Hari ini Minho kembali ke aktivitasnya yang padat. Beberapa file sudah tertumpuk tinggi di meja kerja kantornya. Terdengar ketukan pelan dari luar hingga menganggu konsetrasi pria tampan itu.
" Masuk!" Perintah Minho. Pintu pun terbuka, Sekertaris Kim masuk dengan sebuah map kuning dalam pelukannya.
" Tuan, berikut daftar riwayat hidup tuan muda Hwang beserta data kependudukannya. Saya juga sudah menghubungi pengacara Wang dan sudah membuat jadwal dengan beliau, untuk membicarakan pemindahan hak asuh tuan muda Hwang, sesuai dengan permintaan anda." Seketaris Kim menyerangkan map yang dipeluknya sejak tadi kepada Minho.
" Bagus! Kau selalu bisa diandalkan! Terimakasih!"
" Sama-sama tuan. Kalau begitu saya permisi."
" TUNGGU!!" Tiba-tiba raut wajah Minho berubah. Dia yang terlihat begitu cerah mendadak menjadi murka sejadinya.
" Batalkan semua janji hari ini! Antarkan aku kerumah utama! Sekarang!" Minho menarik kasar jasnya dari sandaran kursi dan memakainya dengan rapi.
" Tapi tuan, hari ini anda juga ada janji dengan kepala polisi Kim. Kabarnya beliau sudah menemukan sosok yang menyelamatkan tuan muda, dan untuk itu kepala polisi meminta agar tuan muda juga bisa di hadirkan dalam pertemuan nanti siang."
" Sekertaris Kim___"
" Iya tuan!"
" Apa kau sedang menasehatiku?" Minho menatap tajam. Pandangannya seperti siap membunuh kapan saja.
" Tidak tuan, sama sekali tidak." Sekertaris Kim merunduk. Dia sadar bahwa dirinya secara tak sengaja sudah memancing amarah sang bos besar.
" Kalau begitu, segera lakukan perintahku! CEPAT!"
" Baik tuan!" Sekertaris Kim segera berlari keluar.
Seungmin yang baru saja tiba sepulang berbelanja, di kejutkan dengan mobil Minho yang sudah terparkir di halaman rumah.
" Pengawal Xu, apa tuan Lee ada di rumah?" Tanya Seungmin khawatir.
" Iya tuan, tuan Lee baru saja kembali."
" Kembali? Apa dia sakit?"
" Maaf, tapi pertanyaan itu di luar kuasa saya tuan." Pengawal Xu tersenyum.
" Mama... Kenapa ayah tidak jadi pergi? Apa ayah sakit?" Jeongin dan Felix menghampiri Seungmin dan menggandeng tangan sang mama dengan wajah polos mereka yang khawatir.
" Entahlah sayang, ayo kita masuk untuk memeriksanya bersama!"
" Mama!" Felix mengangguk setuju.
Belum langkah itu di mulai, Minho sudah muncul lebih dulu dari dalam rumah dengan tatapan tajamnya.
" Laogong, kenapa kau kembali sayang? Apa kau sakit?" Seungmin segera menghampiri Minho untuk mengecek suhu tubuh calon suaminya itu dengan punggung tangannya.
" PENGAWAL! BAWA KELUAR ANAK ASING ITU SEKARANG!! AKU SUDAH MUAK MELIHAT WAJAHNYA!!" Perintah Minho dengan nada suara tinggi.
Beberapa pengawal pun dengan cepat mengerubungi Jeongin, salah seorang dari mereka bahkan mengangkat tubuh kecil itu dan mengekangnya.
" Lepaskan aku! Turunkan! Aku mau bersama mama! MAMA!! MAMA!! TOLONG!! LIXIE TOLONG!!" Jeongin meronta kuat.
" MAMAMAAMA!!!" Felix tak tinggal diam, dia menggigit kuat tangan pengawal yang menopang tubuh adiknya itu berharap kekangan tangan kekar itu akan melemah, namun justru kini dirinya lah yang di angkat paksa oleh pengawal Xu dan di bawa menjauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] BLUE EMERALD
Fanfiction[ 2MIN AREA ] 23+ BIJAK SEBELUM MEMBACA!! Book ini mengandung konten dewasa 23+, BXB, Mpreg, dan lain-lain. Bagi yang berbeda pandangan / Belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji. Salam Manis, @Kyuji_25