"Lo naksir sama Rara?"Jantung Sheldon berpacu kencang akibat pertanyaan tersebut. Perempuan yang kini sedang berada didepannya jelas menuntut sebuah jawaban.
"Shel, lo beneran suka sama Rara?" tuntut perempuan tersebut, "dulu lo nolak gue, Shel. Lo bilang gabakalan suka sama perempuan lain selain Cindy. Gila lo ya!" cerca perempuan tersebut semakin menjadi-jadi, bahkan kini dengan santai nya segera menarik paksa ponsel milik Sheldon. Sheldon masih terdiam, mematung berdiri ditempatnya.
Suasana koridor yang cukup jauh dari peradaban, membuat keduanya semakin canggung. Sheldon menatap perempuan di depannya dengan datar ketika ponsel nya ditarik paksa dan dibuka sesuka hati.
"owh...bener lo suka sama Rara? Bahkan kalian pacaran!"
Diam, Sheldon masih menatap nanar bening di sudut mata perempuan didepannya.
"Nay..." Sheldon mencoba meraih tangan Naya, namun segera terhempas tak kala perempuan itu semakin menunjukkan rasa kesalnya.
"hiks...dulu pas gue ngungkapin perasaan, kemana hati lo Shel?" tanya Naya dengan suara parau.
Suara Naya begitu kontras di sepanjang koridor sepi yang berada dilantai 3. Sheldon mencoba menarik perempuan tersebut, memeluk nya secara erat. Namun pikirannya kembali pada Rara.
"Shel, lo tau? Dia sahabat gue! Lo sadar? Betapa bencinya gue dulu, waktu lo nolak gue."
"Nay," Sheldon mencoba menjelaskan.
"Argh.... gue benci lo, Shel. Hiks...hiks...." Naya mendorong tubuh Sheldon membuat laki-laki tersebut terkapar dilantai dan semakin terlihat lemah.
"Shel, lo kira selama ini gue pacaran dengan Johan, seutuhnya gue udah ngelupain elo? Gimana bisa gue lupa sama cinta pertama gue!" ungkap Naya menahan air mata nya.
Nanar jauh dilubuk hati, isakan perih yang dulu mulai memudar kini kembali terkecoh dengan mudahnya. Kini Naya tidak sanggup menahan rasa perih yang menghujam di lubuk hatinya. Selama ini, dirinya sengaja menjaga jarak dengan Sheldon, mencoba membuka hati dengan Johan hingga akhirnya bahkan rasa cinta itu hampir muncul dan membalaskan rasa yang Johan berikan padanya.
Naya masih dengan keadaan terisak, duduk diatas kursi yang tersedia disana. Dirinya masih memukul-mukul tangan penyangga kursi, "hiks...gue gak nyangka selama ini dugaan gue benar. Astaga, Nay. Seberapa bodohnya lo sampe tega dibohongin." Naya mengecoh dan berucap, mengeluarkan isi hati nya.
Pandangannya masih tertuju pada kepergian Sheldon, cowok yang ia tunggu-tunggu sejak dulu dan kini malah berada di sisi sahabatnya. Mungkin beberapa waktu yang lalu Naya berhasil melihat kedekatan Rara dan Sheldon. Mulai dari Rara yang tidur di pundak Sheldon, hingga kejadian-kejadian yang menurutnya tidak disengaja di area kantin.
Kini, dengan hati yang begitu panas. Naya mencoba menutupi aura emosinya. Di seka nya air mata yang ada di wajahnya hingga kemudian berjalan melewati beberapa kelas yang sedang sibuk mengerjakan soal-soal latihan UN, terbukti dari buku tebal yang sedang berada di meja mereka masing-masing.
Sesampainya di kelas, Naya segera memalingkan wajah ketika Rara yang berada di mejanya menuntut balasan senyuman yang perempuan itu berikan.
"cih, sok manis lo!"
Rara melirik seketika, "Nay, di kantor ngapain aja!" tanya Rara seraya menyalin jawaban yang sudah dijelaskan oleh Buk Sena di papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELDON🚫
Romance"Jangan sampai ada yang tahu kalau kita pacaran. Lo ngerti kan?!" Bentak Sheldon dengan tatapan tajam. Bernama Sheldon Arwanda Nikson, laki-laki yang mampu membuat siapa saja terpikat. Kata murid Cakrawala, Sheldon jutek nan bengis, ketua Osis yang...