● 16

1.6K 119 6
                                    

Haapy Reading
V o t e
C o m m e n t


Rara menarik nafasnya dalam-dalam, pikirannya kosong hingga akhirnya tak menyadari bahwa dirinya sudah berada dijalan raya. Tangan Rara cukup tenang mengontrol kecepatan kendaraan nya dengan kecepatan sedang. Tatapannya lurus kedepan walau ada beberapa pengguna jalan yang mencoba mengganggu nya. Kini Rara melewati jalan yang ia yakini tak akan ada keluarga nya yang akan melihatnya.

Tin tin tin

Klakson motor dari pengguna di sebelahnya cukup berhasil membuat ia terlonjak kaget. Jika saja dirinya salah fokus, mungkin saja kendaraan yang ia bawa akan oleng dan sedikit saja Rara oleng kesebelah kiri, maka dirinya akan terdampar dengan luka-luka disekujur tubuh.

"Eh maaf mbak, saya yang salah. Iyaiya saya gabakalan ngehalangin jalan mbak lagi kok." ucapnya membuat perempuan yang cukup tua darinya itu mengangguk cuek.

"Maaf mbak,"

"Maaf pak, saya ga sengaja."

"Eh, maaf. Iya de maaf."

Rara tidak tahu, sebenarnya dirinya yang salah atau siapa. Dikarenakan pengetahuan nya tentang lalu lintas sehingga mcepatan motornya sedikit diperlambat, agar tidak ada yang mengganggu konsentrasi nya. Namun entah bernasib seperti apa, dirinya kembali mendapat teguran dari beberapa pengguna lainnya. Entah apa yang membuat nya ditegur beberapa kali, Rara masih bingung ketika pikirannya kembali terusik dan semakin kurang fokus.

"Woy, lo bawa motor kekiri kan? Lampu sen lo kenapa ke kanan. Gimana sih?" protes perempuan itu ketika jarak diantara mereka cukup dekat.

Rara semakin bingung, kegugupan di jantung nya tak mampu terbendung lagi. Rara berhenti mengendarai motor bebek tersebut, tepat ditengah jalan hingga beberapa dari pengguna jalan protes membabi buta dengan menekan klakson kendaraan mereka seenak jidat.

Pikiran Rara berubah kosong, suara sekitar berubah menjadi hening, telinga nya mulai berdengung mata nya mulai memerah dan berat, hingga keringat dingin seketik menjalar ditubuhnya.

Rara mulai gelagapan mencari no kontak milik Sheldon. Tangannya bergetar dan kini penglihatannya mulai kabur di lapisi bulir air mata.

Halo, Shel.

Kalau gapenting gue matiin

Please Sheldon, jangan.

Aku lagi bawa motor. Semua orang nyalahin aku, padahal udah ngendarai bener-bener. Shel... kesini ya. Aku gak bisa lagi, tolongin aku Shel,.


Bruk

"Gimana sih om, gatau diri amat. Aku gak ada samasekali gangguin om. Bisa gak sih gausah nyenggol ban motor aku." Protes Rara seraya melepas helm di kepala nya.

Semua pasang mata berhasil melihat kegaduhan yang terjadi tepat di tengah jalan besar tersebut. Rara masih tersedu-sedu menahan air matanya, dirinya sungguh malu ketika diperlakukakan semena-mena seperti ini.

"Udah baik-baik juga mau nepi malah di senggol segala. Gatau diri."

"Kamu ko sewot banget, gapernah di didik orang tua?"

SHELDON🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang