Di dalam mobil Jeongin terus meronta, bayangan Seungmin masih terlihat jelas terpantul di spion mobil.
" Mama! Mama! Lepas!! Lepaskan aku!"
" Tuan muda tolong tenang! Kami tidak akan menyakiti anda."
" Tidak mau! Aku mau mama! Kembalikan aku pada mama!! Mama!!"
Kkcciiittt
Suara nyaring rem mobil membuat para penghuni di dalamnya terkejut. Sebuah mobil hitam tiba-tiba memotong jalur laju dari mobil yang ditumpangi Jeongin dan beberapa pengawal Emerald. Seorang pria dengan pakaian serba hitam keluar dari mobil misterius tersebut dan mengetuk kaca kemudi.
" Hey! Ada apa ini? Siapa kau?" Sang supir menurunkan setengah kaca mobilnya. Seketika itu, sang pria misterius menghadiahinya sebuah timah panas yang tepat bersarang di dahi sang supir.
Beberapa pengawal yang berada di belakang panik, mereka segera keluar untuk mengamankan sang pria misterius. Sementara itu Jeongin yang lolos dari pengawasan berlari menuju Seungmin yang masih berlari, berusaha menyusul mobilnya.
" Mama!! Mama!!" Haru Jeonging ketila dirinya berhasil menggapai tangan Seungmin yang hangat. Tubuh kecilnya gemetar hebat, wajahnya pun pucat.
" Sayang? Kau tidak apa-apa? Apa yang sebenarnya terjadi?" Seungmin kebingungan menatap beberapa pengawal yang sedang berduel sengit di hadapannya.
" Mama ---- IN takut... Mamaa..." Jeongin mengadu manja dengan raungan kesedihan yang dalam.
" Kau tidak perlu takut sayang, mama di sini! Aku akan menjaga mu dari bahaya apapun." Seungmin memeluk Jeongin erat.
" TUAN KIM HATI-HATI!!" Teriak seorang pengawal yang menyadari kehadiran orang asing di belakang Seungmin. Dengan sigap sang pengawal menahan balok kayu besar yang hampir melayang menghantam punggung Seungmin.
" Tuan cepat lari!! Di sini berbahaya!!" Perintah sang pengawal.
Seungmin segera mengangkat tubuh Jeongin dan berlari menuju gang sempit di pinggir toko untuk menghindari kerumunan bahaya.
Seungmin berlari tanpa mengindahkan apapun hingga akhirnya pijakannya slip dan tumitnya terkilir. Seungmin menggunakan tangannya untuk menahan tubuh kecil Jeongin agar tidak terluka, alhasil tangannyalah yang kini mengeluarkan darah segar.
" Mama..." Jeongin menangis menatap luka yang Seungmin alami.
" Jangan menangis sayang, aku tidak apa-apa! Ayo kita pergi dari sini!" Seungmin berusaha bangkit namun tiba-tiba perutnya terasa kram hingga membuatnya sulit untuk bangkit.
Seungmin menggigit ujung bibirnya untuk menyembunyikan nyeri yang dia rasakan.
" Mama... Mama..." Melihat kondisi Seungmin, Jeongin pun panik. Dia berputar-putar berusaha mencari seseorang yang bisa di mintai pertolongan.
" MAMA!!!" Jeongin tiba-tiba berteriak kencang, matanya membulat sempurna saat menatap arah belakang Seungmin.
Seungmin berbalik cepat, terlihat silhouette bayang kekar dengan senjata di tangannya yang berusaha menyerang Seungmin dan Jeongin.
DOR!! DOR!! DOR!!
Tiga kali tembakan nyaring terdengar. Beberapa tetes darah pun jatuh membasahi wajah putih Seungmin yang semakin memucat.
" Seungmin!" Sebuah tangan meraih tangan Seungmin yang gemetar.
" Kakak?" Betapa leganya hati Seungmin melihat sosok muda yang dia kenal berada di sana seraya menggendong Jeongin di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] BLUE EMERALD
Fanfiction[ 2MIN AREA ] 23+ BIJAK SEBELUM MEMBACA!! Book ini mengandung konten dewasa 23+, BXB, Mpreg, dan lain-lain. Bagi yang berbeda pandangan / Belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji. Salam Manis, @Kyuji_25