14 🔞

1.4K 79 2
                                    

WARNING!! 🚨🚨 🔞

________________________________________



" Biarkan aku masuk!" Minho mendorong daun pintu tersebut, sementara sang pemilik kamar masih bersikukuh mempertahankan kamarnya.

" Tidak! Sebaiknya tuan pergi kekamar tuan sendiri!"

Minho menatap tajam, dalam satu hentakan Minho mendorong daun pintu tersebut sekuat tenaga hingga daun pintu itupun terbuka lebar. Minho melangkah masuk dan menemukan apa yang dia cari.

" Ramen instan lagi?!" Alis Minho terangkat dengan gestur tegasnya yang membuat Seungmin melemah.

" Aku ---- lapar... Cuacanya sangat dingin, aku ingin memakan sesuatu yang berkuah." Bibir Seungmin meruncing dengan pipinya yang menggembung.

Minho meneliti pria muda di hadapannya dari ujung kaki hingga rambut dan menemukan bila Seungmin hanya berbalut piayama dengan rambut yang masih semu basah. Piayama yang tak tertutup rapat membuat tulang kelangka Seungmin terlihat begitu menyilaukan di mata Minho. Dengan sepenuh jiwa, Minho menahan hasratnya yang sudah terlanjur naik oleh lekukan tubuh Seungmin.

" Kenapa kau berpakaian seperti itu?! Cepat ganti pakaian mu!" Minho terlihat gugup dan sesekali menelan salivanya kuat.

" Aku baru saja selesai mandi dan merasa lapar, untung aku masih memiliki sisa ramen instan di tas. Jadi aku masak saja."

" Ya sudah, cepat ganti pakaianmu! Aku sudah meminta staff hotel untuk menyiapkan beberapa pasang pakaian di lemari. Pilihlah mana yang kau suka, sementara ---- aku akan membuang mamakanan tak berguna itu!" Minho melangkah mendekati ramen hangat Seungmin yang setia menanti sang pemilik di atas meja.

" Jangan tuan! Tunggu!" Seungmin berusaha menghentikan Minho namun sayang pijakannya slip dan dia pun terjatuh. Dengan sigap Minho menahan kepala Seungmin agar tak terbentur kecang.

" AKH!"

Minho dan Seungmin akhirnya jatuh kelantai bersamaan dengan posisi sang tuan besar berada di atas tubuh ringkih Seungmin.

Tali piayama Seungmin yang tak sengaja terbuka, menampilkan lekukan utuh tubuh mulus Seungmin yang menggoda. Kulit bagaikan lobak yang putih dan halus namun pedas, membuat peluh Minho menetes deras.

" Tuan... Ah? Ngh!" Minho menjilat leher jenjang Seungmin dengan sensual membuat Seungmin bergidik geli.

" Jangan panggil aku seperti itu sayang! Kau tahu aku tidak menyukainya. Panggil aku dengan panggilan kasih sayang mu..."

" Panggilan kasih sayang? Ahhh..." Seungmin sedikit menjerit ketika taring Minho menyentuh kulit halusnya.

" Panggil aku Seungmin... Panggil aku seperti saat kau ketakutan di wahana tadi. Jika kau tak bisa mengingatnya --- aku akan menggigitmu lebih kencang lagi sayang."

" Wahana?" Seungmin berusaha mengingat kembali setiap moment yang dia lalui bersama Minho.

" Tak bisa mengingatnya?" Minho menekan kulit putih Seungmin lebih dalam.

" Akh! Ngh! Tuan..." Taring Minho semakin menekan kulit putih Seungmin hingga kemerahan.

" Bukan Seungmin. Aku tidak akan melepaskan mu sampai kau mengingatnya." Sebelah tangan Minho mengelus nakal paha Seungmin hingga pangkal mencoba merangsang gaya bercinta yang muda di bawahnya.

" Ngh.. akuh..."

" Katakan!"

" Aahhh! Ngghh... L --- lao... Gong.... Laogong --- laogong!" Ucap Seungmin berulang kali hingga akhirnya Minho menjauhkan taring tajamnya dan menatap Seungmin penuh hasrat.

[ BL ] BLUE EMERALDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang