“Apasih mau nya orang-orang, ko bisa ada manusia iblis.”
"Lonte!"
Berkali-kali Rara mendengar ejekan dari Mitha sepanjang perjalanan menuju gerbang sekolah. Rara tidak ambil pusing, ia tetap melangkah pelan menerjang ramai nya murid.
"Lonte, yang ngerasa ajasih."
Teriakan dari Mitha yang intens semakin menarik perhatian murid-murid sekitar, bertanya siapa yang sebenarnya Mitha maksud.
"Lon,"
Bug
Rara meninju bibir Mitha yang tepat berada di belakangnya. Membuat perempuan itu jatuh tepat ditengah koridor. Rara berani, karena ramai, walau bibirnya sedaritadi bergetar, tatapannya ragu, dan juga tangan yang tremor, ia berusaha garang.
"Lo berani sama gue?"
Mitha kembali menarik rambut Rara, mendorongnya hingga menabrak dinding. Hingga keributan terjadi, Bu Nod juga sudah bersiap-siap melerai. Namun Mitha sudah ditarik terlebih dahulu oleh Sheldon.
"Sheldon! Lepasin gue," ucap Mitha mendorong Sheldon.
"Lo mau ngapain hah?" tanya Sheldon meraih tangan Mitha.
"Nonjok lonte," Mitha menarik rambut Rara, meninju bibir Rara sama hal nya dengan apa yang Mitha rasakan.
"Mitha!" Bentak Sheldon keras, hingga membuat seisi koridor terdiam melihat amarah nya.
"Angga, bantu gue." Ucap Sheldon agar segera menarik Mitha menjauh dari kerumunan.
"Sheldon, gamauuuuu. Angga, lu apasih, gatel banget." Ucap Mitha memaksa dirinya agar tidak disentuh.
"Emang lonte ternyata," decih salah satu diantara kerumunan.
Rara berdiri, masih menetralkan jantungnya. Ia menahan rasa sesak di dada, seluruh murid menatapnya sinis. Benar sekali, dirinya semakin terlihat menyedihkan ketika tidak ada yang berdiri di sampingnya bahkan ketika ia dihujat.
Lihat saja Sheldon yang malah pergi bersama Mitha, membiarkan perempuan itu bermanja-manja dipelukan Sheldon.
Rara kembali berjalan, bel pulang berbunyi beberapa jam yang lalu yang hanya menyisakan anak kelas 12. Pikirannya kemana-mana, mengingat selama satu hari ini hanya bersembunyi di dalam kelas, tidak berkomunikasi dengan siapapun yang menyapa nya.
Pagi-pagi sekali ia meninggalkan Sheldon, pergi dengan penyesalan. Bagaimana bisa ia terlena dengan ciuman Sheldon tadi malam.
"Mau les balet?"
Barga muncul dengan motor gede nya, ia muncul dari area parkiran.
"Gue bisa sendiri."
"Gua ga nawarin, nanya doang." Ucap Barga membuat Rara memutar bola mata.
"Owh, okay. Hati-hati dijalan." Ucap Rara segera kembali berjalan keluar.
Barga di belakangnya, mengikuti Rara.
"Ayo, gue mau ketemu Bunda."
"Gue bisa sendiri."
Rara memegang erat tali rangsel nya, melangkah cepat tidak ingin di ganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELDON🚫
Romance"Jangan sampai ada yang tahu kalau kita pacaran. Lo ngerti kan?!" Bentak Sheldon dengan tatapan tajam. Bernama Sheldon Arwanda Nikson, laki-laki yang mampu membuat siapa saja terpikat. Kata murid Cakrawala, Sheldon jutek nan bengis, ketua Osis yang...