Kedatangan Sheldon di kantin sangat mengganggu perasaannya. Chichi kini menatapnya dengan tajam, membuat laki-laki dingin ini semakin menciut. Hanya Chichi seorang lah yang mamp kou membuat Sheldon terlihat Friendly dan bersahabat.
"Ga mesen? Gue yang traktir." tawar Sheldon, kemudian memasukkan sendok berisi bakso kedalam mulutnya.
Chici terdiam, tatapannya tak seperti biasanya. Kedua tangannya yang dilipat bersila diatas meja membuat pikiran Sheldon untuk memberhentikan kunyahannya hingga akhirnya menggeser semangkuk baksonya pada meja sebelah kanannya.
"Sinis amat tatapan lo, takut gue!" Sheldon mengusap wajah Chichi hingga membuat perempuan itu tertawa akibat tidak sanggup untuk tidak marah pada cowok didepannya.
"Aneh lo,"
Chichi masih tidak jengah memandang Sheldon dengan tatapan mautnya. Walau sedaritadi dirinya sudah kewalahan karena mata nya tidak cukup kuat menahan perih akibat tidak berkedip.
"Coba cerita, ada masalah apa?" ucap Sheldon menatap Chichi.
"Gue cabut deh kalo gitu!" ancam Chichi.
"Perempuan emang baperan, heran gue. Gak di chat beberapa jam juga udah minta putus, gak ngasi kabar curigaan." Ungkap Sheldon kemudian menyandarkan tubuhnya di badan penyangga kursi.
"Denger Shel, lo itu cowo bukan cewe. Masalah dikit, lo langsung marah gak jelas gitu." ujar Chichi hingg akhirnya membuat alis mata Sheldon terangkat kebingungan.
"Maksud lo apa coba? Gara-gara uang khas yang belum gue bayar? Ini, nih gue bayar, berapa?" ujar Sheldon seraya merogoh saku celananya.
Chichi memutar bola mata nya, "yang gue maksud bukan itu." Ucap Chichi.
"Gue bingung," Sheldon kemudian menghela nafas berat. Menyerah dengan sikap Chichi.
"Asal lo tau, gue yang lebih bingung ngeliat tingkah lo!"
Sheldon menaikkan sah satu alis matanya. "Gue gasuka lihat tingkah lo yang judes itu, Sheldon."
"Gue gak sanggup pacaran sama si Rara. Lo tau kan gue sekarang gimana." paparnya ketika Chichi sudah kelihatan tenang.
"Tapi ga gitu Sheldon," cerca Chichi membulatkan matanya.
"Gua harus apa!?"
"LO PELUKAN SAMA SI MITHA, DAN LO MALAH BALES PELUKAN DIA!"
Chichi meninggikan suaranya, membuat seisi kantin menatap keduanya.
"Suara lo," peringat Sheldon geram.
"Bodoamat," sahut Chichi.
"Gue cemburu semalem," ucap Sheldon akhirnya.
"Lo cowo paling gengsian sejagad raya, dengan gampang lo pelukan sama si Mitha, sedangkan pacar lo sendiri engga. Pakai otak lu Shel!"
"Shel, lo dengerin gue gak sih?"
"Lo bikin gue pusing,"
"Kenapa, lo sendiri kan yang milih buat sembunyi-sembunyi, lo bahkan gaperduli waktu Rara jatuh di lapangan, kemana aja lo? Lo mikir lah bego, gatau aja lo kalau dia di ganggu si Desy."
Chichi berkali-kali membulatkan mata, menekan kalimat yang keluar dari mulutnya, emosi setengah mati.
"Udah marah nya?" balas Sheldon sambil meminum jus jeruk hangat yang sudah ia pesan bersamaan dengan bakso bulatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELDON🚫
Romance"Jangan sampai ada yang tahu kalau kita pacaran. Lo ngerti kan?!" Bentak Sheldon dengan tatapan tajam. Bernama Sheldon Arwanda Nikson, laki-laki yang mampu membuat siapa saja terpikat. Kata murid Cakrawala, Sheldon jutek nan bengis, ketua Osis yang...