● 12

1.8K 125 9
                                    

"Lihat yang nyata ada di depan mata lo, Ra. Kalau ada yang bener-bener yakin bahwa dia milik lo, jadi ngapain juga lo gak yakin bahwa sebenernya lo milik dia."

"Padahal Rayhan manis banget," ucap Naya berhasil membuat Clara mengangguk setuju.

"Gue mau cerita, gue mau ceritaaaa. Lo berdua tau? Si Angga lagi deket sama adik kelas." papar Clara dengan perasaan menggebu-gebu dan bersemangat. Sejak kemarin dirinya memang sudah ingin mengatakan keresahan dihatinya.

Clara semakin merengek, menenggelamkan tubuh seraya memukul-mukul meja dengan kesal

"Lo tau, Ra? Seharusnya kalo bukan karena gue minta di anter, mungkin kejadiannya gak akan begini."

"lo sih terlalu agresif, hiperaktif, baperan, cemburuan, dan juga bego. Mana mau dia, lu tau deh si Tasya gimana. Manis banget anaknya."

"Oh, Tasya?" Rara yang sedaritadi hanya menyimak akhirnya segera terkejut ketika mengetahui siapa yang dibahas.

Clara mengangguk tanpa mau bergeser dari posisi tidur nya, "kemarin waktu Angga nganter gue pulang, eh malah jumpa sama si Tasya, nah terus disitu dia malah nyuruh gue turun sebentar, setelah itu malah ninggalin di pinggir jalan lagi!" lapor nya semakin tidak tahan menahan gejolak emosi.

"nyimak!" ujar Naya seraya melakukan gerakan didepan mulutnya dengan gerakan mengunci.

"Terus lo pulang jalan kaki?" Rara mencoba antusias untuk kali ini.

"Bukan jalan kaki lagi, lo tau, gue sampe ngsesot di tengah jalanan."

"pfttt....bahkan lo bisa jadi tolol cuman gara-gara cowo." ucap Naya menahan tawa nya.

"Diem, dasar induk ayam!"

"Gue cantik, gue diem," saut Naya.

Naya tersenyum lembut ala-ala iblis, "lo tau wajah lo kalo buat bibir kek gitu?" ujar Naya kesal.

"lo gak bisa diandelin, si Rara aja yang belum berpengalaman masalah percintaan bisa ngertiin gue, nah lo?!" celetuk Clara kemudian segera menukar posisi bangkunya ke arah depan, seperti normal nya.

"Halah....baperan lo! Baru juga masalah spele!" Naya mulai kesal dan Rara hanya bisa menyenggol bahu Naya agar menjaga nada bicara nya.

"Gue udah pernah ngerasain lebih dari itu semua."

Naya bingung, begitu juga Clara.

"Lo pernah di perkosa?" tanya Clara polos, kemudian segera menutup mulut nya terkaget.

"Bicara sama lo berdua gak enak ahk, gue masih suci!"

"Wah kirain, maksud lo tadi apaan sih?"

"Tau deh."

"Jadi intinya lo kenapa maemunah." Ucap Clara bingung dengan pembiacaraan mereka yang berputar-putar.

Clara cukup lama berfikir, hingga kemudian ia mengangguk paham.

"Gue tebak, pasti masalah lo pas SMP?"

Naya menutup mulut Clara, ia segera berbisik, membuat Rara penasaran.

"Lu sampai sekarang gabisa, mohsvgbbn?"

SHELDON🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang