● 9

1.9K 142 10
                                    

Pagi ini SMA Cakrawala dipenuhi dengan adu tinju oleh Barga dan Niko. Tokoh utama yang paling sering terkena masalah. Padahal keduanya berada di kelas yang sama, yaitu 12 IPS 1, berada pada tim futsal yang sama, namun sering berdebat hingga adu tonjos seperti saat ini. Di lapangan basket, tepat dibelakang sekolah, semua murid menonton keduanya yang tidak henti berkelahi. Belum banyak guru yang hadir pagi ini dan tidak ada yang berani memisahkan.

"Lu tau apa tentang kejadian kemarin hah?" Barga menarik baju Niko, kemudian segera membogem wajah Niko.

"Nik, lo emang udah gila ya lama-lama."

Niko segera membalas Barga, ia tidak mengerti dengan tuduhan yang Barga lontarkan sejak awal. "Lu cemburu sama gue karena Mitha?" ucap Niko geram dan mencoba menduga permasalahan.

"Najis, lu urus sodara sama jamet lu!"

"Lu gajelas bangsat," Niko kembali emosi karena saudara nya dihina oleh Barga.

Keduanya saling bergulat ditengah lapangan Basket hingga kedatangan Sheldon semakin berhasil membuat riuh kejadian pagi ini.

"Lo berdua ributin lapangan Basket?"

Sheldon, laki-laki itu datang ke tengah lapangan dengan gaya cool nya. Ia masih terlihat tenang, membiarkan keduanya saling membogem.

"Barga!"

Barga melirik sebentar, "lu gada urusan disini, mending lu urusin OSIS aja!" desis Barga.

Sedangkan Sheldon hanya bersidekap dada dan kembali melihat keduanya hingga berlumuran darah. Pusing dikepala Sheldon mulai menjadi-jadi, ia menahan mati-matian untuk tidak meminum pil nya. Ia ingin sekali ikut beradu, namun ada satu hal yang tidak boleh ia ganggu di sekolah ini. Niko, anak Kapolda yang sering seenak hati di sekolah. Sheldon paling malas jika harus berhadapan dengan Polisi.

"Lo suka sama Zell Fora? Pacar Desy?"

"Jaga omongan lu ya," Barga mendekap mulut Niko dengan kuat, kemudian membogem keras.

Niko yang tidak bernafas kembali menarik rambut Barga, kemudian kembali meninju lawannya.

"Ternyata Rara yang lo maksud selama ini?" Ucap Niko dengan memijak perut Barga.

"Lo jangan macem-macem." ucap Barga seraya meringis kesakitan.

"Atau kalau gue mainin dia gimana ya?"

Sheldon mendengarnya, meninju Niko berkali-kali hingga terjatuh ditengah lapangan. Membawa Barga menjauh dari Niko, kemudian mendorong Barga dan jatuh di koridor kelas 10. Cukup lama ia menatap Barga yang sudah tersungkur di lantai, hingga akhirnya memilih pergi.

Sedangkan Niko terlebih dahulu berjalan melewati Barga dengan muka memar dan kaki pincang, "mampus lo."

kondisi di belakang sekolah kian lama mulai sepi, seluruh murid yang kepo dengan kejadian pagi ini mulai bubar.

"Kenapa lo?" tanya Johan di angguki oleh Angga.
Keduanya berpapasan dengan Sheldon, "dih, budek lu?" cercah Angga.

"Sampai berdarah gini lagi, nonjok anak orang lagi pasti." Johan menaruh tas nya di bangku.

SHELDON🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang