30

873 54 7
                                    

"Masuklah!" Xiao Chan menggiring Jeongin menuju ruang kerjanya. Dia membantu Jeongin duduk di kursi dan menyerahkan dua lembar foto yang asing bagi si kecil.

" Ini --- siapa?" Tanya Jeongin polos.

" Itu adalah ayah dan ibu biologismu. Yang Maru dan Yu Jiang. Yang Maru, beliau merupakan komandan angkatan darat terhebat di masanya, sedangkan Yu Jiang yang merupakan seniman handal yang memiliki julukan golden rose Emerald. Kehidupan keduanya sangat baik dan sempurna, hanya saja keduanya tak kunjung mendapatkan seorang anak meski usia pernikahan telah menginjak usia dua puluh lima tahun. Hingga pada suatu hari keduanya bertemu dengan Mo bersaudara di penampungan, yaitu Mo Ruhuei yang memiliki kemampuan lebih di bidang sains serta bela diri, dan Mo Ruan sang adik yang juga tak kalah pintar. Beliau pun mengangkat Mo Ruhuei dan Mo Ruan sebagai anak mereka, sekaligus sebagai pancingan agar keduanya segera di karuniai seorang putra."

" Lima tahun kemudian, Mo Ruhuei melalui penelitiannya berhasil membuat Yu Jiang mengandung seorang putra di usianya yang tak lagi muda. Menginjak usia empat bulan kehamilan, terjadi peristiwa kecelakaan fatal di lab militer yang mengakibatkan Komandan Yang Maru meninggal dunia dan sang anak angkat Mo Ruhuei di tetapkan sebagai tersangka. Selepas peninggalan Komandan Yang, Yu Jiang memutuskan untuk pindah ke planet delapan dan memilih untuk membuka galeri sendiri di sana. Karena usianya yang tak lagi muda, ketika proses kelahiran, nyawa Yu Jiang tak bisa di selamatkan dan alhasil kau yang masih bayi di bawa pihak rumah sakit dan di serahkan ke pihak penampungan planet. Namun di tengah proses, Mo Ruan datang menculikmu dan menaruh dirimu begitu saja di depan rumah seniman Hwang."

" Jadi ---- sebenarnya --- aku ini, bukanlah anak orang jahat?"

" Benar Jeongin. Kau adalah putra semata wayang dari Komandan angkatan darat legendaris Yang Maru. Dan satu hal lagi yang perlu kau tahu adalah --- sebelum ibumu meninggal, dia menuliskan surat wasiat ini untuk dirimu. Bahwa hak asuhmu sepenuhnya akan di serahkan pada seorang Jendral muda dari keluarga Xiao, yaitu adalah diriku. Dengan kata lain, kau adalah putraku menurut hukum yang sah."

" Apa? Aku --- putra --- paman Jendral?"

" Benar Jeongin. Secara hukum planet yang sudah di sahkan, kau resmi menyandang marga Xiao dan aku sudah memberimu nama lain yaitu Xiao Yin."

" Xiao Yin? Hmm... Tapi --- aku lebih suka namaku --- Yang Jeongin."

" Kalau begitu aku akan mengurus perubahan pendataannya besok pada notaris planet."

" Benarkah? Apa boleh?"

" Tentu saja."

" Huaah... Terimakasih paman Jendral! Eh? Apa ---- sekarang, aku harus memanggil paman Jendral dengan sebutan 'papa' atau 'ayah'?" Xiao Chan terkekeh mendengar pertanyaan lugu dari Jeongin.

" Tidak perlu! Aku lebih suka saat kau memanggilku dengan sebutan paman Jendral."

Jeongin melompat turun dengan gembira, dia berjalan riang mendekati Xiao Chan yang duduk di seberangnya. Tangan kecil Jeongin merentang dan memeluk hangat kaki jenjang sang Jendral.

" Terimakasih paman Jendral!" Senyum lebar dan cerah itu akhirnya muncul, menghapus semua prasangka dan kegelisahan hati yang selama ini mengekang hati si kecil itu.

" Maafkan aku Jeongin, jika saja hari itu aku tidak terluka parah karena Mo Ruhuei, hidupmu pasti tidak akan sesulit ini." Xiao Chan mengelus lembut surai Jeongin.

" Tidak! Aku tetap berterimakasih, karena paman Jendral sudah menyelamatkan aku dan juga sudah membuat hatiku bahagia saat ini. Akhirnya aku bisa melihat dan mengenal siapa kedua orang tua ku sebenarnya. Terimakasih banyak paman Jendral."

[ BL ] BLUE EMERALDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang