Pagi ini Seungmin mengantarkan Jeongin kesekolah dengan menggunakan taxi. Setelah itu dia pergi menggunakan bus umum dengan beberapa map menghiasi tangan pria manis itu.
Seungmin terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa lelah, hingga akhirnya alaram perutnya menyadarkan pria manis itu bila hari sudah senja menjelang.
" Hufft! Aku tidak tahu jika mencari pekerjaan di planet Emerald akan sesulit ini." Keluh Seungmin seraya memijat ringan betisnya yang mulai lunglai.
Dengan sebotol air mineral dan semangkuk ramen instan, Seungmin mencoba mengobati lelahnya sambil menunggu datangnya bus pulang.
Seungmin menyumpit tepung panjang itu dengan mata berbinar, harum penyedap yang menusuk membuat cacing-cacing di perutnya tak bisa tinggal diam.
" Jangan makan itu! Tidak sehat!" Tepat sebelum suapan pertama itu menyentuh bibirnya, sebuah tangan kekar mengangkat mangkuk yang tak berdosa itu dari pangkuannya.
" Tuan Lee?! Anda sedang apa di sini?" Tanya Seungmin heran.
" Aku yang seharusnya bertanya, kau sedang apa di sini? Apa di rumah seniman Hwang tidak ada ramen seperti ini hingga kau harus jauh-jauh kemari untuk memakannya?!" Alis Minho meninggi.
Seungmin menghela nafas panjang, decitan kekesalan terdengar samar dari bibir manis itu. Seungmin merasa Minho terkadang terlalu ikut campur dalam hidupnya hingga membuat pria manis itu risih.
" Maaf, tapi itu bukan urusan tuan --- jadi, tolong kembalikan ramenku!" Seungmin mengulurkan kedua tangannya dan memohon seperti seorang anak kecil yang polos.
" Tidak!" Singkat Minho.
" Oh! Ayolah tuan! Aku belum makan apa-apa sejak tadi, hanya ramen itu satu-satunya harapanku!" Rengek Seungmin.
" Kau belum makan? Kenapa tidak bilang! Ayo ikut!" Minho menarik paksa Seungmin menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana.
" Mau kemana?"
" Jalan saja! Jangan banyak bicara!" Tunjuk Minho tajam.
" Baik tuan." Seungmin terpaksa mematuhi perintah tuan besar itu.
________________________________________
Minho membawa Seungmin kesebuah lestoran ternama di planet tersebut. Tak berapa lama kemudian hidangan mewah pun tersedia di meja keduanya.
" Makanlah!" Minho mempersilahkan.
" Terimakasih tuan, selamat makan!" Seungmin yang memang sudah menahan lapar sejak tadi, segera menyantap lahap hidangan di hadapannya.
" Seungmin coba ini!" Minho menyodorkan sepotong makanan pada Seungmin.
" Apa ini?"
" Ini bola daging, sangat enak."
" Owh daging! Baiklah!" Seungmin menyambut ramah suapan dari Minho, dan mengunyahnya tanpa ragu.
" UKHUUK!! UKKHUUKK!! UKHUKK!!" Setelah menelan makanan tersebut tubuh Seungmin mendadak panas dan nafasnya menjadi tak beraturan.
" Seungmin! Cepat telan ini!" Minho dengan sigap menyodorkan sebuah obat dan segelas air pada Seungmin.
Setelah meminum obat tersebut, keadaan Seungmin pun berangsur membaik. Suhu tubuhnya pun kembali normal.
" Sebenarnya makanan apa yang anda berikan?" Seungmin menaruh curiga.
" Itu bola daging --- daging udang mutiara."
" APA?!" Seungmin terkejut. Untuk sesaat Seungmin merasa jika Minho sengaja ingin melenyapkan nyawanya.
" Kenapa reaksimu seperti itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] BLUE EMERALD
Fiksi Penggemar[ 2MIN AREA ] 23+ BIJAK SEBELUM MEMBACA!! Book ini mengandung konten dewasa 23+, BXB, Mpreg, dan lain-lain. Bagi yang berbeda pandangan / Belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji. Salam Manis, @Kyuji_25