Pengawal Xu yang mendapat kabar dari Xiao Chan segera mengajak Minho dan Hyunjin menuju pusat kemiliteran di planet Emerald. Sesampainya di sana, Minho di sambut teriakan bahagia dari sang anak.
" Felix! Apa yang kau lakukan nak?! Berhentilah membuat jantung ayahmu ini seolah berhenti berdetak! Apa kau tidak menyayangi ayah?" Keluh Minho sambil memeluk hangat sang buah hati.
" Maaf ayah." Ucapan singkat dari mulut Felix sangat mengejutkan hati Minho.
" Kau --- kau mengatakan apa?"
" Maaf... Bukankah itu yang harus aku katakan saat aku melakukan kesalahan?"
" Felix! Kau bisa bicara normal?" Minho masih tak percaya dengan pendengaran dan pengelihatannya kali ini. Felix hanya tersenyum manis mendengar perkataan dari sang ayah.
" Sudah ku bilang anak itu tidak memiliki kelainan apapun. Anda saja yang selalu menempatkannya dalam kondisi seperti itu!" Sela Changbin yang datang dengan sesosok mahluk kecil manis yang bersembunyi di kakinya.
" IN!!" Sorak Felix bahagia, dia pun berusaha mendekati Jeongin yang masih terus bersembunyi.
" Jangan mendekat! Aku sedang marah padamu!" Tolak Jeongin dengan wajah yang masam.
" IN, aku hanya ingin bertemu dengan mu dan mama. Aku rindu kalian."
" Kau pikir aku tidak rindu! Tapi --- tadi ---- huweehh! Kalau kau mati bagaimana?" Jeongin menangis.
" Tidak apa-apa adik kecil, aku tidak apa-apa." Felix memeluk Jeongin dengan hangat.
" Jangan pegang aku! Lixie jelek! Monster jelek!"
" Jangan mengatakan aku monster lagi jika tidak ingin aku menggigitmu." Goda Felix dengan senyuman manisnya.
" Jeongin..." Panggilan lirih itu menarik perhatian Jeongin.
" Pa --- papa..."
" Sayang! Kemarilah! Aku sangat merindukanmu!" Hyunjin merentangkan tangannya berharap Jeongin dapat berlari dan mengisi kekosongan di sana.
Jeongin menarik kuat kain piyama Changbin. Trauma yang di alaminya belum sembuh benar. Tangan kecil itupun terlihat gemetar.
" Kemarilah sayang, aku tidak akan menyakitimu."
" Bodoh!" Umpat Changbin.
" Dengar Hwang bodoh! Berkali-kali aku sudah memperingatkan padamu untuk mengontrol emosimu itu dan lihat apa hasilnya sekarang. Kau membuat anak ini mengalami trauma dan menjadi takut pada dirimu."
" Jeongin maafkan papa, papa tidak bermaksud melakukan itu padamu. Ayo nak, kita pulang! Aku berjanji akan memberikan apapun yang kau mau. Ayo!" Bujuk Hyunjin.
Bukannya menyambut uluran tangan Hyunjin yang hangat, Jeongin malah semakin bersembunyi di balik kaki Changbin.
Tiba-tiba terdengar keributan dari luar. Beberapa penjaga mengejar So Jung Ill yang entah bagaimana bisa lepas dan menerobos masuk kedalam ruang kerja Xiao Chan.
" Berhenti di sana!" Teriak seorang penjaga.
" Maju! Kalau kalian ingin ada korban di sini!" Jung Ill menodongkan pistol yang di bawanya ke arah Changbin.
" Wooo --- wooo --- kenapa harus aku yang menjadi sandera?" Changbin mengangkat kedua tangannya.
Hyunjin segera menarik kedua bocah kecil itu menjauh dari dekat Changbin.
" Xiao Chan! Cepat tunjukan dimana kalian menyembunyikan anakku?!"
" Mana ku tahu!" Jawab Xiao Chan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] BLUE EMERALD
Fanfiction[ 2MIN AREA ] 23+ BIJAK SEBELUM MEMBACA!! Book ini mengandung konten dewasa 23+, BXB, Mpreg, dan lain-lain. Bagi yang berbeda pandangan / Belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji. Salam Manis, @Kyuji_25