8

717 87 6
                                    

Mengingat kenangan manis dengan sang mantan istri membuat Minho tak bisa menahan senyum di wajahnya. Dahulu hari-harinya bersama Xiao Nian begitu indah dan penuh warna.

Minho mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang.

.
.
.

[ MH ] " Kerumah utama sekarang! Ada yang ingin aku bicarakan!"

.
.
.

Perintah singkat Minho dan kemudian memutus panggilan telponnya.

Sekertaris Kim akhirnya sampai, Minho pun menyerahkan file-file serta kenangan tentang Xiao Nian yang dia simpan selama lebih dari lima tahun pada Sekertaris Kim.

" Aku ingin kau menyelidiki kembali tentang kebenaran laporan-laporan ini!" Minho membanting file tersebut kemeja kerjanya.

" Baik tuan!" Jawab Sekertaris Kim patuh.

" Dan satu hal lagi ---- selidiki tentang latar belakang orang yang bernama Kim Seungmin! Aku ingin laporannya ada di mejaku besok! Apa kau mengerti?!"

" Baik tuan! Saya permisi dulu." Sekertaris Kim pun pergi dengan file tersebut.

Minho kembali memandangi foto dirinya dan Xiao Nian yang terpajang cantik di meja kerjanya.

" Andai Kim Seungmin itu bukan dirimu, apa mungkin aku bisa menerimanya? Paras kalian terlalu persis untuk di katakan kebetulan. Xiao Nian, apa yang sebenarnya telah terjadi? Maafkan aku --- karena keegoisanku kita jadi berakhir seperti ini. Harusnya aku lebih mendengarkan hatiku dari pada orang lain. Tolong maafkan aku sayang .... Aku benar-benar menyesal." Minho memeluk erat foto tersebut, hingga perlahan dia mulai terlelap kembali dalam mimpinya.

________________________________________

Sementara itu, derungan kuda besi memecah keheningan di kediaman seniman Hwang. Seungmin yang mengenali suara mobil tersebut segera berlari untuk menyusul sang pengemudi.

" HYUNJIN!! TUNGGU!!" Teriak Seungmin, namun sudah terlambat. Kuda besi itu sudah berlari jauh dari titik asalnya.

" Kenapa dia pergi? Padahal dia sudah berjanji pada Jeongin untuk datang ke acara sekolahnya lusa. Dasar! Sungguh tidak bisa di percaya!" Oceh Seungmin.

Tubuh putih itu kini tertahan di ruang shower. Guyuran air hangat meluluh lantahkan rasa lelah yang sempat hinggap di tubuh pria manis itu.

Mata Seungmin membulat ketika memandangi bayangan dirinya yang terpantul samar di kaca. Posisinya yang setengah telanjang, membuat dirinya dapat melihat secara menyeluruh guratan panjang yang terdapat pada perut bagian bawahnya.

" Assisten kakak mengatakan jika luka ini terlihat seperti bekas operasi caesar, tapi ---- kenapa aku tidak pernah ingat jika aku pernah melahirkan seorang anak, ataupun hamil?" Jari telunjuk Seungmin mengelus lurus bekas jahitan panjang yang mulai samar terlihat, namun teksturnya masih terasa.

" Selama ini kakak tidak pernah mau menjawab jika aku menyinggung masalah bekas luka ini. Apa ada sesuatu yang kakak sembunyikan? Dan foto di laci meja kerja kakak .... Foto pria berseragam itu --- terlihat tak asing bagiku. Kira-kira siapa dia?"

Begitu banyak pertanyaan yang menjadi misteri bagi pria manis itu. Satu-satunya orang yang tahu kisah hidupnya, sama sekali tak kooperatif jika Seungmin bertanya tentang memori masa lalunya yang seperti hilang dari ingatannya. Changbin akan mengelak atau malah marah jika Seungmin mulai berisik menanyakan tentang hal tersebut.

________________________________________

Pagi menjelang, meski kewalahan pada akhirnya Seungmin dapat menyelesaikan tugas paginya yang berat. Kedua tuan muda kini tengah duduk manis menantinya di mobil. Setelah semua siap, Seungmin mengantarkan dua putra emas itu menuju sekolah.

[ BL ] BLUE EMERALDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang