" Bagaimana keadaannya?" Tanya Minho saat sang dokter selesai memeriksa Seungmin.
" Ada sedikit memar di lutut namun tidak serius. Aku akan memberikan obat oles dan obat minum untuk mencegah peradangan dalam."
" Baik dokter! Terimakasih."
Melihat Seungmin berusaha bangkit dari ranjang pemeriksaan, Minho dengan sigap menopang tubuh pria manis itu.
" Hati-hati!" Ucap Minho khawatir.
Minho membantu Seungmin untuk berdiri perlahan. Namun karena posisi berdiri yang salah, lutut Seungmin kembali berdenyut dan membuat sang empu meringis kesakitan.
" Apa sakit sekali?" Wajah Minho terlihat resah.
" Se -- dikit." Jawab Seungmin terbata.
" Dokter, apa boleh kami meminjam kursi roda rumah sakit?"
" Untuk apa?" Seungmin terkejut.
" Kakimu sakit tentu saja harus menggunakan kursi roda."
" Akh! Tidak apa-apa tuan. Ini bukan masalah besar." Seungmin menggeleng cepat.
" Kau tidak mau menggunakan kursi roda?!" Alis Minho meninggi.
" Tidak perlu tuan, aku baik-baik saja."
" Baiklah! Dokter, dimana resep obatnya?"
" Ini, tuan." Sang dokter menyerahkan catatan obat kepada Minho dengan menahan senyum.
" Terimakasih. Ayo!" Di luar dugaan, Minho kembali membopong Seungmin keluar.
Penampakan dari keduanya yang tak biasa mengundang setiap mata yang berada di rumah sakit untuk menatap kearah keduanya.
" Tuan --- bisakah, anda menurunkan aku? Aku malu!" Wajah Seungmin memerah. Sesekali dia menutupi wajahnya dengan tangannya agar wajahnya tak terlalu terekpose.
" Tidak! Apa kau tidak dengar apa yang dokter katakan?! Cederamu ini kemungkinan bisa menimbulkan peradangan jadi kita tidak boleh menganggapnya remeh."
" Ayolah tuan, anak kecil pun tahu jika aku hanya terkilir sedikit. Tidak mungkin sampai di amputasi." Candaan Seungmin dengan maksud menenangkan hati tuan Emerald, agar Minho mau menurunkan tubuhnya.
" Amputasi?! Benar juga! Itu lebih berbahaya! Baiklah, aku akan membelikan mu sebuah kursi roda agar kau bisa bergerak tanpa melukai lututmu lagi."
" Akh! Bukan begitu maksudku!" Seungmin kesal.
" Lalu? Apa kau ingin aku menggendongmu setiap waktu? Itu akan sangat merepotkan, tapi akan aku usahakan untukmu." Minho tersenyum hangat membuat orang-orang disekitar mereka ikut meleleh karena perkataan manis tuan Emerald itu.
" Sudah lupakan saja." Ucap Seungmin pasrah. Dia merasa perdebatan ini hanya ide konyol yang tak akan menemukan jalan keluar.
" Baiklah, ayo kita pergi."
________________________________________
Sesampainya di rumah seniman Hwang, Minho dan Seungmin di sambut riyuh oleh kedua bocah yang sudah menanti keduanya sejak tadi.
" MAMA!!" Teriak Jeongin dan Felix bersamaan.
" Mama! Mama kenapa? Mama sakit?" Tanya Jeongin dengan bola mata yang berkaca-kaca.
" Aku tidak apa-apa sayang." Seungmin berusaha berjongkok untuk mengusap air mata Jeongin yang terlanjur lolos.
Minho yang melihat kejadian tersebut, menahan Seungmin dan kembali menggendongnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] BLUE EMERALD
Fiksi Penggemar[ 2MIN AREA ] 23+ BIJAK SEBELUM MEMBACA!! Book ini mengandung konten dewasa 23+, BXB, Mpreg, dan lain-lain. Bagi yang berbeda pandangan / Belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji. Salam Manis, @Kyuji_25