnya terpaksa menyetujui permintaan Minho yang mengajaknya memasuki wahana rumah hantu.

" Pegang tanganku! Ingat jangan berteriak di telingaku! Dan tetaplah di sampingku! Aku tidak bertanggung jawab bila kau tersesat nantinya." Minho merentangkan tangan, Seungmin pun menyambutnya hangat dengan helaan pasrah.

Bilik pertama sudah terdengar suara-suara mengganggu yang menyebalkan. Bau wahana ini pun sangat mengganggu hidung Seungmin yang sensitif. Bau amis menyerebak dimana-mana.

" Tu -- tuan... Aku rasa ini tidak akan mudah." Ucap Seungmin bergetar.

" Jangan takut! Mereka itu manusia yang berdandan seperti hantu."

" Apa anda yakin? Bagaimana jika ada hantu asli di sana? Bukankah kita tidak bisa membedakannya?" Seungmin merengek.

" Ayolah! Jangan bersikap seperti anak kecil! Kau ini sudah tidak muda lagi untuk takut pada mahluk mitos seperti it___"

[ BL ] BLUE EMERALDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang