9

772 97 4
                                    

" Bagaimana keadaannya?" Tanya Minho saat sang dokter selesai memeriksa Seungmin.

" Ada sedikit memar di lutut namun tidak serius. Aku akan memberikan obat oles dan obat minum untuk mencegah peradangan dalam."

" Baik dokter! Terimakasih."

Melihat Seungmin berusaha bangkit dari ranjang pemeriksaan, Minho dengan sigap menopang tubuh pria manis itu.

" Hati-hati!" Ucap Minho khawatir.

Minho membantu Seungmin untuk berdiri perlahan. Namun karena posisi berdiri yang salah, lutut Seungmin kembali berdenyut dan membuat sang empu meringis kesakitan.

" Apa sakit sekali?" Wajah Minho terlihat resah.

" Se -- dikit." Jawab Seungmin terbata.

" Dokter, apa boleh kami meminjam kursi roda rumah sakit?"

" Untuk apa?" Seungmin terkejut.

" Kakimu sakit tentu saja harus menggunakan kursi roda."

" Akh! Tidak apa-apa tuan. Ini bukan masalah besar." Seungmin menggeleng cepat.

" Kau tidak mau menggunakan kursi roda?!" Alis Minho meninggi.

" Tidak perlu tuan, aku baik-baik saja."

" Baiklah! Dokter, dimana resep obatnya?"

" Ini, tuan." Sang dokter menyerahkan catatan obat kepada Minho dengan menahan senyum.

" Terimakasih. Ayo!" Di luar dugaan, Minho kembali membopong Seungmin keluar.

Penampakan dari keduanya yang tak biasa mengundang setiap mata yang berada di rumah sakit untuk menatap kearah keduanya.

" Tuan --- bisakah, anda menurunkan aku? Aku malu!" Wajah Seungmin memerah. Sesekali dia menutupi wajahnya dengan tangannya agar wajahnya tak terlalu terekpose.

" Tidak! Apa kau tidak dengar apa yang dokter katakan?! Cederamu ini kemungkinan bisa menimbulkan peradangan jadi kita tidak boleh menganggapnya remeh."

" Ayolah tuan, anak kecil pun tahu jika aku hanya terkilir sedikit. Tidak mungkin sampai di amputasi." Candaan Seungmin dengan maksud menenangkan hati tuan Emerald, agar Minho mau menurunkan tubuhnya.

" Amputasi?! Benar juga! Itu lebih berbahaya! Baiklah, aku akan membelikan mu sebuah kursi roda agar kau bisa bergerak tanpa melukai lututmu lagi."

" Akh! Bukan begitu maksudku!" Seungmin kesal.

" Lalu? Apa kau ingin aku menggendongmu setiap waktu? Itu akan sangat merepotkan, tapi akan aku usahakan untukmu." Minho tersenyum hangat membuat orang-orang disekitar mereka ikut meleleh karena perkataan manis tuan Emerald itu.

" Sudah lupakan saja." Ucap Seungmin pasrah. Dia merasa perdebatan ini hanya ide konyol yang tak akan menemukan jalan keluar.

" Baiklah, ayo kita pergi."

________________________________________

Sesampainya di rumah seniman Hwang, Minho dan Seungmin di sambut riyuh oleh kedua bocah yang sudah menanti keduanya sejak tadi.

" MAMA!!" Teriak Jeongin dan Felix bersamaan.

" Mama! Mama kenapa? Mama sakit?" Tanya Jeongin dengan bola mata yang berkaca-kaca.

" Aku tidak apa-apa sayang." Seungmin berusaha berjongkok untuk mengusap air mata Jeongin yang terlanjur lolos.

Minho yang melihat kejadian tersebut, menahan Seungmin dan kembali menggendongnya.

[ BL ] BLUE EMERALDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang